tag:blogger.com,1999:blog-88864365071058735882024-03-13T16:50:38.881+07:00JANNERSON GIRSANG : Menulis Fakta Memberi Makna"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan). JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.comBlogger576125tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-38071099437997980562016-05-23T11:15:00.000+07:002016-05-23T12:36:53.902+07:00Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri<br />
<div data-contents="true">
Ketika kita memaksanakan standar diri kita (agama, kelompok, suku,
profesi) diikuti orang lain, melihat orang lain yang tidak sama dengan
kita adalah lemah, buruk, pada waktu yang sama kita sebenarnya menunjuk
tiga atau empat kelemahan atau keburukan kita.<br />
<br />
Kita memerlukan
standar bersama, aturan yang disepakati bersama di dalam sebuah bangsa,
organisasi atau perkumpulan. Dari sanalah kita menilai kelemahan,
keburukan. <br />
<br />
Masalah hubungan sosial saat ini banyak bersumber
dari ketika manusia berfikir picik, menginginkan bahkan memaksakan
manusia lain sama dengan dirinya yang belum tentu cocok dengan orang
lain..<br />
<br />
Ayat emas kita mengatakan: "Sebagaimana kamu menginginkan orang lain berbuat kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka". <br />
<br />
Itulah hukum tertinggi dari semua hukum. Ketika manusia mampu
melakukannya, maka amanlah dunia ini. itulah prinsip praktek mengasihi
sesama.<br />
<br />
Mengagungkan profesinya dan mengabaikan profesi orang
lain, mengagungkan harta dan melecehkan mereka yang menderita dan
miskin, mengagungkan agama, sukunya, serta melecehkan agama dan suku
orang lain, di hadapan orang yang berbeda agama dan sukunya, masih kita
jumpai dimana-mana dan dilakukan tanpa rasa bersalah.<br />
<br />
Bukan tidak
banyak pemikiran, ucapan dan tindakan yang saling mengadu domba
penganut agama yang satu ke penganut agama yang lain, bahkan ada yang
berbuntut kekerasan.<br />
<br />
Anehnya, tanpa ada perasaan bersalah. Tanpa
memikirkan kalau seandainya yang bersangkutan menerima perlakuan yang
sama, seperti yang dilakukannya!<br />
<br />
Sikap yang membuat manusia kehilangan kemanusiaannya. Merasa selalu benar, mencuri kemuliaan Tuhan!<br />
<br />
Bayangkan!. Kalau seorang penulis mengharapkan orang lain berfikir
seperti penulis, seorang pengusaha menginginkan orang lain berfikir
seperti dia, dan berlaku seperti dia, seorang politikus berfikir orang
lain sama cara berfikir dan bertindaknya seperti dia, orang kaya
berfikir yang lain seperti yang dipikirkannya.<br />
<br />
Kalau kebanyakan
orang kaya merasa dirinyalah yang paling hebat, para politikus merasa
dirinyalah yang paling hebat, penguasa juga demikian, aktivis merasa
dirinya benar dan harus mengikuti jalan pikiran dan tindakannya, dan
seterusnya dan seterusnya..<br />
<br />
Sementara di lapangan, pikiran dan
tindakan mereka tidak mampu menurunkan kemiskinan dan kesenjangan yang
terus merangkak naik bagai deret ukur, sepeda motor hilang dan nyawa
melayang, karena prampok ada di mana-mana.<br />
<br />
Lantas, rakyat hanya mendengar mereka taunya menunjuk salah orang lain, hanya mampu mengoreksi tanpa solusi.<br />
<br />
Apapun profesi kita, bagaimananpun kehebatan kita, hendaknya
bersyukur--Tuhanlah melalui bangsa Indoensia memberi kesempatan kita
hebat, Jika tidak, maka cepat atau lambat, kehebatan itu juga akan
sirna. Paling satu keturunan, kemudian habislah kita.<br />
<br />
Bersyukurlah, liriklah kiri kanan, mereka yang terabaikan, mereka yang
masih di bawah garis kemiskinan, dan kebodohan, supaya tidak berada di
atas menara yang tinggi, takut bergabung dengan masyarakat kebanyakan.<br />
<br />
Saya dan Anda hebat, kalau menjadi berkat bagi orang lain, bukan mala petaka, atau sumber ancaman!<br />
Belum lagi agama yang berbeda-beda. Bayangkan kalau masing-masing agama
terus menerus mengumumkan kepada dunia merekalah yang paling hebat,
hanya merekalah pemilik bangsa atau dunia ini?.<br />
<br />
Bagaimana dengan agama
yang lain.<br />
<br />
Bukankah agama hadir sebagai pencipta suasana damai? <br />
<br />
Anehnya, tidak sedikit umat beragama justru banyak berdiskusi tentang
kehebatan agamanya, dan tidak cukup sampai disitu. Mereka justru pada
saat yang sama mencari kelemahan agama lainnya di depan umum. Tidakkah
mereka sadar, kalau agamanya sendiri diperlakukan sama, siapkah
merenrimanya?<br />
<br />
Agama yang konon memihak orang miskin dan lemah,
justru kurang memberikan perhatian bahkan cenderung membiarkan dan
menambah terus orang-orang yang merasa terabaikan, terlecehkan.<br />
Bagaimana dengan suku?. Suku-suku kita memiliki kearifan lokal yang luar
bisa mengatur kehidupan masyarakat lokal kita sekian ratus atau ribu
tahun. <br />
<br />
Sayangnya, dalam setiap pemilu, pilkada, pilpres, kita
cenderung melupakannya. Suku, kadang hanya digunakan sebagai alat
politik, justru melupakan kearifan-kearifan lokalnya. . .<br />
<br />
Inilah
sumber gangguan komunikasi, yang menghambat mengalirnya darah
kebersamaan berbangsa, bernegara dan juga akhirnya muncul baik di gereja
atau tempat-tempat ibadah, di perkumpulan-perkumpulan sosial dan
tempat-tempat lain.<br />
<br />
Inilah krisis yang sedang kita hadapi di
negeri ini, kita membutuhkan banyak orang yang mampu melakukan
keteladanan berbangsa dan bernegara yang merindukan terwujudnya
cita-cita pendiri negeri ini. .<br />
<br />
Kehebatan agama-agama dan
torleransi berkumandang, pembakaran dan perusakan rumah ibadah,
kekerasan mengatasnamakan agama terus berlangsung, hak azasi manusia
terabaikan. Dimana hebatnya?<br />
Manusia memerlukan bukti masa kini,
bukan pernyataan-pernyataan dengan terus menerus memunculkan kehebatan
di masa lalu, memunculkan kebanggaan semu, bahkan kadang bohong!.<br />
<br />
"...semua agama, ajaran kebajikan dan etika moral bersumber dari pada
Tuhan yang Maha Esa. Tidak ada satu agamapun yang mengatasinya dan tidak
ada satu agamapun dapat dikatakan mempunyai arti jika tidak bisa
menolong manusia dan membangkitkan kesadarannya dalam konflik batinnya
jika Tuhan Yang Maha Esa tidak menyinari jiwanya". (Nyoman S Pendit,
Bagavadgita, Gramedia, 2002).<br />
<br />
Semua penganut agama di negeri ini
salah, kalau kita tidak berhasil menciptakan perdamaian, masih ada
pembakaran-pembakaran rumah ibadah. Ketika kita cuma menyalahkan
sepihak, maka perdamaian, toleransi itu hanya utopia.<br />
<br />
Mengikuti
alam pikiran-pikiran picik--menganggap profesinya paling hebat,
pengetahuannya paling hebat, kekayaannya paling hebat, agamanya paling
hebat, sukunya paling hebat, jangan heran kalau suku akan
terpecah-pecah, bangsa akan terpecah, dunia akan terpecah-pecah.<br />
<br />
Kita tidak akan memperoleh suka cita, tidak akan pernah tenteram,
semuanya akan "remuk". Jangan berharap ada yang menang. Semua akan
kalah, cepat atau lambat.<br />
<br />
Untuk itulah kita harus setia pada
pikiran dan tindakan yang mempersatukan. Ada organisasi, ada pijakan
hidup, dan berbagai aturan sehingga semua dapat hidup berdampingan
dengan damai.<br />
<br />
Indonesia misalnya, ada empat pilar: Pancasila, UUD
45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Jangan pula kearifan lokal,
pemikiran founding father kita punah, gara-gara kita terlalu
mengagungkan pikiran-pikiran yang bertentangan dengan pendiri bangsa
ini.<br />
<br />
Kita bangga dengan bangsa Indonesia. Bukan bangga
meniru-niru Arab, Israel, Jahudi, Amerika atau orang-orang dan aliran
hebat dari luar sana.<br />
<br />
Kita masing-masing memiliki buku suci yang
mengajarkan cara menghormati manusia, pelajari dan jalankanlah itu. Kita
memiliki kearifan lokal dari masing-masing suku, pelajari dan
praktekkanlah itu dalam kehidupan.<br />
<br />
Jangan terus
mempertentangkannya, hanya supaya kelihatan paling benar, yang selalu
berbuntut pada saling melecehkan, tetapi hendaknya saling memperkaya
satu dengan yang lain.<br />
<br />
Tuhan memperlakukan manusia sama. Dia
memberi mata hari yang sama, bulan yang sama, bumi yang sama, bintang
yang sama. Semua manusia bisa menikmatinya, tidak ada diskriminasi.<br />
<br />
Tuhan hanya meminta manusia ciptaannya "mengasihi sesamanya seperti
mengasihi dirinya". Begitu mudahnya, tetapi "otak" yang sudah kotor
membuat kita sangat sulit melaksanakannya.<br />
<br />
Mari kita hormati
mereka yang selalu memikirkan ide-ide, konsep-konsep dan keteladanan
mempersatukan umat manusia. Mari kita belajar dari mereka menghormati
sesama.<br />
<br />
Tuhan sudah menciptakan semuanya lengkap untuk kita.
Founding Father Bangsa kita sudah meletakkan dasar berbangsa dan
bernegara sungguh lengkap dalam Pancasila yang berakar dari masyarakat
bangsa kita agar bangsa ini saling mengasihi satu dengan yang lain, .<br />
<br />
Masalahnya terletak pada kebodohan kita semua. Mari kita tidak bodoh!<br />
<br />
Medan, 23 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-923687405095707862016-05-23T09:40:00.000+07:002016-05-23T09:40:08.345+07:00Meraih Pengetahuan Tanpa Ijazah<br />
Anda tidak punya uang atau
waktu untuk kuliah? Bagaimana memperoleh pendidikan bernilai 30.000
dollar dengan hanya 300 dollar. <br />
<br />
Scot Posma, seorang penulis, teolog mengajak kita belajar dari buku. <br />
<br />
Dari artikel ini, kita diajak belajar dari pengalaman para pembaca buku. <br />
<br />
Sediakan sejumlah buku bahan kuliah yang dipelajari di Universitas (yang kita perlukan). <br />
<br />
Kemudian bacalah buku-buku itu lima belas menit sehari. <br />
<br />
Anda akan beroleh manfaat luar biasa!<br />
<br />
Mari kita bersama-sama mencoba! <br />
<br />
Paling tidak mengubah cara kita untuk memperoleh pendidikan di luar sekolah yang lebih murah. <br />
<br />
Tentu bukan meraih ijazah, tapi pengetahuan yang Anda perlukan!.<br />
<br />
Scott adalah seorang penulis, guru dan kini tinggal di Moskow. Dia
membantu banyak orang menulis tentang pembentukan spiritual dan
kemanusiaan, dan mengoleksi buku-buku.<br />
<br />
Pengalaman-pengalaman pembaca perlu terus dikumandangkan dalam rangka meningkatkan minat baca bangsa kita. <br />
<br />
Buku adalah jendela melihat dan memaknai alam sekitar, melihat situasi
di sekeliling kita. Membuat kita makin paham menemukan passion serta
arti kita hidup di dunia ini. <br />
<br />
Semoga pengalaman Scot dapat menginspirasi kita untuk mencari teknik-teknik meningkatkan minat baca negeri ini. <br />
<br />
Kita adalah bangsa dengan tingkat minat baca penduduknya yang terendah di dunia. Kampanye harus terus dilakukan. <br />
<br />
Taufik Ismail mengatakan 63 tahun negeri kita melupakan "membaca"!<br />
<br />
Medan, 23 Mei 2016<br />
<br />
http://www.scottpostma.net/welcome/<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-60558227496071192922016-05-23T09:38:00.000+07:002016-05-23T09:38:02.242+07:00In Memoriam St Jansiman Purba, SH (1964-2016)<div class="_6a _5u5j _6b">
<div class="_5pcp">
<span role="presentation"></span><div class="_6a _43_1 _4f-9 _nws" id="u_0_y">
<div class="_6a uiPopover" id="u_0_z">
<a class="_42ft _4jy0 _55pi _5vto _55_p _2agf _p _1zg8 _4jy3 _517h _51sy _59pe" data-hover="tooltip" data-testid="privacy_selector_922556177866416" data-tooltip-alignh="right" data-tooltip-content="Public" href="https://www.facebook.com/jannerson.girsang/posts/922556177866416#" id="u_0_10" rel="toggle" role="button" style="max-width: 26px;"><span class="_55pe" style="max-width: 12px;"></span></a></div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<i>"The life of the dead is placed in the memory of the living" (Marcus Tullins Cicero) </i><br />
<br />
Malam ini, sekitar pukul 21.30, setelah kembali dari khotbah di
partonggoan Pemuda GKPS Simalingkar, saya mencoba menghilangkan
kesedihan atas kepergian teman kami Jansiman Purba dalam artikel
berikut!.<br />
<br />
Teman kami St Jansiman Purba, SH yang meninggal
setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di RS Adam Malik, Kamis
tengah malam 19 Mei 2016, dikebumikan hari ini. <br />
<br />
Acara
penghormatan terakhir pria kelahiran Pematangsiantar 24 Mei 1964 itu
diawali dengan kebaktian pagi hari pukul 08.00 WIB, kemudian disusul
dengan acara penghiburan dari keluarga, perkumpulan marga, STM,
rekan-rekan, serta makan siang bersama. <br />
<br />
Setelah acara
penghormatan terakhir di rumahnya, di Jalan Bawang Raya, Perumnas
Simalingkar, jenazah dibawa ke gereja. Tiba di sana pukul 14.30. <br />
<br />
Gedung gereja berkapasitas 300 tempat duduk itu, hampir terisi penuh
oleh jemaat, majelis dan keluarga berduka dengan pakaian nuansa hitam.<br />
<br />
Tempat duduk anggota majelis yang dipisahkan di sudut sebelah kanan
altar gereja dan berpakaian nuansa hitam menambah suasana duka yang
lebih dalam. <br />
<br />
Bram (kelas I SMA) dan Batara (kelas I SMP), serta
ibunya Hepy br Saragih, duduk di sebelah kiri peti mati yang diletakkan
di depan altar Gereja GKPS Simalingkar. <br />
<br />
Semua berduka, semua sedih. Kami semua mengetahui St Jansiman Purba hanya sakit selama dua bulan terakhir ini. <br />
<br />
Rasanya masih melihatnya segar bugar saat penghiburan di rumah almarhum
abangnya, Jorhiaman Purba (juga nggota jemaat kami), dua bulan yang
lalu. <br />
<br />
Acara pemberangkatan dari gereja berjalan cukup hikmat,
suasana duka yang mendalam. Hepy dengan "tudung balu" yang diberikan
tondong tadi siang menunduk sedih, sekali-sekali menatap ke arah peti
mati almarhum suaminya. <br />
<br />
Pimpinan Jemaat, semua seksi, badan,
serta Pengurus GKPS Resort Medan Selatan menyampaikan pesan, kesan dan
penghiburan kepada keluarga. <br />
<br />
"Kita kehilangan seorang anggota
majelis yang berdedikasi tinggi dan memiliki prinsip dalam pemkiiran,"
kata Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar, St Japorman Saragih.<br />
<br />
"Dia orang yang sangat menghargai tugas yang diberikan kepadanya," tambahnya. <br />
Jansiman menjadi syamas pada 2005, kemudian dilantik sebagai Sintua pada April 2015. <br />
<br />
Dalam struktur organisasi Seksi Bapa GKPS Simalingkar, Jansiman duduk sebagai Bendahara. <br />
"Hari ini, kami pengurus dan Komisaris biasasnya 10 orang, hari ini
kami hanya berdiri 9 orang. Kami kehilangan seorang bendahara yang
sangat bertanggungjawab dalam jabatannya,"kata Sy Dearman Saragih,
Ketua Bapa GKPS Simalingkar. <br />
<br />
Sebagai seorang Notaris, St
Jansiman telah berhasil mengurus setifikat hak milik tanah GKPS
Simalingkar, pada 2007 lalu. "Sebuah prestasi gereja, dimana masih
banyak gereja lain yang tanahnya tidak bersertifikat," katanya. <br />
<br />
Demikian juga para jemaat lainnya, banyak memberi kesaksian bahwa
kehadirannya di gereja sebagai notaris, banyak membantu jemaat mengurus
sertifikat tanahnya, baik membantu mengurusnya atau menjelaskan cara
mengurus sertifikat tanahnya tanpa pamrih. <br />
<br />
Salah satu sertifikat gereja yang sedang diurusnya adalah tanah milik GKPS Pancurbatu. <br />
<br />
"Kami sangat kehilangan, karena selama ini beliau yang mengurusnya.
Almarhum sangat teliti bekerja, dan selalu mengingatkan kami tentang
kekurangan administrasi. Bapak ini sangat membantu dan sopan bicaranya"
kata Pengantar Jemaat GKPS Pancurbatu. <br />
<br />
"Dia sangat mudah diajak,
kalau ada acara kunjungan kemalangan, sakit," ujar St Tenang Tuah
Purba, SH, Ketua Diakonai Sosial GKPS Simalingkar, dengan suara
tersendat dan tak kuasa menahan air matanya. <br />
Setelah acara
agenda yang dipimpin Pdt GKPS Resort Medan Selatan, Pdt Jaminton
Sipayung dan Pdt Masniari br Damanik, satu per satu anggota majelis
meletakkan sekuntum bunga anggrek ke dalam peti jenazah, penghormatan
mereka yang terakhir. <br />
<br />
Suasana haru meliputi seluruh majelis,
keluarga. anyak majelis yang tidak mampu menahan air mata. Kami
kehilangan seorang sahabat yang meluangkan waktunya banyak di gereja. <br />
<br />
Beberapa anggota keluarga tampak menumpahkan rasa duka mereka, saat peti ditutup. <br />
<br />
Semua mengenang beliau yang baik. Usai latihan koor, sermon, atau acara
lain, biasanya dia main catur di ruang samping rumah penjaga gereja. <br />
<br />
Kami kehilangan seorang sintua yang tidak pernah absen dalam latihan
koor, vokal group, sermon, partonggoan dan berbagai kegiatan lainnya.<br />
<br />
Tidak ada lagi orang yang kami penggil dengan "Pada hari ini.......",
panggilan akrab kami buat almarhum sebagai seorang notaris. Tidak ada
lagi teman diskusi seorang pria yang murah hati membantu kami dalam
urusan kenotariatan. <br />
<br />
Hari ini adalah hari terakhir kami bersama almarhum. <br />
<br />
Dengan diangkat beberapa orang anggota majelis dan didahului pembawa
salib di depan, jenazah diangkut perlahan-lahan meninggalkan area altar
gereja menuju ambulance yang parkir di depan gereja. <br />
<br />
Sore ini
sekitar pukul 16.30, ambulance berjalan perlahan-lahan meninggalkan
kompleks gereja menuju rumah baru alumni Universitas Simalungun di era
1990-an ini. <br />
<br />
Almarhum mulai malam ini akan tinggal di rumah barunya, di sebuah pemakaman di sebelah selatan kota Medan. <br />
<br />
Selamat jalan St Jansiman Purba, SH. Semoga ketekunanan, disipilin, dan
gairahmu dalam pelayanan selama ini menjadi teladan bagi kami. <br />
<br />
Seorang yang telah teruji dan calon pemimpin jemaat ke depan telah mendahului kami. <br />
<br />
Keluarga, kami akan menghadapi "rasa kehilangan" dan tidak mudah. "Sulit tapi bukan mustahil bagi Tuhan!". <br />
<br />
Begitulah kehidupan ini berjalan. Jansiman kini mendahului kami. Kali
ini kami menghibur keluarga, kali lain kami juga harus siap menerima
penghiburan. <br />
<br />
"Semua manusia akan mati. Bagi orang percaya,
kematian adalah tidur panjang, dan suatu ketika akan bangun kembali"
kata Pendeta Jaminton Sipayung. <br />
<br />
Hanya soal waktu!. Kita semua
akan mengalami nasib seperti pengalaman St Jansiman. Jadi
pergunakanlah kesempatan berbuat baik selagi masih diberiNya waktu!<br />
<br />
Medan, 22 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-37005372239054920642016-05-23T09:31:00.001+07:002016-05-23T09:31:26.234+07:00Apa yang Paling Mudah Ditulis?<br />
"If you want your reader smiles reading your book, maybe you should smile writing it too"<br />
<br />
Kalau mau pembaca Anda tersenyum membaca tulisan Anda, tersenyumlah ketika Anda menuliskannya..(Tidak mudah) <br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Kalau Anda mau pembaca menangis (karena terharu, bukan karena disakiti)
membaca tulisan Anda, menangislah menuliskannya. (Tidak mudah). <br />
<br />
Kalau Anda mau pembaca terinspirasi membaca, bergairahlah menulis. (Tidak mudah)<br />
<br />
Menulis hal-hal di atas seseorang harus belajar, banyak menulis dan banyak membaca. <br />
<br />
Dan bagaimana menulis paling mudah, dan secepat kilat mendapat respon dari pembaca (negatif)!<br />
<br />
"Kalau mau pembaca Anda membully tulisan Anda, mudah saja: bullylah orang lain". <br />
<br />
"Kalau mau pembaca Anda menyakiti Anda, tulislah hal menyakitkan,lecehkanlah mereka, hinalah mereka" <br />
<br />
:"Kalau mau pembaca tulisan Anda menghina, melecehkan agama, suku Anda, hina, lecehkanlah agama atau suku mereka"<br />
<br />
Menulis ketiga hal terakhir, tidak perlu belajar, dan tidak perlu membaca.<br />
"Suarakanlah (tulislah) suaramu, sehingga orang lain mampu mengeluarkan suaranya" (Steven Covey).<br />
<br />
Medan, 20 Mei 2016 <br />
</div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-59874275012689169362016-05-20T16:20:00.002+07:002016-05-20T20:37:13.525+07:00Blog Saya Masuk di Websitenya Jeff GoinsOleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
<br />
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="bi07h-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="bi07h-0-0">
<span data-offset-key="bi07h-0-0"><span data-text="true">Di era komunikasi digital sekarang ini, kita harus saling tergantung satu dengan yang lain. Penulis besar, penulis kecil, orang besar, orang kecil harus saling tergantung, TIDAK BISA HEBAT SENDIRI. Anda mau besar, besarkan orang lain juga!. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="53ehg-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="53ehg-0-0">
<span data-offset-key="53ehg-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="44kk6-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="44kk6-0-0">
<span data-offset-key="44kk6-0-0"><span data-text="true">Hari ini, blog saya "JANNERSON GIRSANG Menulis Fakta Memberi Makna" (http://www.harangan-sitora.blogspot.com), menjadi urutan ke 2813 dalam website penulis terkenal: Jeff Goins, penulis di 100 majalah, publikasi dan blog, penulis buku <i>best seller</i> <i>The Art of Work.. </i></span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="rn24-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="rn24-0-0">
<span data-offset-key="rn24-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="6r7a8-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6r7a8-0-0">
<span data-offset-key="6r7a8-0-0"><span data-text="true">Paling tidak, hari ini blog ini sudah bisa berjejaring dengan website seorang penulis besar. Jeff Goins, serta 2000 lebih blog dan website yang nyantol dan menjadi temannya Jeff. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="2p3is-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2p3is-0-0">
<span data-offset-key="2p3is-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="evbpa-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="evbpa-0-0">
<span data-offset-key="evbpa-0-0"><span data-text="true">Saya melihat aktivitas yang mereka lakukan dan saya belajar dari mereka. Pasti sekali-sekali mereka juga melihat blog saya, melihat alam indah Pantai Barus dari Indonesia yang menjadi foto blog itu. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="323pa-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="323pa-0-0">
<span data-offset-key="323pa-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="3muqg-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3muqg-0-0">
<span data-offset-key="3muqg-0-0"><span data-text="true">Rekan-rekan bisa mengaksesnya di http://goinswriter.com/my500words/. </span></span><br />
<br />
<span data-offset-key="du5o8-0-0"><span data-text="true">Begitulah era sekarang ini. Kita diperkenalkan orang lain dan sebaliknya kita juga memperkanalkan orang lain. Tidak boleh egois, sehebat apapun kita. Kita harus merasa saling ketergantungan, dan tidak boleh meremehkan orang lain, apalagi menutup suara orang lain. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="cpp8e-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="cpp8e-0-0">
<span data-offset-key="cpp8e-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="d4vtb-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d4vtb-0-0">
<span data-offset-key="d4vtb-0-0"><span data-text="true">Apalah saya dibanding dengan Jeff Goins. Tetapi dia masih butuh saya dan saya sangat mebutuhkannya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="3cpr6-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3cpr6-0-0">
<span data-offset-key="3cpr6-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="fkfb5-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fkfb5-0-0">
<span data-offset-key="fkfb5-0-0"><span data-text="true">Dengan cara simbiose mutualisme tersebut, maka kita akan sama-sama besar, dan sama-sama memperoleh keuntungan. . </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="do06c-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="do06c-0-0">
<span data-offset-key="do06c-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="91u6j-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="91u6j-0-0">
<span data-offset-key="91u6j-0-0"><span data-text="true">Blog "Jannerson Girsang: Menulis Fakta Memberi Makna" saya bangun pada Maret 2009 dan hari ini sudah memuat 517 artikel saya yang sudah diterbitkan di media cetak atau media online lainnya, serta renungan-renungan pribadi saya yang belum diterbitkan. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="cn12j-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="cn12j-0-0">
<span data-offset-key="cn12j-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="255hf-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="255hf-0-0">
<span data-offset-key="255hf-0-0"><span data-text="true">Dari statistik yang saya pasang, Blog ini dikunjungi lebih dari 65 ribu orang dari 100 negara di dunia. Kontennya sudah dibaca sebanyak hampir 100 ribu page views. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="536vu-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="536vu-0-0">
<span data-offset-key="536vu-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="14jk0-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="14jk0-0-0">
<span data-offset-key="14jk0-0-0"><span data-text="true">Berbagai media sudah mengutip beberapa artikel ini ke media mereka, baik media cetak, media-mediaonline, penulis di media, bahkan bahan membuat buku. . </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="bvg52-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="bvg52-0-0">
<span data-offset-key="bvg52-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="fhbrl-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fhbrl-0-0">
<span data-offset-key="fhbrl-0-0"><span data-text="true">Karena sejak awal, saya tidak ada maksud membangunnya untuk tujuan komersial, blog ini tidak memuat iklan. Mereka yang mengutip juga bebas, tidak dipungut bayaran. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="dlgfe-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dlgfe-0-0">
<span data-offset-key="dlgfe-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="dnj0b-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dnj0b-0-0">
<span data-offset-key="dnj0b-0-0"><span data-text="true">Bagi saya tujuan utama membangun blog ini adalah semata-mata hanya menebar kebaikan. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="5usam-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="5usam-0-0">
<span data-offset-key="5usam-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="for8n-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="for8n-0-0">
<span data-offset-key="for8n-0-0"><span data-text="true">Teman-teman, era internet sekarang ini memberi kita peluang menikmati jejaring, pertemanan dengan banyak manusia di dunia. </span></span><br />
<span data-offset-key="for8n-0-0"><span data-text="true"> </span></span><span data-offset-key="6ctth-0-0"><span data-text="true"> </span></span><br />
<span data-offset-key="6ctth-0-0"><span data-text="true">Sejak dua hari lalu, saya tertarik dengan Jeff Goins pentingnya penulis membuat hubungan dengan pembacanya. Setiap penulis harus membina komunikasi dengan pembacanya, demikian Jeff Goins. </span></span><br />
<span data-offset-key="for8n-0-0"><span data-text="true">Kemaren saya tertarik dengan Jeff Goins pentingnya penulis membuat hubungan dengan pembacanya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="392ec-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="392ec-0-0">
<span data-offset-key="392ec-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="76cb8-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="76cb8-0-0">
<span data-offset-key="76cb8-0-0"><span data-text="true">Inilah media saya berhubungan dengan Anda-anda, teman-teman yang selama ini menikmati artikel-artikel saya, bagaimanapun kualitasnya. Semoga saya masih bergairah melanjutkannya dan Anda bisa terus menikmatinya </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="avd6j-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="avd6j-0-0">
<span data-offset-key="avd6j-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="j6qh-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="j6qh-0-0">
<span data-offset-key="j6qh-0-0"><span data-text="true">Menulis adalah melayani manusia, tidak semata-mata menghasilkan materi. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="6ormm-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6ormm-0-0">
<span data-offset-key="6ormm-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="6g4o6-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6g4o6-0-0">
<span data-offset-key="6g4o6-0-0"><span data-text="true">Semoga artikel-artikel yang saya kumpulkan di dalam blog ini bermanfaat bagi banyak orang. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="88foe-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="88foe-0-0">
<span data-offset-key="88foe-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="75ceu-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="75ceu-0-0">
<span data-offset-key="75ceu-0-0"><span data-text="true">Saya juga berharap, para pembaca artikel-artikel saya tetap setia memberi kritik dan saran, serta kebutuhan Anda saat ini, agar saya dapat memenuhinya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="77tcl-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="77tcl-0-0">
<span data-offset-key="77tcl-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="daiis-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="daiis-0-0">
<span data-offset-key="daiis-0-0"><span data-text="true">Selamat menikmati! </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="bj7oe" data-offset-key="3n2g1-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3n2g1-0-0">
<span data-offset-key="3n2g1-0-0"><span data-text="true"> .</span></span></div>
</div>
<br />
Medan, 20 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-53394212378176396242016-05-20T15:12:00.001+07:002016-05-20T15:12:44.964+07:00Notaris St Jansiman Purba Meninggal Dunia <br />
Saya
menerima sms (pukul 01.00) dari St JE Purba dan beberapa sms lain dari
teman se gereja, mengabarkan bahwa teman kami satu gereja di GKPS
Simalingkar, St JANSIMAN PURBA, SH, meninggal dunia di rumah sakit Adam
Malik, malam ini (19 Mei 2016), sekitar pukul 00.00 WIB.<br />
<br />
Saat
sms masuk listrik baru saja hidup!. Padam, sejak tiba di rumah sepulang
dari partonggoan di rumah Sy Jaslen Purba, SH di kompleks Stella,
sekitar pukul 23.00.<br />
<br />
Memang saya agak gelisah malam itu!.
Listrik padam dan saya tidak bisa menulis. Tapi, malam itu, saya tidak
memilih tidur, hanya membaca-baca. <br />
<br />
Seolah ada sesuatu yang akan
terjadi. Ternyata persitiwa sedih itu. Kehilangan seorang teman yang
baik, bekas mahasiswa saya, dan usianya beberapa tahun lebih muda dari
saya.. . <br />
<br />
Beberapa menit kemudian, Sekretaris Jemaat kami St
Jaruli menelepon: "Hu rumah sakit hita lae. Hujemput ham hu rumah da.
Kita ke rumah sakit, saya jemput lae," katanya.<br />
<br />
Almarhum
meninggal karena sakit, dan beberapa waktu yang lalu berobat ke Penang,
kemudian selama sembilan hari dirawat di RS Adam Malik,Medan,. . <br />
<br />
Jansiman Purba, SH meninggalkan seorang istri dan dua orang putra,
masing-masing duduk di bangku Kelas I SMA, dan Kelas III SMP. <br />
<br />
Dalam Kepengurusan Seksi Bapa GKPS Simalingkar, St Jansiman Purba SH menjabat sebagai Bendahara. <br />
Pria kelahiran Pematangsiantar, 24 Mei 1964 ini adalah alumni Fakultas Hukum, Universitas Simalungun (USI), Pematangsiantar. <br />
<br />
Semasa hidupnya, Jansiman Purba, SH adalah Notaris dan berkantor di Jalan Karet Raya, Perumnas Simalingkar, Medan.. <br />
<br />
Sekitar pukul 03.00 dinihari, jenazah, diberangkatkan dari RS Adam
Malik ke Rumah Duka di Jalan Bawang Raya 21C, Perumnas Simalingkar. <br />
<br />
Doa pemberangkatan ke rumah duka dipimpin Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar, St <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000237198497" href="https://www.facebook.com/japorman.simarmata">Japorman Saragih Simarmata</a>. <br />
<br />
Pimpinan Majelis, Ketua Sektor I, Yanran Saragih, Junimar Saragih,
saya, hadir pada acara pemberangkatan dari RS Adam Malik. Menurut St
Japorman, vorhanger kami, siangnya sudah diadakan Perjamuan Kudus
terakhir kepada almarhum yang dipimpin Pendeta Resort kami Pdt Jaminton
Sipayung.. <br />
<br />
Di rumah Sakit istrinya ditemani salah seorang anaknya, serta keluarga. <br />
<br />
"Mantan muridmu (mahasiswamu) sudah pergi, Bang" kata istrinya, Hepy br
Saragih sedih, ketika kami menjenguknya dini hari tadi, sebelum jenazah
diberangkat ke rumah duka.. <br />
<br />
Tetapi tetap dia terlihat tegar, dan pasrah. "Yah sudah ajal. Saya pasrah," katanya <br />
Jansiman adalah mahasiswa, ketika saya menadi Rektor di USI, di akhir
1980-an Dia seorang yang tekun bekerja, dan suka membantu. <br />
<br />
Terakhir dia membantu mengurus sertifikat hak milik rumah saya. "Tidak
usah bayar bang, kalau datang sendiri ke BPN," katanya, setelah dia
mengurus beberapa surat yang saya perlukan. <br />
<br />
Dia aktif di gereja, sangat bersahabat, dan suka membantu. Sewaktu putri saya <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1130404013" href="https://www.facebook.com/patriciagirsang">Patricia Marcelina Girsang</a>
martumpol, istrinya menyediakan dekorasi, dan kami tidak perlu
membayar. "Itu bantuan kami untuk Patricia bang,"ujar istrinya ketika
itu. . <br />
<br />
GKPS Simalingkar, kehilangan seorang jemaat terbaiknya. Selamat Jalan Jansiman Purba!. <br />
Menurut keterangan istrinya tadi malam, Jansiman direncanakan akan
dikebumikan di Medan, Minggu 22 Mei 2016. Tetapi masih akan menunggu
penetapan dari keluarga dan "Parsahutaon". <br />
Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi musibah ini. Mari teman-teman membawakan keluarga dalam doa!<br />
<br />
Medan, 20 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-56405019895469984112016-05-20T09:35:00.002+07:002016-05-20T15:37:35.431+07:00Belajarlah Menghargai yang Hadir<br />
Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Dialog menghakimi orang yang tidak hadir seringkali terdengar khususnya dalam perkumpulan-perkumpulan sosial. <br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Terlalu sering membiarkan suasana negatif seperti ini, akan membuang
banyak waktu, menghilangkan konsentrasi, bahkan secara tidak sadar
memunculkan demotivasi <br />
<br />
Manalah ada organisasi yang anggotanya
hadir 100%. Selalu saja ada yang tidak hadir. Sebaiknya, belajarlah
menghargai yang hadir. <br />
<br />
Umumnya, peserta yang sering tidak hadir, paling banyak komentar, parahnya, mendiskreditkan temannya yang tidak hadir pula. <br />
<br />
Yang tidak hadir kemaren, menghakimi yang tidak hadir hari ini, seolah
dialah yang paling rajin hadir. Padahal, selama sebulan terakhir, baru
kali itulah dia hadir<br />
<br />
Komentar seperti ini muncul juga dari orang yang rajin hadir tapi tidak tulus, supaya dia dianggap pahlawan. . <br />
Akhirnya banyak waktu terbuang menghakimi yang tidak hadir. Siapa yang paling rajin dan yang tidak rajin!. <br />
<br />
Kadang, malah terlupakan membicarakan program yang selesai dan belum
selesai. Padahal program yang baiklah yang akan membuat orang tertarik
pada pertemuan. <br />
<br />
Dalam sebuah pertemuan, seorang bapa, yang
sudah lama absen, kesal melihat jumlah yang hadir hanya sedikit,
tiba-tiba berkomentar supaya seolah dialah paling rajin hadir, dan
peduli. . <br />
<br />
"Inilah, saya kesal juga kita begini. Saat awak
datang,banyak tidak hadir. Ayo dibuat aja peraturan, kalau tiga kali
tidak hadir diberi peringatan," katanya. . <br />
<br />
Besoknya,yang ngomong tadi tidak hadir dalam pertemuan. Kemudian yang absen hari sebelumnya, nyeletuk lagi. <br />
<br />
"Kesal juga kita begini, awak sudah datang, yang hadir cuma sedikit.
Ayo Ketua, buat aturanlah. Kalau tiga kali tidak hadir diberi
peringatan," katanya. <br />
<br />
Yang rajin hadir tapi tidak tulus, ingin dirinya dihargai sebagai pahlawan sering kesal dan nyeletuk juga. <br />
<br />
"Kesal juga saya kalau begini, awak sudah datang tiap pertemuan. Nggak ada bedanya rajin dan tidak rajin," katanya. <br />
<br />
Umumnya yang rajin hadir, dan tulus, tidak banyak komentar. Lalu, dia mengingatkan teman-temannya.. <br />
<br />
"Mari kita hargai yang datang! Tidak usah membicarakan yang tidak
datang, dosa lho. Mereka tidak mendengar mereka kita bicarakan. Mari
kita komunikasikan kepada teman-teman yang tidak datang, hal-hal baik
yang kita peroleh dari pertemuan ini. Semoga mereka tertarik untuk
datang ke pertemuan berikutnya",<br />
<br />
Teman-temannya diam dan tunduk
kepala kemudian melanjutkan pertemuan.Menghargai yang hadir, adalah
tugas pemimpin untuk mensosialisasikannya.<br />
<br />
Medan, Menjelang Tengah Malam, 20 Mei 2015. </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-21788025483654644482016-05-19T18:12:00.000+07:002016-05-19T18:20:32.878+07:00Surat dari si "Pintar" Jeff Goins<br />
Hari ini saya bergabung
dengan Jeff Goins--penulis buku <i>best seller The Art of Work" </i>dan buku
<i>The Beginner's Guide to Building an Audience. </i><br />
<br />
Janji menulis 500 kata per hari.<br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
Sebelumnya, saya memang sudah melatih diri menulis satu artikel sehari,
walau tidak terus menerus. Tetapi, karena seorang penulis hebat
menyarankan pengalamannya, saya ikuti saja dulu. Pasti ada sesuatu yang
berubah pada diri saya. <br />
<br />
Jeff menyarankan saya menuliskannya di FB, jadi saya tuliskan juga. Semoga berguna bagi teman-teman. Berikut suratnya. <br />
<br />
<i>Hi, </i><br />
<br />
<i>Welcome to the My 500 Words community.</i><br />
<br />
<i>The first, most important thing in starting any new habit is commitment.</i><br />
<br />
<i>Today is the first day of your 31-day challenge. Maybe it feels intimidating. Maybe it feels exciting.</i><br />
<i> A month isn't a short amount of time. If you finish this challenge, you will have written over 15,000 words. </i><br />
<br />
<i>That's a lot.</i><br />
<br />
<i>We have a whole community here to encourage you and help you complete
the challenge (and keep going if you want to). But ultimately, you have
to want it for yourself more than anyone else wants it for you. </i><br />
<br />
<i>So what do you do to get started? </i><br />
<br />
<i>Commit - now. Not when you're 10 days in and already exhausted. Make a
mental effort to decide to finish this thing before you start.</i><br />
<br />
<i>Announce it on Facebook. Write a blog post (be sure to join the link-up here: <a href="http://my500words.com/participants/" rel="nofollow" target="_blank">http://my500words.com/participants/</a>). Tell your neighbor. Ask a friend to hold you accountable. </i><br />
<br />
<i> Do something today to declare to the world your commitment to write for 31 days straight.</i><br />
<br />
<i>And then deliver on what you promised. Oh, and course, write 500 words. But you knew that already. </i><br />
<br />
<i>See you tomorrow!</i><br />
<br />
Jeff<br />
<br />
Medan, 18 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-32880625454029511612016-05-19T18:08:00.002+07:002016-05-19T18:22:12.095+07:00My 500 WORDS<br />
Menulis lima ratus kata setiap hari selama 31
hari terus menerus, ternyata bukan pekerjaan mudah. Kalau satu hari lima
ratus kata, berarti setahun sudah 180 ribu kata, dua buku lebih tuh!<br />
<br />
Di Indonesia, saya baru menemukan seorang professor (Prof Imam
Suprayogo, mantan Rektor Universitas Islam Malang, yang menulis
disiplin setiap hari. Dalam kesibukannya sebagai seorang orang nomor
satu di universitas itu, beliau mampu menulis satu artikel setiap
kembali dari sem<span class="text_exposed_show">bahyang subuh, secara terus menerus. </span><br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Beliau pernah mendapat penghargaan dari Murry, karena mampu menulis
lebih dari 2000 artikel dalam dua tahun. Artinya beliau mampu menulis
setiap hari minimal satu artikel dan diposting ke blog pribadinya..<br />
Dulu, saya rajin mengunjungi blognya, tetapi sudah lebh setahun saya tidak mengunjunginya. <br />
<br />
Saya telah mencobanya, tetapi tidak pernah tercapai hingga sekarang.
Selalu saja menemukan halangan. Apakah saya keluar kota, atau tidak
bergairah menulis. <br />
<br />
Jeff Goins menasehatkan agar menulis 500 kata sehari.<i> "My 500 Words.</i> "Jangan memakan gajah, sekali gigit," katanya.<br />
<br />
Dalam artikelnya <i>"The Secret to Developing a Regular Writing Habit"</i>,
Rahasia Mengembangkan Kebiasan Menulis yang Regular, teratur. Jeff
menganjurkan metoda ini untuk menulis sebuah buku. <br />
<br />
Banyak orang
mengikuti training, membaca tentang menulis, tetapi tidak menuliskannya.
"<i>And this is where most people fail. They never actually write a word.
They talk about writing, think about writing, even read about writing.
But they do not write,"</i> kata Jeff. <br />
<br />
Dengan berlatih dan disiplin,
Jeff kini sudah menjadi penulis terkenal di Amerika. Menjadi penulis
untuk lebih dari 100 majalah, publikasi dan blog. <br />
<br />
Menulis, hanya
butuh latihan dan disiplin, tidak butuh banyak teori.Memang tidak
mudah. Butuh Passion, updating pengetahuan untuk menemukan ide menulis,
latihan menulis terus menerus untuk meningkatkan keahlian.<br />
<br />
Jangan terus belajar bagaimana menulis, teta[i menulislah setiap hari!. Demikian nasehat Jeff Godins!. . .<br />
<br />
Medan, 18 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-15638519802642460342016-05-19T18:05:00.003+07:002016-05-19T18:13:12.850+07:00Penulis Adalah Prajurit Perang<br />
Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Penulis adalah prajurit perang!. Mereka berperang merebut hati pembaca.
Tanpa pembaca, maka tulisan itu seolah jatuh ke telinga orang yang tuli
(tidak mendengar). <br />
<br />
Saya beruntung, karena melalui Facebook ini,
saya menemukan pembaca saya yang setia. Terima kasih banyak! Ada sekitar
600 orang lebih yang jadi <i>follower</i>, dari sekian ribu teman! <br />
<br />
Setiap penulis harus memiliki audience (pembaca)!. Wah, perintah baru nih! Penulis abad ke-21. . <br />
Bagaimana caranya, itulah sebuah buku yang kutemukan sore ini dan saya
posting dalam status ini. Buku ini hanya 29 halaman dan berisi tentang
cara memperoleh audience menggunakan kekuatan "group" atau penulisnya
bilang "tribe". <br />
<br />
Semoga teman-teman juga bisa mendownloadnya, dan berbagi bersama yang lain. <br />
Saya sendiri baru mulai mempelajarinya. Sejauh ini yang saya tau
mencari pembaca adalah menulis buku, memasukkan tulisan melalui artikel
di media cetak/online, dan seperti sore ini, menulis di FB.
Mudah-mudahan ada yang membaca. <br />
<br />
Begitulah kisahku sore ini!<br />
<br />
Dalam suasana letih menulis buku, saya harus menyegarkan pikiran dengan membaca atau mencari topik lain. <br />
Menulis memerlukan ketahanan mental untuk terus berada di depan
komputer, apalagi sudah mendekati <i>deadline</i>. Saya harus mampu duduk
sendiri berjam-jam. <br />
<br />
Salah satu aktivitas yang sering saya
lakukan dalam suasana seperti itu adalah berselancar di internet, dan
menemukan sesuatu yang membuat otak cair kembali. <br />
<br />
Begitulah sore
ini. Ketika menghadapi <i>writer's block</i> (keinginan menulis berhenti)
dalam penulisan sebuah buku, saya melakukan searching di internet. <br />
<br />
Awalnya, saya menemukan sebuah nama Jeff Goin yang baru sore ini
kutemukan. Di youtube ternyata nama itu cukup populer di dunia ini. <br />
<br />
Lalu, rasa ingin tau saya muncul, dan mencari tau nama itu lebih jauh!. <br />
<br />
Ternyata kehebatannya paling top mampu memperoleh pembaca blognya
100.000 selama 18 bulan, dengan teknik yang dikembangkannya sendiri. . <br />
<br />
Bandingkan dengan blog saya <a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.harangan-sitora.blogspot.com%2F&h=WAQF4Y61tAQFXgRPA1EDPReWBcF8yc8gxCzrHeQgcHMvRPw&enc=AZMB_RKUMT13VyUcdLCi1eNCDoCN9-rxb2cACqxjDP10KZfCx6o59Ou52NqkEbaVZDGBwTIbVJbBfIaHCrzJxCur6Ee2dqEG77sJj2ls6uQaytzac0h2No-QvDybnr3xR6oPIlzuqZ3DbNtNCJ4Dqq42g9rhvC-wjt7f1D9ov79BkdDnDZwLdf-1CgctUkKOVAQfp7VDvimhXO4m5tledVLB&s=1" rel="nofollow" target="_blank">www.harangan-sitora.blogspot.com</a>
baru dikunjungi sekitar 65.000 orang dari 100 negara, selama enam
tahun. Saya kira kekurangan saya adalah tidak pernah peduli siapa
pengunjung saya, dan siapa mereka. <br />
<br />
Beda dengan Jeff yang sangat
peduli audiencenya. Dalam 18 bulan itu kehidupannya berubah total. Dia
berhenti dari pekerjaannya dan hanya menulis penuh waktu. Mampu
mendukung keuangan keluarganya<br />
"<i>This audience helped me replace
my wife’s income and then my own, allowing me to quit my job. All of
this happened in about 18 months. Now, I’m able to support my family
through writing full-time,something I never thought possible. Sounds
crazy, doesn’t it? But it’s not. Not if you take your time to build the
audience. Not if you find your tribe"</i>:<br />
<br />
Prestasi menulis pria
asal Chicago ini juga kemudian mengangumkan. Setelah menulis selama enam
tahun, Jeff menghasilkan 4 buku, dan satu diantaranya <i>The Art of Work</i>
adalah <i>national best seller </i>di Amerika. <br />
Dalam interviewnya dengan sebuah mediaonline di youtube, saya mendengar nama website "<a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.goinsblog.com%2F&h=MAQEWEJQYAQGb4IgJfwI9b3IBbE1DwRCVMRi25EcMLnLlWg&enc=AZMrf67niaMUcf7gCiU-Kje5_q6egX1zrfAJ_84dOOv1UdUh9mm_3BT43uL5wqXnRFoBcc8C3tJwciXEHNrX-g-PZUQZj9dKDLEVcps5BMHsLwdJ5LyTVjAaOqsq5pESeLGM3eBNywZjQEVB0UiFrD_KlZCaA29UKLA52Jb3f13HMOz7GjkTl9I3Qerh871e14tjdeh9xGhevXx6UjCeV_up&s=1" rel="nofollow" target="_blank">www.goinsblog.com</a>". <br />
<br />
Lantas, saya <i>searching</i> nama itu. Saya menemukan tulisan "<i>Get the
attention your work deserves — with free tips on writing and
creativity</i>". Saya disuruh mengisi nama dan alamat email. <br />
<br />
Lalu saya diperintahkan mengkonfirmasi email tersebut dan perintah itu saya laksanakan<br />
<br />
Apa yang kudapat teman-teman?. <br />
<br />
Betapa terkejutnya saya!.Dalam hitungan detik, saya sudah bisa
mendownload secara gratis, sebuah e-book: <i>The Beginner's Guide to Build
the Audience, </i>karya Jeff Goin.. <br />
<br />
Buku ini berisi pengalaman Jeff
Goin serta filosofi menulis di abad ke 21 ini, serta bagaimana caranya
memperoleh audience (pembaca) kita.<br />
<br />
Dalam pengakuannya, sebelumnya, menulis bagi Jeff Goin adalah mencari pengakuan, popularitas, penghargaan. <br />
<br />
"<i>My writing journey began as a search or accolades and awards,
recognition and fame. Instead, I found frustration and disillusionment,"
</i> katanya. <br />
<br />
Cukup banyak penulis yang memiliki motivasi seperti itu, dan akhirnya memang seperti pengalaman Jeff: frustrasi!<br />
<br />
Ternyata untuk tahan menulis terus menerus, Jeff Goin mengatakan bahwa
menulis harus menjadi passion. Andrea Hirata katakan, Kalau tidak
menulis seperti ada yang hilang.Ada yang terasa gatal, gitu lho! <br />
<br />
Bahkan Jeff Goin bilang: "<i>If nobody but me showed up to read my words,
I would still write. If I never won an award or got published, I would
still write. If I never earned a dime, I would still write" </i><br />
<br />
Penulis itu seperti prajurit dalam perang. Perang merebut hati pembaca.
Kata Jeff, kita para penulis ternyata berperang merebut hati pembaca.
Jeff Gobin mengatakan seorang penulis memerlukan <i>audience</i>. Pembaca setia
tulisan Anda!. <br />
<br />
Sebagus apapun tulisan jika tidak memiliki pembaca, artikel atau tulisan itu seolah hanya.akan jatuh pada telinga yang tuli. <br />
<br />
"<i>Without an audience of readers, your words will fall on deaf ears— no matter how important or inspired they seem</i>".<br />
<br />
Kini Jeff Goin menulis untuk 100 majalah, publikasi dan blog.<br />
<br />
Teman-teman, silakan membuka website yang saya posting di bawah ini, dan temukan buku tersebut secara gratis!<br />
<br />
Jeff Goin dapat dihubungi melalui <a href="http://goinswriter.com/" rel="nofollow" target="_blank">goinswriter.com</a>, dan memiliki Twitter: @jeffgoins,Facebook: <a href="https://facebook.com/goinswriter">facebook.com/goinswriter</a>, G+: <a href="http://gplus.to/jeffgoins" rel="nofollow" target="_blank">gplus.to/jeffgoins</a>.<br />
<br />
Medan, 17 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-35578287743509559072016-05-17T09:07:00.002+07:002016-05-20T20:13:30.001+07:00Setya Novanto Ketum, Golkar Keluar dari KMP<br />
Setelah secara
mengejutkan menyatakan diri keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP),
Golkar memilih Setya Novanto sebagau Ketua Umum Partai berlambang
beringin itu.<br />
<br />
Tanda-tanda Setya Novanto akan menjadi Ketua Umum,
memang sejak awal sudah terlihat. Lima hari sebelum pemilihan, mantan
Ketua DPR-RI yang lengser karena kasus "Papa dan Mama Minta Saham" itu
sudah mengeluarkan sinyal penting.<br />
<br />
"Bakal calon ketua umum Partai
Golkar, Setya Novanto, berjanji akan membawa Golkar mendukung
pemerintah apabila memenangi pertarungan dalam musyawarah nasional luar
biasa di Bali pada 15-17 Mei mendatang," demikian kutip <a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2FKompas.com%2F&h=gAQFoS1VGAQFnlXRoDahN0yjI9NijWBUnFzNPemOnbCrl-w&enc=AZMn2qCZ8aJaOf0zzaAxkyxAzGEm1QPFmMJLwWPDVBTrNnoCng2u6Piv_muGehPKmN9ZFtC2sNFLamDUun45n5FWc-4c-YcgVGK7Gi_ZeEi61j-10abOcSCeppdN4KgahVl30JJnNd0j-pZdDChBXQoskKfKuM-KCFNZ1cEjWYaSGbfFYRj0otqsHpv_VlLMWphqjrrxSCCfuVkNUJ7WmA5C&s=1" rel="nofollow" target="_blank">Kompas.com</a>, Jumat 6/5/2016.<br />
<br />
Calon Ketua umum seperti ini, tentu sangat dibutuhkan pemerintahan
Jokowi, siapapun orangnya, apakah punya track record jelek atau baik di
mata rakyat.<br />
<br />
Isu liarpun berkembang!.<br />
<br />
Isu Presiden dukung
Setya Novanto menjadi Ketua Umum beredar di tengah Munaslub Golkar di
Bali. Walaupun isu tersebut dibantah petinggi Golkar.<br />
<br />
"Soal isu Luhut bilang Presiden dukung SN itu tidak benar dan ngawur," kata petinggi Golkar, Bambang Soesatyo, seperti dikutip <a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2FKompas.com%2F&h=QAQH_Dro5AQGB_TezIjwthxUg9U2upo3JOKwxirpH4ZNI7Q&enc=AZNQ7SeoTu5CgocsndgJTzdQaCFd9ZIYRjeRXZobzPtQj-abTAEtmm0k7geS2ZBBwJY4Tcb_1jjEdwN9d8n6TOBZ-lZAL0vZPvCgZ74yrz-QMyzI8MVgIzWaLIyCWESOSkOFXzhJ2VJv9XR-KYQNMajHvLcUJRRZuXw-u6tgdzaJqVToUQpdZrVOtlWwBaj0SNTDT4WdYbGvX1QgUvUE-yvL&s=1" rel="nofollow" target="_blank">Kompas.com.</a><br />
<br />
Namun, di lapangan ternyata bukan hanya issu, tetapi Luhut Panjaitan
(Penasehat Golkar), yang juga Menkopolhukam pemerintahan Jokowi itu,
seperti diberitakan media makan siang bersama dengan Setya Novanto, dan
para petinggi Golkar lainnya.<br />
<br />
"<i>No free for lunch,"</i> kata pepatah!<br />
<br />
Beberapa jam sebelum pemilihan Ketua Umum, Partai Golkar memutuskan
keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi bentukan pada masa
Pemilihan Presiden 2014. Keputusan itu diambil saat sidang paripurna
Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Senin (16/5/2016) malam.<br />
<br />
"Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Partai
Golkar tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih," kata
Sekretaris Pimpinan Sidang Munaslub, Siti Aisyah.<br />
<br />
Reposisi Golkar
di dalam KMP dilakukan seiring dukungan partai berlambang pohon
beringin itu kepada pemerintah. Secara tegas, sikap itu sebelumnya telah
disampaikan saat Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar awal tahun ini.<br />
<br />
"Keputusan Golkar untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK harus
ditindaklanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar. Demi menyukseskan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan," lanjut Siti Aisyah.<br />
Sebelumnya, KMP dibentuk sebagai tandingan Koalisi Indonesia Hebat
(KIH) pada saat Pilpres 2014. Belakangan, KIH telah berubah nama menjadi
Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintahan, seiring dengan masuknya
sejumlah partai lain di luar KIH untuk mendukung pemerintah.<br />
<br />
Dini
hari tadi, Setya Novanto (yang sempat terekam video ngantuk-ngantuk
saat upacara nasional), terpilih menjadi Ketua Umum setelah Ade
Komarudin--saingan satu-satunya Setya Novanto, mundur secara
mengejutkan..<br />
<br />
Golkar, sekali lagi, resmi keluar dari Koalisi
Merah Putih (KMP)!. Sikap Golkar ini akan memperkuat kedudukan
pemerintahan Jokowi. <br />
<br />
Namun, bagi Golkar sendiri, seorang
pengamat dari UGM, Arie Sujito memprediksi, "Kalau Setya Novanto,
memang tidak akan sulit diprediksi. Memang dia dekat dengan Ketum Golkar
(Aburizal Bakrie) dan memiliki risosis yang besar. Namun jika dia
terpilih tidak akan ada terobosannya," kata Pengamat Politik Universitas
Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito saat dihubungi <a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2FKompas.com%2F&h=FAQGEkNfHAQGBs3s9Sur4WER4dQ-UARxARzzal3Z1zUKDUw&enc=AZMJTzLLJSStErSZ3XH7JQjPIrmjnPP8FvMEiGzn-Oe_igF9JmEOe8qcsGRO6L6ev7VfFrbwrMH0-1GfrOnBRgtsooKxgAZDjFn5YG3GAKTAySod8a_ThOZnu809j68DPLJWczQSAGRvVJ9dk5zYlz4XHggeqc3_DUe3wSQHjfuBQQjCmU5ZpmP4pcben9WcK_S2LylJzGgod66DYPw8PrSR&s=1" rel="nofollow" target="_blank">Kompas.com</a>, Jumat (6/5/2015).<br />
<br />
Menurut dia, masalah-masalah yang ditimbulkan oleh Setya Novanto sempat
mempengaruhi soliditas partai. Jejak rekam Novanto dalam politik pun
akhirnya diragukan akibat kasus yang menyeret petinggi Freeport dan
pengusaha minyak Riza Chalid itu. <br />
<br />
Namanya juga politik!. Kita tunggu perkembangan berikutnya!<br />
<br />
Bagi saya sebagai rakyat, yang penting pembangunan berjalan terus. DPR
mendukung program pemerintah yang baik untuk rakyat, dan tidak terus
menerus berdebat soal hal-hal yang tidak penting. Rakyat makin makmur!<br />
<br />
Medan, 17 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-56966812053302045712016-05-17T09:04:00.004+07:002016-05-17T09:09:37.676+07:00Rahasia Menulis Andrea Hirata (Sumber: Metro TV, diposting di Youtube, 21 Januari 2015)Hari ini saya libur, menyambut Perayaan Pentakosta ke-2. Sambil mencari bahan ceramah saya di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, 25 Mei mendatang, saya melakukan searching di internet.<br />
<br />
Terliriklah kegiatan dan Prestasi penulis-penulis Indonesia. Salah satunya, Andrea Hirata!.<br />
<br />
Andrea tidak pernah berhenti menulis, terus menghasilkan karya-larya barunya. Menurut postingan di Youtube itu, Andrea Hirata merencanakan menerbitkan buku barunya berbahasa Jerman, di Jerman dan novel ke-9nya di Indonesia berjudul “Ayah”. (Mungkin dua buku itu sudah terbit sekarang)<br />
<br />
Pengen tau aja sih, apa rahasia di balik suksesnya. Kok dia terus aja produktif menulis?<br />
<br />
Ungkapan-ungkapan para penulis besar adalah energi baru untuk membangkitkan semangat, merefleksikan kembali kegiatan menulis.<br />
<br />
Menurut Andrea Hirata, menulis itu ada dua sisi. Sisi teknis dan sisi non teknis. “Sisi teknis bisa dipelajari, gampang. Bagaimana menyampaikan sesuatu kepada pembaca,” katanya.<br />
<br />
Jadi, tidak boleh puas kalau hanya menguasai teori menulis, karena itu hanya soal kecil. Belajar teori, emngikuti kursus penulisan, tidak akan pernah menghantarkan orang jadi penulis.<br />
<br />
Masalah besarnya adalah bagaimana orang terus menulis walau sudah pandai menulis.<br />
<br />
Itulah sisi non teknisnya. “Banyak anak-anak muda lupa. Yang pertama-tama itu passion (gairah). Benarkah niat menulis itu kuat. Karena menulis itu membutuhkan endurance (daya tahan)”.<br />
<br />
Menurutnya, banyak penulis-penulis muda, baru dua halaman sudah writer’s block (tidak bergairah menulis). “Tidak punya passion (gairah),” katanya.<br />
<br />
Hidup mati Andrea Hirata adalah menulis. “Pokoknya kalau nggak nulis saya nih, ada yang kurang. Gatal rasanya. Jadi di situ dulu deh,” katanya menasehatkan. .<br />
<br />
Soal teknis menulis, katanya itu bisa bertanya kepada penulis-penulis senior. Dia mengaku, meski sudah menjadi penulis terkenal sekarang, masih belajar juga!<br />
<br />
“Saya juga masih belajar. Saya beruntung punya guru di Amerika. Jadi, saya selalu bisa bertanya. Yang susah itu menimbulkan passion. Saya menulis sembilan tahun yang lalu. Saya bertekad untuk membaca 3 novel setiap minggu,” katanya.<br />
<br />
Andrea Hirata membaca novel dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggeris. Jadi, menulis itu membaca. Menulis banyak membaca lebih banyak lagi.<br />
<br />
Dia membaca novel bukan bahasa Indonesia saja. “ Saya bisa sedikit-sedikit bahasa Prancis. Saya baca novel bahasa Perancis juga,” katanya.<br />
<br />
Kalau ditanya siapa yang menginspirasi menulis, Andea harus<br />
breakdown dulu. Soalnya menulis memiliki bidang-bidang tertentu juga.<br />
<br />
“Kalau bagaimana menulis dengan sense humor yang baik saya belajar dari Sekhtar Mehta. Menulis Culture tentang budaya di Indonesia saya belajar dari Ahmad Tohari. Menulis dengan bahasa yang puitis saya belajar dari Prof Safari.”katanya.<br />
<br />
Satu lagi rahasia Andrea Hirata dalam menulis adalah: RISET. dan MENULIS.<br />
<br />
Menulis, menurut Andrea Hirata, pertama-tama membutuhkan riset. Itu Jawaban kilise atau klasik. Melakukan riset!. (Membaca, Observasi, mendengar)<br />
<br />
Menurutnya, banyak penulis muda menggunakan demikian banyak waktu untuk menulis. 90 persen waktu digunakan untuk menulis, hanya 10 persen untuk riset.<br />
<br />
“Coba dibalik,” katanya<br />
.<br />
Andrea sendiri menerapkan pola 90% riset dan 10% menulis. “Saya menggunakan 10 % waktu saya menulis dan 90% riset. Ketika saya duduk menulis, sudah tau apa yang saya lakukan. Saya tidak akan mereka-reka karakter ini akan diapakan, dia akan gimana. Ketika saya menulis novelnya sudah selesai”.<br />
<br />
Dia menambahkan, “Kalau dikatakan menulis (buku) saya bisa dikatakan hanya butuh waktu hitungan minggu. Lasykar Pelangi itu saya menulisnya 3 minggu. Padang Bulan itu 9 hari, Tapi risetnya bertahun-tahun,”.<br />
<br />
Hebat yah. Wah, ternyata sederhana saja kalau mendengarnya. Melaksanakannya yang perlu passion. Nasehat untuk kita semua!<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-11130010768251146082016-05-17T09:03:00.000+07:002016-05-17T09:03:33.901+07:00Ajarkan Anak Tidak Terobsesi Mengubah Orang Lain<br />
Hindari sebisa mungkin menceritakan kepada anak-anak perlakuan buruk suami/istri atau orang lain kepada Anda! Kasihanilah Anak-anak Anda!<br />
<br />
Seorang ibu bertutur bahwa puteranya yang baru berusia 10 tahun mengamuk setelah dia bercerita tentang mantan suaminya.<br />
<br />
"Dia meradang dan ingin bertemu dengan ayahnya. Ia ingin menghajar ayahnya supaya tidak menyakiti saya lagi," kata wanita tersebut.<br />
<br />
Nah, taukah Anda ketika Anda menceritakan perlakuan buruk orang lain, bisa pasangan, mantan pasangan, atau siapapun kepada anak, pada saat yang sama sikap heroik anak akan muncul?<br />
<br />
Pada dasarnya, seorang anak ingin melindungi orang tuanya, terlebih jika Anda orang tua tunggal.<br />
<br />
Jadi, ketika ia menyadari orang tuanya diperlakukan tidak baik, ada obsesi yang muncul dalam diri anak yaitu ingin mengubah keadaan, mengubah orang lain.<br />
<br />
Keinginan yang besar mengubah orang lain membuat kita kurang sensitif menanggapi perubahan-perubahan yang kecil. Keinginan mengubah orang lain membuat kita lelah dan putus asa ketika kita menyadari, kita tidak mampu mengubah keadaan.<br />
<br />
Itu pula yang akan terjadi pada anak-anak Anda Mereka akan merasa lelah, marah, bahkan tidak berdaya mengubah orang tua mereka atau sosok yang dianggapnya perlu berubah.<br />
<br />
Jadi, bijaklah, hindari menceritakan kepada anak perlakuan buruk orang lain kepada Anda!<br />
<br />
Masih suka menceritakan kepada anak-anak perlakuan buruk suami/istri atau orang lain kepada Anda? Kasihan Anak-anak!<br />
<br />
(Sumber: Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri, V Dwiyani, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009)<br />
<br />
Medan, 16 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-87431994058015367762016-05-16T12:46:00.001+07:002016-05-16T12:46:23.651+07:00Kopi Sumut, Kebanggan Kita!<span><div data-contents="true">
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="jk2u-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="jk2u-0-0">
<span data-offset-key="jk2u-0-0"><span data-text="true">Pagi ini saya menyaksikan Kopi Sumatera Utara di Metro TV. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="ck9m6-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ck9m6-0-0">
<span data-offset-key="ck9m6-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="va78-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="va78-0-0">
<span data-offset-key="va78-0-0"><span data-text="true">"Kopi itu rasanya bukan pahit, tetapi antara asam dan manis. Kopi menyerap rasa dari tanaman yang tumbuh di sekitarnya,"ujar seorang pengusaha kopi di televisi berita swasta Indonesia itu. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="ch1po-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ch1po-0-0">
<span data-offset-key="ch1po-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="f3s4a-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="f3s4a-0-0">
<span data-offset-key="f3s4a-0-0"><span data-text="true">Kalau ada kopi pahit?. "Itu bukan rasa kopi," katanya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="7e89g-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7e89g-0-0">
<span data-offset-key="7e89g-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="4qkq5-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="4qkq5-0-0">
<span data-offset-key="4qkq5-0-0"><span data-text="true">Ada sementara pendapat bahwa minum kopi bisa mengganggu lambung, dan orang yang menderita asam lambung tidak boleh minum kopi. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="9jkbf-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="9jkbf-0-0">
<span data-offset-key="9jkbf-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="ta0l-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ta0l-0-0">
<span data-offset-key="ta0l-0-0"><span data-text="true">"Kopi tidak mengganggu asam lambung. Asalkan tidak meminumnya seember," katanya. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="bkpn4-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="bkpn4-0-0">
<span data-offset-key="bkpn4-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="fjudj-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="fjudj-0-0">
<span data-offset-key="fjudj-0-0"><span data-text="true">Jadi, minumlah kopi asli, jangan kopi campuran. Minumlah secukupnya, jangan berlebihan. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="b441i-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="b441i-0-0">
<span data-offset-key="b441i-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="596s4-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="596s4-0-0">
<span data-offset-key="596s4-0-0"><span data-text="true">Semoga kopi kita semakin mendapat hati di masyarakat Indonesia, masyarakat dunia. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="1j36r-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="1j36r-0-0">
<span data-offset-key="1j36r-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="apjh0-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="apjh0-0-0">
<span data-offset-key="apjh0-0-0"><span data-text="true">Kopi Sidikalang, Kopi Simalungun, Karo, Tapsel, Samosir, Humbang, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan. dll memiliki rasa yang khas. Kita kaya rasa. Rasa yang cocok dengan lidah Anda. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="7e20s-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7e20s-0-0">
<span data-offset-key="7e20s-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="a8lb5-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="a8lb5-0-0">
<span data-offset-key="a8lb5-0-0"><span data-text="true">Teringat kata-kata seorang pria yang sedang giat-giatnya memasyarakatkan produk kopi "Uhaenyes"</span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="2s3p5-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="2s3p5-0-0">
<span data-offset-key="2s3p5-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="e86cf-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="e86cf-0-0">
<span data-offset-key="e86cf-0-0"><span data-text="true">"Petani bekerja keras untuk menghasilkan kopi untuk kita. Sekarang mereka butuh bantuan. Bantulah kami membantu mereka," ujar </span></span><span class="_5u8u" data-offset-key="e86cf-1-0" spellcheck="false"><span data-offset-key="e86cf-1-0"><span data-text="true">Sabam Malau</span></span></span><span data-offset-key="e86cf-2-0"><span data-text="true">, yang kini gesit memperkenalkan kopi "Uhaenyes" </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="dofal-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="dofal-0-0">
<span data-offset-key="dofal-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="7h0ju-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="7h0ju-0-0">
<span data-offset-key="7h0ju-0-0"><span data-text="true">“Saya hargai kopi yang saya produksi Rp250.000 per kilogram karena untuk membiayai kopi yang saya beli dengan harga yang lebih tinggi ke petani kopi,” ujar pria yang dinobatkan menjadi ahli kopi dan mendapatkan Lisenced Q Grader tahun 2011-2014 ini. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="ccrj-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="ccrj-0-0">
<span data-offset-key="ccrj-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="6fasp-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="6fasp-0-0">
<span data-offset-key="6fasp-0-0"><span data-text="true">Tidak hanya kepada masyarakat, Sabam, yang juga Rektor Universitas HKBP Nommensen itu juga menularkan ilmu budidaya kopi dan bisnis kopi kepada dosen dan mahasiswanya di kampus Universitas HKBP Nommensen Medan. . </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="3i36-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="3i36-0-0">
<span data-offset-key="3i36-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="c4mjg-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="c4mjg-0-0">
<span data-offset-key="c4mjg-0-0"><span data-text="true">Kopi adalah komoditi unggul daerah kita. Komoditi yang memiliki daya saing kuat. </span></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="e51ih-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="e51ih-0-0">
<span data-offset-key="e51ih-0-0"><br data-text="true" /></span></div>
</div>
<div class="" data-block="true" data-editor="jaht" data-offset-key="d937q-0-0">
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d937q-0-0">
<span data-offset-key="d937q-0-0"><span data-text="true">Mari mencintainya, mari meminumnya, membelinya sehingga petani penanam kopi tambah makmur!.</span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d937q-0-0">
<span data-offset-key="d937q-0-0"><span data-text="true"> </span></span></div>
<div class="_1mf _1mj" data-offset-key="d937q-0-0">
<span data-offset-key="d937q-0-0"><span data-text="true">Medan, 16 Mei 2016 </span></span></div>
</div>
</div>
</span><span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-20422054053878244242016-05-16T12:44:00.003+07:002016-05-16T12:44:39.550+07:00Malam Puji-pujian ASM GKPS SimalingkarSetiap tahun Seksi Sekolah Minggu selalu menampilkan kreasi baru. Tahun ini kami disuguhi Malam Puji-pujian Anak Sekolah Minggu (ASM) GKPS Simalingkar dengan kemasan yang berbeda dari sebelumnya.<br />
. <br />
Pentas dan ruangan ditata
apik dengan nuansa merah. Alat musik, dan berbagai peralatan pendukung,
tergeletak di atas pentas berukuran cukup lebar dan memanjang yang
dibuat khusus. MC dan penata acara sudah berdiri di tempatnya
masing-masing. Jemaat memenuhi gedung gereja berkapasitas 300 orang itu.
<br />
Itulah pemandangan awal, saat saya tiba di gereja, sekitar pukul 18.00 WIB, Sabtu lalu. .<br />
<br />
Sabtu malam, 14 Mei 2016, anak-anak Sekolah Minggu GKPS mempersembahkan Malam Pujian Sekolah Minggu, dalam rangka Pesta Sekolah Minggu GKPS. <br />
<br />
Sekitar 150 anak-anak Sekolah Minggu dan keluarga Pengurus, guru turut
dalam berbagai kegiatan seperti Tari, Musik, Menyanyi. Mereka memuji
Tuhan dan menghibur jemaat yang hadir memenuhi gedung gereja
berkapasitas 300 orang itu, hingga sebagian harus berdiri di luar
gedung. <br />
<br />
"Terbesar, sepanjang sejarah 28 Tahun Gereja GKPS Simalingkar," begitu saya melukiskan pagelaran tadi malam. <br />
<br />
Sejak 1990, saya menjadi anggota jemaat di sini, pagelaran tadi malam
kiranya semakin menunjukkan betapa talenta dan kesungguhan anak-anak
berlatih dan mau diajar cukup besar.<br />
<br />
Acara di awali dengan
sebuah "Tortor Somba" yang dipersembahkan oleh sekitar 6 orang ASM
Kelas TK, dengan pakaian adat Simalungun yang lengkap. <br />
<br />
Teringat,
"Pesta Rondang Bintang" di kampung ketika saya masih kecil dulu. Kalau
dulu tarian seperti ini dalam Rondang Bintang diperankan Par Haroan
Bolon, kini anak-anak kecil mampu melakukannya. <br />
<br />
"Makna Tari itu
adalah menyembah, atau menghormati, serta meminta doa dan berkat,
memohon pelrlindungan kepada Tuhan," demikian penjelasan Panitia dalam
buku Run Down Acara. <br />
<br />
Lantas diikuti dengan Sambutan Ketua Seksi
Sekolah Minggu Sy Henry Purba. ""Menanamkan Budaya Simalungun kepada
anak-anak harus dilaksanakan sejak dini,"katanya.<br />
<br />
Haleluya No
411:1-2 sebuah lagu pujian Syukur dinyanyikan bersama-sama dengan
jemaat, diikuti Votum yang dipimpin Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar St
Japorman Sargih, SE. <br />
<br />
Belasan anak-anak Kelas Balita dengan
kocaknya naik ke pentas. Mereka menyanyikan "Yesus Sayang Padaku". Suara
merka tidaklah begitu merdu atau nyaman di telinga, tetapi keberanian
tampil di depan ratusan publik di usia 3-4 adalah modal percaya diri
bagi anak-anak. <br />
<br />
Sesudah itu, sekitar 7 orang anak TK A
berlari-lari naik ke pentas. Tingkah mereka yang lucu, membuat kami
terpingkal-pingkal. Ada yang garuk-garuk kepala, ada yang memanggil
teman-temannya, ada yang saling dorong. Tetapi, mereka mampu menampilkan
lagu "Bacalah Alkitab" hingga tuntas.<br />
<br />
"Bacalah Alkitab, Doa tiap hari, Kalau Kau Mau Tumbuh," sambil melapis tangan, semakin naik, semakin naik, bertumbuh. <br />
<br />
"<i>Nini Titah Pa Limahon", s</i>ebuah karya komponis lagu Rohani Simalungun
almarhum St AK Saragih dinyanyikan oleh 11 orang ASM TK B. Narasi yang
ditampilkan MC Sy Hersanta Purba, mengingatkan semua Jemaat bahwa
pencipta lagu tersebut sudah mencipta sekitar 400 lagu, dan beliau sudah
meninggal 2012 lalu. Selain menyanyikan lagunya, anak-anak sekolah
minggu juga mengenal pencipta lagunya, menginspirasi mereka.<br />
<br />
Jemaat kemudian dihangatkan, dibahagiakan dengan penampilan 20 anak
sekolah Minggu kelas kecil yang menyanyikan lagu "Ahu Anak Sikolah
Minggu GKPS" dan "Aku Bahagia". Dua lagu ini menampilkan 'kekocakan'
setiap anak dengan berbagai tingkah mereka yang lucu". <br />
<br />
Pentas
kemudian berganti dengan 15 ASM Kelas Besar yang membawakan lagu "Sada
do Dalan" dan Yesus Kekasih Jiwaku". "...arta, habayakon in, seng na boi
paluahkon, apalagi gogohni dunia on seng na boi paluahkon, seng boi das
bai bapa ini, anggo seng marhiteihon Yesus in". <br />
<br />
Para pengunjung
kembali diingatkan kampung halamannya. 10 orang ASM kelas kecil tampil
dengan pakaian adat Simalungun. "Kita akan menyaksikan persembahan
berikutnya, Tarian Sitalasari," kata MC. <br />
<br />
Salah satu penampilan
yang mungkin blum pernah terjadi di GKPS Simalingkar selama ini adalah
tampilnya 32 orang Pengurus Seksi Sikolah Minggu, Guru Sekolah Minggu
dan keluarga. Semuanya membawa angklung.<br />
<br />
Suara angklung yang
benar-benar beda dari suara sebelumnya melantunkan lagu "<i>Hanima Na
Porsaya in"</i>. Pertunjukan angklung ini dipimpin St Jandes Saragih, MKes<br />
<br />
Puncak acara tadi malam adalah tampilnya penyanyi solo Rahel br Girsang
diiringi asamble musik: gitar, keyboard, biola, drum, yang dimaninkan
anak-anak sekolah Minggu dan Remaja GKPS Simalingkar.<br />
<br />
Layaknya sebuah
concert dan dipandu pembimbing sekolah Minggu St <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100003029602102" href="https://www.facebook.com/jhonmaren.girsang">Jhonmaren Girsang</a>. <br />
Kembali jemaat bernostalgia. "Tarian Haroan Bolon" ditampilkan oleh 6
orang ASM Kelas Besar. Haroan bolon adalah bentuk gotong royong di
Smalungun. <br />
<br />
Lantas, 20 orang ASM naik ke pentas menyanyikan lagu <i>
"I will Follow Him"</i>. Gerak, tingkah mereka sungguh membanggakan. Mereka
adalah anak-anak berbakat. Mereka adalah gereja masa depan. <br />
Acara berakhir dengan tampilnya sekitar 150 orang pendukung acara ke
pentas. Mereka bersatu, sehati sepikir, menampilkan yang terbaik bagi
Tuhan. <br />
<br />
Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar menutup seluruh rangkaianacara dengan doa!<br />
<br />
Terima kasih Pengurus Sekolah Minggu GKPS Simalingkar, terima kasih Tuhan!. <br />
<br />
Mari kita memaknai pagelaran ini sebagai sebuah proses mendekatkan diri
kepadaNya. Dia yang suci (holy), kasih (love), adil (Righteousness),
baik (good), benar (truth)". Mendekat kepadaNya, membuat anak-anak kita
meniru sifat-sifat Allah.Tidak ada pagelaran yang sempurna, marilah menyempurnakannya terus menerus, sehingga esensi setiap pagelan dapat kita temukan.<br />
<br />
Medan, 15 Mei 2016<br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-11667909221363875652016-05-16T12:37:00.001+07:002016-05-16T12:37:32.081+07:00Bangsa Tanpa Membaca<br />
"Sebuah bangsa besar tanpa tradisi
literasi (membaca) hanya akan menjadi bangsa kelas teri, perundung,
pemaki, mudah diprovokasi, tanpa keluasan hati dan imaginasi," (Najwa
Shihab. Pidatonya saat dikukuhkan menjadi Duta Baca Indonesia
2016-2020).<br />
<br />
"Buku apa yang kau baca hari ini kawan?". <br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
"Buku apa yang kau baca hari ini, Nak". <br />
<br />
"Dari mana pengetahuan ini kau peroleh?". <br />
<br />
"Bisa nggak aku pinjam bukunya"<br />
<br />
Percakapan yang sangat jarang terjadi di dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari kita saat ini. <br />
Diskusi yang tidak menarik!. Budaya membaca buku memang sudah lama kita tinggalkan!. <br />
<br />
Kata Taufik Ismail, kita sudah meninggalkan budaya baca buku selama 63 tahun. <br />
<br />
Bayangkan, saat ini, hanya 1 orang anak dari 1000 orang anak Indonesia
yang gemar membaca buku (tentu di luar buku wajib sekolah). Anak-anak
Eropa mampu membaca 25 buku, Singapura15-17 per tahun di luar buku
wajib sekolah.<br />
<br />
Bangsa ini menjadi pembaca buku terendah dari 52 negara Asia yang disurvey OECD. <br />
<br />
"Apa dasarnya kau mengatakan demikian. Teori apa yang kau pakai, bukunya apa?". <br />
<br />
"Yah menurutkulah, perasaanku, menurut kata nenekku, kata kelompokku. Pokoknya......kalau tidak.....". <br />
<br />
Banyak diskusi hanya debat kusir, tanpa referensi, tanpa logika, tanpa
keluasan imaginasi!. Adu otot, adu kuat, bukan adu otak. Orang kuat
menjadi orang yang paling tau segalanya.<br />
<br />
Kebenaran soal nomor dua, yang penting seolah tampak menang, bisa melumpuhkan lawan. <br />
<br />
Diskusi panas, saling serang kelemahan pribadi, tanpa menghasilkan
apa-apa. Berakhir tanpa pencerahan apa-apa, kecuali membesarnya
kecurigaan, rasa kebencian dan permusuhan. <br />
<br />
Itulah yang sering
kita tonton dalam diskusi para elit kita di TV. Itulah yang banyak kita
alami di gereja, di ruang-ruang diskusi. <br />
<br />
Kita makin suka
membulli orang, mencari kesalahan dan membesar-besarkan kesalahan, bukan
mencari solusi yang berguna bagi semua.. <br />
<br />
Tanpa dibekali gemar membaca, jadilah bangsa kita memang bangsa yang mudah diprovokasi, pemaki, tanpa keluasan imaginasi! <br />
<br />
Mari bangkit! <br />
<br />
Buka satu buku yang sangat menarik Anda hari ini, menggiring Anda gemar
membaca, menambah keluasan imaginasi, menghindarkan diri dari gemar
menelan rumor bulat-bulat, ngerumpi ngalor ngidul, membully orang!. <br />
<br />
Anda adalah apa yang Anda baca!<br />
<br />
Medan, 14 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-68602691918434365132016-05-16T12:35:00.000+07:002016-05-16T12:35:12.168+07:00Suka Citaku!<br />
Suka cita bisa datang dari hal-hal atau kegiatan yang sederhana!. Dari apa yang kita dengar. lihat, rasakan dan maknai!<br />
<br />
Sore-sore begini, sehabis tidur siang, suka cita mendengar obrolan istri di telepon dengan putri-putri saya dari jauh. <br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
"Ma, kami baru pulang dari martumpolnya Rikson (putra adik sitri saya) di HKBP Kramat Jati," ujar putri tertuaku.<br />
<br />
"Ma kami mau antar bapatuanya Pier ke Bandara," ujar yang satu lagi. . <br /> Semua memberi kabar suka cita. Istri saya senang. Senang melihat-lihat foto-foto mereka yang diposting di FB. <br />
<br />
"Wah. senang melihat anak-anak bersatu, melihat cucu-cucu bertumbuh, saling mengunjungi dan bersilaturahmi," kata istri saya. <br />
<br />
Kami juga tadi pagi hingga siang hari menghadiri acara mangadati keluarga Damanik/besan <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100006376231323" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100006376231323">Binaria Naibaho</a>. Empat putra mereka sudah besar-besar, dan akan menikah dalam waktu yang tidak terlalu lama. <br />
<br />
Orang Batak memiliki kewajiban mangadati (membayar hutang kepada Hula-hula/tondong). <br />
<br />
Meski dilaksanakan pada saat anak-anak sudah besar, pasangan ini
terlihat bahagia, seperti pengantin baru. Pakaian mereka seperti
pengantin. Keduanya bangga dan senang menyambut kami semua teman-temannya se gereja. <br />
<br />
"Kalau lambat ada yang ditunggu, kalau cepat ada yang dikejar," kata pendeta memaknai acara itu.<br />
<br />
Suka cita itu tidak mahal!. Suka cita kami pasangan kakek dan nenek berusia 55 tahun, hari ini.<br />
<br />
Terima kasih Tuhan Engkau memberi suka cita bagi kami hari ini. Semoga teman-teman semuanya suka cita juga. <br />
<br />
Maknai hari-hari Anda dengan rasa syukur. Syukurilah semua apa yang Anda miliki, rasakan kekenyangan hati dari mereka. <br />
<br />
Hal terindah di dunia ini bukanlah hal yang terlihat oleh mata, terasa
oleh panca indera kita, tetapi yang terasa oleh hati, hal-hal yang
memuaskan hati!<br />
<br />
Sepanjang malam ini kami akan menikmati suka cita dari anak-anak sekolah Minggu di gereja kami. <br />
Siap-siap ke gereja. Persiapkan pakaian nuansa merah. Demikian perintah
Pengurus Sekolah Minggu tadi malam sewaktu latihan Koor Bapa.. <br />
<br />
Pukul 18.00 nanti ada acara Sekolah Minggu di gereja GKPS Simalingkar.
Menyaksikan anak-anak kami menunjukkan talenta-talenta mereka memuji
Tuhan. <br />
<br />
Suka cita bisa datang ketika anak-anak kita mau mengikuti
kebiasaan orang tuanya yang baik, menikmati suka cita orang yang
bersuka cita..<br />
<br />
Tapi suka cita penuh, hanya datang dari Tuhan.
"Sbab hanya Tuhan yang membuat suka citaku penuh," demikian kata lagu
Anak Sekolah Minggu!. .<br />
<br />
Medan, 14 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-90840957890155658142016-05-10T12:59:00.000+07:002016-05-10T12:59:22.541+07:00Facebook, Sebagai Catatan Harian: Belajar Memaknai HidupOleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Facebook telah menjadi alat pengingat peristiwa masa lalu, melatih saya
memaknai hidup dengan rasa syukur, menatap masa depan dengan suka cita,
apapun persoalannya!. <br />
Program Memory FB telah memungkinkan saya
mengingat peristiwa beberapa tahun lalu hari ini. Apa yang kulihat,
kudengar, kurasakan, kumaknai dari peristiwa itu. <br />
<br />
Pagi ini FB mengingatkan saya sebuah peristiwa bahagia di dalam keluarga yang kubangun sejak 1984. <br />
<br />
Menikahkan putri pertama!. Peristiwa pertama dalam hidupku, sebagai
orang tua! Itulah tugas kita orang tua: membesarkan, mendidik di rumah,
menyekolahkan mereka, sebagai bekal hidup, dengan harapan mampu hidup
lebih baik dari kita.<br />
<br />
Usiaku saat itu 51 tahun!<br />
<br />
Saat yang
dari sisi fisik yang sangat tepat menghadapi pekerjaan yang berat dan
baru sama sekali! Saat masih energik, dan masih dinamis bergerak.
Tentunya juga didukung oleh seorang istri yang setia, tabah dan mampu
bersuka cita dalam segala situasi! . <br />
<br />
Awalnya bingung, walaupun
saya sudah pernah mengalami pernikahan. Beda posisinya sebagai objek dan
subjek peristiwa. Tetapi peristiwa itu akhirnya memberi pengalaman yang
membekaliku melakukan sesuatu yang penting bagi kelangsungan kehidupan
keturunanku. <br />
<br />
Sesudah itu, saya berturut-turut melaksanakan
pekerjaan yang sama sebanyak tiga kali kurun waktu 4 tahun. Peran
keluarga besar, teman-teman adalah modal utama yang memberikan saya
semangat. <br />
<br />
Pasalnya, semua peristiwa itu terjadi dalam keadaan
diriku secara fisik sungguh ideal, tetapi serba terbatas, lemah secara
ekonomi. Memang saya tidak sempurna, saya bersyukur dalam
ketidaksempurnaan itu, supaya tetap mengandalkan Dia yang paling
berkuasa dalam hidupku! <br />
<br />
Nopember 2012, putriku <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=714648838" href="https://www.facebook.com/claramarianagirsang">Clara Mariana Girsang</a> "manjalo parpadanan marhajabuan" dengan <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000002918693" href="https://www.facebook.com/anja.saragih">Anja Novalianto</a>, sebuah acara persiapan pernikahan di GKPS, Depok. <br />
<br />
Putri saya menetapkan pasangan yang menjadi pilihannya seumur hidup,
Kami orang tua hanya sebatas merestui dan mendoakannya, Tuhan
melaksanakan rencananya melalui muzizat-muzizatnya. <br />
Mereka menikah di GKPS Depok!<br />
<br />
Oktober 2013, peristiwa pertama itu, kemudian disusul dengan peristiwa kedua. Saat putri keduaku <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1130404013" href="https://www.facebook.com/patriciagirsang">Patricia Marcelina Girsang</a> menyusul kakaknya, kemudian melaksanakan acara "manjalo parpadanan marhajabuan", di gerejaku sendiri, GKPS Simalingkar, Medan. <br />
<br />
Mereka menikah di gereja HKBP Pekanbaru<br />
<br />
Pebruari 2016, putri adik saya almarhum Parker Girsang dan almarhum Risma Tiarni br Saragih, <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1377004884" href="https://www.facebook.com/yani.c.girsang">Yani Christin Girsang</a> mengikuti kakak-kakaknya, menikah dengan <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1103741597" href="https://www.facebook.com/bintang.h.saragih">Bintang Haruman Saragih</a>. <br />
<br />
Yang terakhir ini merupakan peristiwa baru dengan versi baru, masalah yang berbeda dengan sebelumnya. <br />
Baik Martumpol maupun acara Pamasu-masuon (pernikahan) dilaksanakan di
Gereja GKPS Simalingkar, Medan, pada bulan Pebruari 2016. Pesta diadakan
di tempat pengantin perempuan.<br />
<br />
Catatan pengalamanku melaksanakan
aturan-aturan adat dan gereja, pengalaman teman, petunjuk Tuhan,
membuat saya mampu melaksanakan peristiwa-peristiwa penting dalam
keluarga, memaknai lelah dengan rasa syukur. <br />
<br />
"Pengalaman adalah guru paling berharga," demikian pepatah orang tua!<br />
<br />
Dalam setiap peristiwa, banyak hal yang terjadi di luar dugaan, baik
itu masalah hal yang membuat cemas, atau sesuatu yang menyenangkan. <br />
<br />
Semua ada sebabnya, semua harus menjadi pelajaran. Romantika kehidupan
yang makin memampukan saya menghadapinya dengan "cara yang terbaik"
sesuai kemampuan ketika itu. Merenungkannya kembali, kemudian memberi
makna baru menghadapi persoalan baru. <br />
<br />
Untuk menghadapi satu
persoalan saja, menikahkan putri-putri, saya selalu menghadapi
persoalan baru-persoalan baru, dan harus menghadapinya dengan cara-cara
baru.<br />
<br />
Saya masih akan mengadapi masalah yang sama atas putraku <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000492258941" href="https://www.facebook.com/bernard.gearsung">Bernard Patralison Girsang</a> dan putri bontotku <a class="profileLink" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1325817873" href="https://www.facebook.com/DeviAnastasiaGirsang">Devee Girsang</a>, serta putra putri keluarga yang lain yang tentunya baru dan masih belum jelas. <br />
<br />
Kapan, dan dimana mereka akan melaksanakan acara yang sama dengan
kakak-kakaknya, dengan siapa mereka akan mengikat janji sehidup semati. Saya tidak mampu menentukannya. <br />
<br />
Hanya ada satu keyakinan, Tuhan tidak diam. Dia menuntun semua anak-anak memilih yang terbaik bagi mereka.<br />
<br />
Kita hidup dalam lingkungan yang selalu baru setiap saat, dan selalu membutuhkan cara-cara baru menghadapi persoalan.<br />
<br />
Tetapi harus diingat: ada sesuatu yang tetap!. Tugas manusia adalah melaksanakan perintah. <br />
"Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, Kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu". Ketika ini tidak dikerjakan , maka orang pasti
susah!. <br />
<br />
Kita terus belajar memahami cara melaksanakan pernyataan-pernyataan ayat-ayat emas yang tertulis dalam Kitab Suci. <br />
<br />
"Sebagaimana kamu menginginkan orang lain berbuat kepadamu, demikianlah
perbuat kepada mereka, sebab inilah hukum tertinggi dari Taurat dan
kitab para nabi". <br />
<br />
Ketika orang tidak melaksanakan perintah itu
dengan benar, maka pasti susah, meski kelihatannya aman-aman saja.
Ketika saya tidak melaksanakannya, maka saya akan menghadapi kesusahan. <br />
<br />
Melaksanakan pernikahan bukan pekerjaan mudah. Dengan segala persoalan
yang dihadapi, kita harus tetap menjungjung tinggi hukum yang tetap:
persatuan, keharmoniasan hubungan, saling menghormati. <br />
<br />
Pelaksanaan pernikahan-pernikahan sebelumnya telah memberiku suka cita,
maka pernikahan-pernikahan berikutnya juga saya yakin akan memberikan
kebahagiaan juga. Asalkan saya mampu melaksanakan dengan kerendahan
hati. <br />
<br />
Pernikahan yang sederhana, mewah atau sangat mewah semua harus mengarah ke sana. Jika tidak, maka semuanya akan sia-sia. <br />
<br />
Pernikahan bagi orang Batak adalah terpautnya hubungan keluarga, emosional dengan ratusan atau bahkan ribuan keluarga. <br />
<br />
Menghadapi tugas-tugas itulah kita dituntut setiap hari mengatasi masalah dengan cara-cara yang baru .<br />
Sesuatu yang cukup berat kalau hanya dibayangkan. Tetapi melalui
pengalaman, belajar hal-hal baru, menghadapinya dengan cara-cara yang
baru, maka kita bisa memaknai itu sebagai sebuah berkat! <br />
FB
telah membantuku untuk menguraikan peristiwa, memaknai peristiwa, dan
menjadikannnya alat bersyukur, dan sharing kepada teman-teman!.<br />
<br />
Kita tidak akan pernah tamat menghadapu kehidupan, karena dunia sekitar
kita selalu berubah. Belajarlah dari pengalaman, amati perubahan
sekitar, renungkan sebelum membuat keputusan, laksanakan keputusan
dengan segenap jiwa raga! <br />
<br />
Semua peristiwa-peristiwa di atas
memampukan saya melaksanakan pekerjaan yang mungkin tidak ringan bagi
setiap orang. Itulah gunanya ada sharing, berbagi. <br />
<br />
Hari ini saya berbagi dengan Anda!. <br />
<br />
Saya melaksanakan pernikahan tiga putri dalam kurun waktu empat tahun.
Berat, tetapi menyenangkan, menyediakan tantangan baru, memberi harapan
baru dalam hidup.<br />
<br />
Tidak semua masalah dapat selesai tepat waktu,
ada waktu Tuhan yang tidak kita mengerti, ada cara Tuhan yang tidak kita
mengerti! <br />
<br />
Tindakan Tuhan dapat kita maknai, jika kita mampu
memaknai peristiwa hidup yang tidak kita mengerti, sebagai sebuah Karya
Tuhan. <br />
<br />
Itulah sebabnya, kalau semua serba mudah, serba instan,
kita tidak pernah bertemu denganNya. Kitab suci sudah memerintahkan:
"..dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali
lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau
debu dan engkau akan kembali menjadi debu". (Kejadian 3:19). <br />
<br />
Kita harus berpeluh sampai mati, tidak ada istilah "santai", "tenang",
sebab kita harus berarti, dan itu bisa terjadi kalau menjalankan
perintahNya. Jangan pernah berharap, kalau satu masalah terselesaikan,
maka masalah lain tidak muncul. Seumur hidup kita akan menghadapi
masalah, tantangan. <br />
<br />
Syukurilah kesulitan, tantangan, penderitaan, hadapilah mereka.maka kita pasti akan bertemu denganNya. <br />
Terima kasih Tuhan, Engkau selalu hadir tepat waktu. Pertolonganmu tidak pernah terlambat. <br />
<br />
Engkau memberiku pengalaman berharga, menganugerahkan dua cucu di
usiaku yang masih relatif muda! Mereka adalah kebanggaanku, masa
depanku! <br />
<br />
"Anakhon hi do hamoraon di ahu". Mungkinkah saya sudah
melaksanakannya dengan baik. Semua pasti ada kekurangan, tetapi dengan
belajar, belajar, berserah kepadaNya, Dia akan menyempurnakannya. <br />
<br />
Tidak mudah ternyata menjadi orang tua, yah! Tetapi saya bangga sebagai
orang tua, bangga dengan keluargaku, anak dan cucuku. Semoga mereka
mampu mengasihi kami dengan tulus,melakukan hal-hal yang benar. <br />
<br />
Selamat beraktivitas dan jangan pernah merasa tamat melakukan sesuatu.
Teruslah belajar dari pengalaman sendiri, belajar dari pengalaman orang
lain dan tidak melupakan kekuatan, peran Tuhan dalam proses perjalanan
hidup kita.<br />
<br />
Medan, 10 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-38276464902803405292016-05-10T12:54:00.000+07:002016-05-10T12:59:46.368+07:00Jonathan Prawira: Pencipta 4600 Lagu RohaniOleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Di tengah
semaraknya Perayaan Pra-500 Reformasi di Gedung Pardede Hall, Medan,
tadi malam, saya tertarik seorang laki-laki, berpenampilan stylist ala
anak muda masa kini. <br />
<br />
Saya tidak bisa menebak usianya. Raut
wajahnya bersih, masih muda tampaknya!. Mengenakan stelan jas-celana
panjang seragam abu-abu!. <br />
<br />
Awalnya saya tidak begitu pedulikan, karena tidak kenal. <br />
<br />
Laki-laki ini datang agak terlambat!. <br />
<br />
"Ini artis dari Jakarta", kata M Sinurat, Sekretaris Panitia. Di
sebelah saya Sudirman Halawa, mempersilakan saya bergeser satu kursi,
untuk penyanyi ini. <br />
<br />
Saya menyambutnya dengan salaman. Hanya itu!. <br />
<br />
Berjam-jam kami duduk bersama selang antara satu bangku, hanya saling melirik, tersenyum, kalau saling memandang. <br />
<br />
Saya juga tidak bertanya siapa dia! Asyik mengikuti acara Perayaaan Pra-500 Tahun Reformasi <br />
. <br />
Saya sekali-sekali melirik ke arahnya. <br />
<br />
Dengan ditemani seorang asistennya, Jonathan hanya duduk saja di tempat itu, mengikuti semua acara. <br />
Dengan tekun dia mengikuti kebaktian, live streaming dari Medan ke
Jerman, serta penampilan artis-artis penyanyi seperti Herty Sitorus,
Rani Simbolon, Joel Simorangkir, serta penyanyi ibu kota lainnya. <br />
<br />
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. <br />
<br />
Para pengunjung sudah banyak yang pulang. MC meliriknya, panitia
memberi tanda, dengan menunjuk si lelaki tadi. Gilirannya sudah tiba
untuk tampil di panggung!<br />
<br />
Seandainya saya seorang pencipta lagu
dan penyanyi tenar seperti dia, mungkin sudah sangat kecewa. Berjam-jam
duduk, namun akhirnya tampil setelah banyak undangan pulang. Bahkan
semua artis ibukota sudah meninggalkan ruangan. <br />
<br />
Dia bukan
seorang artis biasa lho!. Prestasinya luar biasa ternyata. Dan lagu-lagu
ciptaanya banyak mengiringi kebaktian, dinikmati orang setiap hari di
seluruh Indonesia. <br />
<br />
Meski demikian, si lelaki ini tetap
semangat. Naik ke pentas penuh antusias. Berlari-lari kecil, tanpa
sedikitpun menunjukkan wajah kecewa!. <br />
<br />
"Kalau di luar ada
midnight show, maka, saya akan menamakan penampilan ini midnight
romantika bersama Tuhan," katanya meyakinkan pengunjung bahwa dirinya
tetap tegar!<br />
<br />
Dia tetap berusaha membakar semangat para pengunjung
Perayaan Pra-500 Tahun pembaharuan yang dilakukan Marthin Luther, 1517
lalu di Wittenberg Jerman yang melahirkan gereja Protestan itu. <br />
<br />
Siapakah dia saudara-saudara? <br />
<br />
Dia adalah Jonathan Prawira, yang sejak 1989 menciptakan 4600 lagu rohani Kristen!.<br />
"Saya sudah mencipta 4600 lagu," katanya, disambut penonton dengan tepuk tangan riuh!<br />
Jumlah yang luar biasa! Bandingkan dengan Titik Puspa dengan 700 lagu, Koes Plus dengan 1500 lagu. <br />
<br />
Tadi malam dia menyanyikan lagu-lagunya secara medley. Meski tampil belakangan dari semua penyanyi ngetop ibukota, <br />
<br />
Jonathan Prawira mampu memukau penonton dengan lagu-lagunya yang memang sudah melekat di hati banyak pengunjung. <br />
<br />
”Sperti yang Kau Ingini”, ”Mujizat itu Nyata”, ”Hati Sbagai Hamba”,
”Sejauh Timur dari Barat”, ”Kau Mengenal Hatiku”, ”Kasih yang Sejati”,
”Menanti Keajaiban” dan lain-lain.<br />
<br />
Lagu-lagunya selama ini sudah
saya nikmati melalui lantunan suara artis terkenal di berbagai video.
Bahkan saya sudah menyanyikannya berkali-kali, tetapi tidak tau kalau
penulisnya adalah yang menyanyi di depan kami!. <br />
<br />
Kerendahan hati,
rasa bersyukur, itulah kunci agar seseorang mampu terus semangat
bekerja, semangat berkarya, semangat menghibur para pengunjung!<br />
<br />
Akhir dari penampilannya disambut antusias oleh pengunjung. <br />
<br />
"Ketika kuberdoa,muiziat itu nyata....................,", disambut
tepuk tangan riuh pengunjung yang hanya tinggal beberapa ratus orang
saja!<br />
<br />
Ompui Ephorus HKBP, WTP Simarmata dari 17 pemimpin gereja
Lutheran di Indonesia adalah satu-satunya pimpinan gereja yang masih
turut menyaksikan penampilan Jonathan Prawira. <br />
<br />
Begitu turun
panggung, Jonathan langsung disambut antusias para penggemarnya. Mulai
dari tangga dasar, tiga hingga lima orang pemuda dan anak-anak gadis
antri meminta berfoto bersama. <br />
<br />
Saya menyaksikan serombongan
anak-anak gadis sejumlah lima orang, meminta berfoto. "Kami mau berfoto
satu-satu, untuk koleksi di rumah", kata mereka. <br />
<br />
Johannes dengan sabar melayaninya. "Silakan-silakan..."katanya. <br />
<br />
Saya dan istri juga tidak ketinggalan!. <br />
<br />
Dia juga berfoto bersama dengan Ompui Ephorus HKBP, WTP Simarmata, yang bertindak sebagai inisiatir perayaan tersebut. <br />
<br />
Bagi Jonatan, mencipta lagu, menyanyi adalah pujian untuk Tuhan, bukan untuk memperoleh pujian dari manusia. <br />
. <br />
"Saya sudah ditawari penghargaan dari Murry, karena menjadi pencipta
lagu terbanyak di Indonesia, tetapi saya menolaknya," katanya. <br />
<br />
"Saya mencipta lagu dan menyanyi bukan untuk mendapat penghargaan dari manusia, tetapi dari Tuhan," ujarnya. <br />
<br />
Dari websitenya, saya melihat catatan bahwa sederet artis yang pernah
menyanyikan lagu-lagunya diantaranya: Ade Manuhutu, Adi ”AFI”, Alex
& Jacob Kembar, Andre Hehanusa, Angel Karamoy, Bella Saphira, Carlo
Saba, Chris Manusama, Cynthia Maramis, Cornelia Agatha, Damai ”AFI”,
Danar ”Idol”, Dessy Fitri, Diana Nasution, Edo Kondologit, Eka Deli,
Feby Febiola, Glen Fredly, Grace Simon, Heidy Diana, Irma June, Joe
Richard, Joshua Suherman, Joy Tobing, Junaedi Salat, Karmila Warouw,
Melky Goeslow, Meriam Bellina, Michael ”Idol”, Nindy Ellese, Nur Afni
Octavia, Ricky Jo, Roger Danuarta, Ronny Sianturi, Ruth Sahanaya, Samuel
”AFI”, Sandro Tobing, Sizy Mirty, Suci ”Idol”, Umbu Prabawa, Victor
Hutabarat, Vonny Sumlang, Wanda Pesulima, dan Wisnu ”Idol”<br />
<br />
Saya ingat apa yang dtulis Khahlil Gibran, seorang penulis Katholik Maronit asal Lebanon malam sebelumnya. <br />
<br />
"Kerja adalah perwujudan dari kasih," kata Lahlil Gibran..<br />
<br />
Terima kasih Jonathan Prawira!.Kehadiranmu di Medan malam itu sungguh menggugahku tentang etos kerja. <br />
<br />
Untuk apa, dan untuk siapa kita berkarya!<br />
<br />
Pro deo et Patria!.Untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi!<br />
<br />
Medan, 9 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-68067526993872925032016-05-10T12:48:00.002+07:002016-05-10T12:48:52.550+07:00Kerja Wujud Tertinggi dari Kasih (Cinta)Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
"Wujud tertinggi
dari kasih (cinta) adalah terlibat atau melibatkan diri dalam dunia; dan
bentuk keterlibatan itu dimaknai Khalil Gibran dengan kerja".(Taman
Cinta, Khalil Gibran)<br />
Kahlil Gibran adalah seorang multi
profesi. Dia adalah penyair, pelukis, pemahat, penulis, filsuf, pakar
teologi, dan seniman, seni. <br />
<br />
Meski meninggal dalam usia 48 tahun,
nama Khalil Gibran begitu melegenda. Di usia tersebut, tidak banyak
manusia yang mencapai sebesar prestasinya. <br />
<br />
Dia adalah manusia genius yang membuka mata manusia tentang kerja, tentang kasih (cinta)<br />
Hingga hari ini, umat manusia, khususnya pencinta sastra di seluruh
dunia masih mengabadikan namanya, membaca, mempelajari karya-karyanya
dan menginspirasi kehidupan mereka sehari-hari. <br />
85 tahun setelah Khalil Gibran meninggal, karya-karyanya, kisah tentang dirinya terus diproduksi ulang. <br />
<br />
Malam ini saya masih membaca buku tentang Gibran (Taman Cinta Kahlil
Gibran--terbitan 2015, ditulis dalam bahasa bahasa Indonesia. Saya
masih menikmati puisi-puisi dan karyanya yang diunggah di youtube!. <br />
"Kerja yang berorientasi pada kasih akan melegenda sepanjang masa". <br />
<br />
Sepanjang usianya yang hanya 48 tahun (1883-1931), Gibran telah membuahkan hasil kerjanya yang menakjubkan. <br />
<br />
Pria kelahiran Lebanon, 6 Januari 1883 dan berasal dari keluarga
Katholik-Maronit ini menghasilkan karya-karya yang disejajarkan dengan
penulis Romeo and Juliet, Willaiam Shakespeaare.<br />
<br />
Pada tahun 1911,
keluarganya yang miskin pindah ke New York Amerika Serikat untuk
menguji nasib, memperbaiki kehidupan keluarganya yang miskin di Lebanon.
<br />
<br />
Pada 1912, di saat berusia 29 tahun, Gibran menerbitkan novel
berbahasa Arab, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris sebagai
"Broken Wing" (di Indonesia diterjemahkan dengan Sayap-sayap Patah). <br />
Sebelum tahun 1918, Gibran meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". <br />
<br />
Persahabatannya yang erat dengan seorang gadis bernama Mary tergambar
dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa
Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang
Nabi" pada tahun 1923. <br />
<br />
Karya-karya itu adalah suatu cara agar
dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa
sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak
dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam
bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.<br />
<br />
<br />
Sebelum terbitnya "Sang
Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary
dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. <br />
Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang
dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini
merombak kesusastraan Arab yang stagnan. <br />
<br />
Seiring dengan naiknya
reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah
Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". <br />
<br />
Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya
menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York,
Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.<br />
Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. <br />
Gibran juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal
6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada
tahun 1931. <br />
<br />
Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini
ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah
kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".<br />
<br />
Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia.
Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis,
tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari
terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.<br />
<br />
<b>Definisi Kerja </b><br />
<br />
Salah satu pelajaran yang kita peroleh dari kehidupan Gibran adalah
definisi kerja. Kerja adalah wujud tertinggi dari kasih (cinta). <br />
<br />
Bagi Gibran, wujud tertinggi dari kasih (cinta) adalah terlibat atau
melibatkan diri dalam dunia; dan bentuk keterlibatan itu dimaknai Gibran
dengan Kerja. <br />
<br />
Kerja atau pekerjaan adalah satu-satunya wujud
relasi manusia dengan Allah di dunia; sebagai bentuk pengorbanan diri
yang konkret. Tanpa bekerja, manusia tidak mungkin mengasihi orang lain,
tanpa kerja (menhasilkan karya), manusia mengingkari tujuannya
diciptakan. <br />
<br />
Sementara kerja yang dimaksud Gibran tidak hanya
melibatkan daya fisik, tetapi juga pikiran dan perasaan mansia. Kerja
bukan hanya mencangkul, heppot atau terlihat sibuk, tetapi juga kegiatan
yang mampu menyumbangkan pikiran dan motivasi. <br />
<br />
Melalui kerja,
manusia dapat mewujudkan dirinya sebagai individu. Dengan bekerja,
manusia dapat melebur dalam persatuan dengan sesama. Dengan bekerja pula
manusia dapat menjumpai Allah dalam alam semesta. <br />
Gibran
meyakini bahwa kerja merupakan dimensi mendasar hidup manusia di dunia.
Latar belakang pemikirannya karena manusia adalah citra Allah, juga
karena perintah yang diterima dari penciptaannya untuk menaklukkan dan
menguasai dunia. <br />
<br />
Menurut Gibran, semua pekerjaan manusia
berorientasi pada kasih (cinta). Sebab kerja harus berlandaskan pada
kasih (cinta) maka melalui kerja atau pekerjaan tersebut manusia tidak
hanya mengubah kodrat, tetapi juga mewujudkan dirinya sendiri serta
membangun masyarakat, keluarga dan bangsanya. <br />
<br />
(Artikel di atas dikutip dari Taman Cinta Khalil Gibran, Juni 2015, dan Wikipedia Indonesia). <br />
<br />
Apapun yang kita lakukan harus berorientasi kasih. Seseorang harus terlibat di dunia melalui kerja. <br />
Bekerja adalah Pro Deo et Patria: untuk Tuhan dan ibu pertiwi! Ternyata
kerja, kerja, kerja yang didengungkan oleh Jokowi adalah perwujudan
kasih. <br />
<br />
Orang yang malas, apalagi tidak bekerja (menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain) tidak akan pernah
bisa mengaplikasikan kasih. Setiap orang diberi talenta untuk bekerja.
Mereka diharapkan menghasilkan sesuatu dari talentanya dan merlipat
gandakan manfaatnya bagi orang lain. <br />
<br />
Jadi, koruptor, pemeras
adalah tindakan bunuh diri dan membunuh orang lain. Bentuk kegiatan
kerja yang tidak berorientasi pada kasih! <br />
<br />
Kegiatan korupsi kalau dilipatgandakan akan menghancurkan dunia, menghancurkan manusia, membunuh banyak umat manusia.<br />
<br />
Sebaliknya, kerja yang berorientasi kasih kalau dilipatgandakan akan
mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran bersama, perdamaian dunia yang
makin meningkat!<br />
<br />
Medan, 8 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-13934074635363076362016-05-10T12:43:00.000+07:002016-05-10T12:43:22.756+07:00Musibah Haranggaol: Pemerintah Jangan Bersikap "OR"Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Seminggu
terakhir kita membaca media dengan berita-berita seputar musibah Keramba
Jaring Apung (KJA) di Danau Toba. Foto-foto ikan mati membuat hati
trenyuh. <br />
<br />
Pemerintah pusat ternyata langsung bereaksi. Tribun
News memberitakan Prof Kismono dari Kementerian Perikanan dan Kelautan
sedang meneliti penyebab musibah itu. Semoga tidak seperti selama ini,
turun ke bawah tanpa solusi!<br />
<br />
Hari ini Harian Sinar Indonesia Baru
terbitan Medan memberitakan bahwa dalam dua minggu terakhir, 850 ton
ikan mati di Haranggaol, Danau Toba. <br />
<br />
Kalau angka itu benar,
bayangkan, kalau harga sekilonya Rp 30.000, maka kerugian ditaksir
sekitar 255.000.000.000 (dua ratus lima puluh lima miliar). Katakanlah
angka itu hanya separuhnya benar, kerugiannya masih cukup besar! <br />
<br />
Bahkan ada laporan yang menyebutkan lebih dari 1000 ton ikan mati dalam kurun waktu yang sama. <br />
Laporan-laporan yang simpang siur seperti ini adalah bukti monitoring
dan pendataan resmi pemerintah tidak bekerja dengan baik, tidak mampu
menyajikan data yang akurat. Semua hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan
saja, tanpa sumber yang resmi.<br />
<br />
Yang jelas, dengan informasi seperti ini, tindakan yang akan diambil juga tidak akan menyelesaikan persoalan. <br />
<br />
Kerugian yang begitu besar dan terjadi hanya dalam beberapa hari, akan
menimbulkan dampak ekonomi dan dampak psikis bagi pengusaha karamba dan
penduduk nagori Haranggaol sendiri. <br />
<br />
Para pengusaha karamba
membutuhkan dukungan moral kita semua!. Turut prihatin, betapa sedihnya
para pengusaha karamba saat ini. <br />
<br />
Seperti diberitakan media,
untuk sementara diduga penyebab kematian ikan-ikan itu adalah
kekurangan oksigen, karena padatnya karamba, sehingga lalu lintas udara
ke dalam karamba tidak mencukup kebutuhan ikan. <br />
<br />
Tetapi perlu penyelidikan lebih lanjut penyebab kematian itu. <br />
<br />
Untuk mengungkap kematian ratusan ton ikan di Keramba Jaring Apung
(KJA) Haranggaol Kabupaten Simalungun, Dinas Perikanan dan Peternakan
(Diskanter) Kabupaten Simalungun bersama Prof Krismono dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan turun ke lokasi, Selasa (3/5/2016).<br />
<br />
“Prof
Kriamono dari Kementeriam Kelautan dan Perikanan (KKP), sedang dalam
perjalanan menuju Haranggaol untuk meneliti. Sementara ini dugàan
kekurangan oksigen”, ucap Kadiskanter Simalungun, Jarinsen Saragih,
seperti dikutip Tribun News, Medan. <br />
<br />
Meski selama ini banyak
orang yang menangguk untung dari usaha ini, dan investor terus menyerbu
dan berebut kapling untuk usaha karamba, risiko usaha ini juga bukan
tanggung-tanggung besarnya, , <br />
Pasalnya, usaha karamba adalah
investasi padat modal dan berisiko besar, dan rentan dengan serangan
penyakit atau kekurangan oksigen yang saat ini terjadi. .<br />
<br />
"Musibah" ini mengajak kita merenungkan kembali usaha Karamba Jaring
Apung ini. Benarkah usaha karamba paling cocok memakmurkan rakyat di
sana, benarkah rencana pemerintah mengembalikan fungsi Danau Toba
menjadi daerah wisata akan mampu memberi kemakmuran bagi penduduk dalam
jangka panjang? <br />
<br />
Sikap pemerintah yang benar adalah "Yes" or
"No",. Bukan "Or" yang selama ini diambil pemerintah, sehingga
menimbulkan berbagai permasalahan yang akhirnya rumit ditangani! <br />
<br />
Mereka yang mengusahakan karamba di Danau Toba di satu sisi
menguntungkan, karena mampu menyerap tenaga kerja,memenuhi kebutuhan
protein nabati provinsi ini, serta tentunya menambah penerimaan daerah
dan negara (kalau semuanya setia membayar pajak). <br />
<br />
Seperti
dilaporkan harian Metro Siantar tahun lalu (20 April 2015) , perputaran
uang akibat bisnis karamba di Haranggaol mencapai Rp 1.6 triliun per
tahun. <br />
<br />
Sayangnya, meski sirkulasi uang dari bisnis ini cukup
tinggi, namun Pemkab Simalungun ternyata tidak memeroleh PAD dari sektor
usaha ini. Paling tidak, hal ini sesuai pengakuan Kadis Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Simalungun Jarinsen Saragih.<br />
<br />
Kata Jarinsen,
hal ini merupakan imbas dari ketiadaan produk hukum Pemkab Simalungun
yang mengatur regulasi perizinan usaha keramba jaring apung. <br />
<br />
“Kita tidak tahu secara pasti berapa perputaran uang di sana. Sebab
memang, tidak ada izin. Artinya, tanpa adanya izin sulit menghitung
sirkulasi uangnya,” tegas dia.<br />
<br />
Di sisi lain, pemerintah saat ini
sedang merencanakan agar Danau Toba dikembalikan fungsinya sebagai
daerah wisata. Bahkan Bupati JR Saragih dalam sebuah kunjungannya ke
Haranggaol pada 2013 mengatakan Haranggaol sebagai salah satu DTW
kawasan Danau Toba yang memiliki pemandangan alam yang indah,
direncanakan akan dikembalikan fungsinya seperti pada puncaknya
kejayaannya tahun 1990-an.<br />
“Sekarang tergantung masyarakat, ke
mana dibawa Haranggaol ini. Apakah menjadi DTW atau daerah Keramba
Jaring Apung (KJA). Karena seperti kita ketahui di era tahun 1990-an,
Haranggaol terkenal sebagai DTW di Simalungun. Turis mancanegara maupun
lokal sering berkunjung ke tempat ini untuk berwisata,” kata Bupati
Simalungun, seperti dikutip Harian Metro Siantar (23 September 2013). .<br />
Kini, banyak penduduk memilih KJA, namun mereka harus sadar, bahwa di
balik "menggiurkanya" bisnis karamba, risiko lingkungan yang
ditimbulkannya juga cukup besar. <br />
<br />
Boy Tonggor Siahaan dari YPDT
dalam publikasinya menjelaskan, memang warga pemilik KJA dihadapkan pada
pilihan sulit, yakni antara mempertahankan mata pencaharian yang
menopang hidup keluarga mereka dan melestarikan lingkungan hidup di
Danau Toba.<br />
<br />
Bayangkan 850 ton ikan yang membusuk, akan
menyebabkan bau yang tidak sedap, serta mengotori danau. Mengganggu
penduduk sekitar dan pengunjung yang ingin menikmati Danau Toba. <br />
<br />
Syukur kalau keuntungan yang diperoleh peternak ikan selama ini pernah
disisihkan untuk mengatasi risiko lingkungan seperti ini. Kalau tidak,
ujung-ujungnya, pemerintahlah yang disalahkan bertanggungjawab. <br />
<br />
Dengan tidak menyalahkan siapa-siapa, semua harus berfikir ulang. Apakah
usaha karamba masih terus dipertahankan di daerah yang dulunya dikenal
sebagai wisata itu, berlanjut atau atau saatnya dihentikan. <br />
Tidak mudah mencari jawabnya, dan juga jangan buru-buru memberi
jawabnya. Semoga masyarakat Sumut makin pintar. Tidak asbun, tidak
memberi komentar yang membuat masalah tambah keruh. <br />
<br />
Perlu
pemikiran dan diskusi yang mendalam dan komprehensif antara pengusaha
karamba dengan pemerintah dan LSM yang peduli Danau Toba <br />
<br />
Kesalahan ada di tangan kita semua. Saling menyalahkan adalah tindakan yang membawa petaka bagi kita semua. <br />
<br />
Jadikanlah musibah ini momen untuk mengambil langkah-langkah yang
terbaik. Menghentikan usaha karamba atau mengembalikan fungsi Danau
Toba sebagai wilayah wisata. <br />
<br />
Pemerintah harus segera turun
tangan mengatasi masalah yang kini dihadapi petani peternak karamba,
menunggu keputusan-keputusan selanjutnya. Jangan diam! <br />
<br />
Masalahnya, "Kerugian masyarakat sangat besar, masyarakat terancam tidak
bisa bayar kredit modal mereka ke bank," kata Ketua Koordinator
Kelompok Perikanan Haranggaol, Hasudungan Siallagan, seperti dikutip
Harian Analisa, 5 Mei 2016.<br />
<br />
Turut prihatin dengan penderitaan
petenak ikan karamba di Haranggaol, dan semoga penelitian yang dilakukan
Prof Kimono memberi hasil dan rekomendasi yang bijaksana.<br />
<br />
Medan, 7 Mei 2016 <br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-30697414161281304622016-05-10T12:40:00.003+07:002016-05-10T12:40:51.832+07:00Sehat Itu Mahal!Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Hari ini saya hanya di rumah saja. Batuk dan flu berat. Banyak acara tidak bisa kuhadiri. Untungnya ada FB. <br />
Saya masih bisa menyaksikan perkembangan dan keceriaan cucu-cucukuku
melalui FB. Keduanya merupakan berkat Tuhan yang setiap hari memberiku
semangat, inspirasi bekerja! <br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Penyebab sakit saya mungkin karena cuaca yang sangat ekstrim dua hari lalu. <br />
<br />
Kamis lalu, pulang dari kebaktian Peringatan Kenaikan Yesus Kristus,
cuaca panas sekali, kemudian tiba-tiba datang hujan lebat. Kehujanan.
Dari cuaca panas, tiba-tiba diguyur hujan. Cuaca sekeliling yang panas,
tiba-tiba dingin! <br />
<br />
Ditambah lagi kemaren seharian di mobil dengan AC ke Pematangsiantar. Pulangnya langsung ke sermon di ruang AC. <br />
<br />
Pulang ke rumah mulai terasa. Batuk, tenggorokan gatal, ingusan, kepala sedikit pening. <br />
Padahal, hari ini begitu banyak acara yang harus saya hadiri. <br />
<br />
Salah satunya tidak bisa menghadiri jalan Santai Peringatan Pra 500 Tahun Reformasi di Lapangan Benteng,Medan pagi ini. <br />
<br />
Kata orang, kalau keadaan sudah begini, harus istrahat total, dan berobat. Lupakan semuanya.<br />
Baru sakit satu hari saja, terasa berat. <br />
<br />
Tetapi, saya masih bersyukur!. Beberapa teman saya sudah sakit berbulan-bulan. <br />
Ada yang hanya dapat bergerak dengan bantuan orang lain. betapa menderitanya mereka!<br />
Mereka pasti kehilangan kesempatan menikmati pekerjaan yang dulu bisa
dilakukan, menikmati alam ciptaan Tuhan yang begitu indah.<br />
<br />
Sehat itu sangat mahal!. <br />
<br />
Ketika sakit, saya tidak bisa melakukan tugas-tugas saya dengan
sempurna, ditambah lagi kalau tugas itu berhubungan dengan kepentingan
orang lain. Banyak kecewa!. Kecewa tentu tidak membawa suka cita. <br />
Tragisnya, tidak banyak orang yang peduli kepada orang sakit. Manusia lebih suka melihat orang yang sehat. <br />
Manusia lebih suka sibuk dan berteman dengan orang-orang sehat, dan cenderung mengabaikan bahkan melupakan orang sakit. <br />
<br />
Tidak banyak orang yang mampu mendampingi orang sakit terus-menerus, mampu menghibur, membangkitkan semangat orang sakit. <br />
<br />
Paling dia menjenguk satu, dua kali! Pulang dengan memalingkan mukanya,
sesudah itu "forget it". Syukur-syukur kalau masih sempat mengingatnya
dalam doa! <br />
<br />
Itulah manusia kebanyakan, tentu ada satu dua yang peduli.<br />
<br />
Karena itu, jangan mau membiarkan diri sakit, kalau sakit berusaha terus supaya sehat! <br />
<br />
Satu-satunya usaha orang sakit yang dapat membangkitkan semangat adalah
menciptakan suasana yang riang, berobat ke dokter, makan obat yang
diresep dokter, makan makanan secukupnya, dan istirahat yang cukup. <br />
<br />
Tuhan, berilah kesehatan yang prima untukku, agar aku dapat membahagiakan banyak orang. <br />
Berikan juga kesembuhan juga bagi teman-temanku yang sudah
berbulan-bulan sakit, supaya mereka dapat melakukan pekerjaan mereka,
membebaskan keluarga mereka dari rasa khawatir! .<br />
<br />
Medan, 7 Mei 2016 </div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-52264374703041315632016-05-10T12:38:00.000+07:002016-05-10T12:38:32.976+07:00Mau yang Tetap atau yang Lenyap?Oleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Sudah setahun aku berjuang!. Pagi ini saya membaca prolognya buku yang sudah saya mulai setahun yang lalu.<br />
<br />
Kadang tersenyum, kadang mengundang kekhawatiran menyempitnya waktu
deadline. Berubah, berubah lagi. Tambah bahan lagi. Susun kata-kata
lagi. Ganti diksi, entah apa lagi!<br />
<br />
Semoga bulan ini akan mencapai kemenangan! Ini kali ke dua puluh saya berjuang mewujudkan sebuah keabadian. <br />
<br />
"Menulislah, maka kamu akan abadi," demikian diingatkan Pramoedya Ananta Tur, penulis novel besar Indonesia. <br />
<br />
Tapi itu tidak mudah. Perlu semangat yang terus membara. Berbagai hal diperlukan untuk terus bersemangat menulis. <br />
<br />
Salah satunya adalah hari ini. Mengikuti kebaktian memperingati Hari
Kenaikan Yesus Kristus akan menjadi penambah semangat. Untuk sebuah
keabadian Yesus harus menderita, bahkan mati di kayu salib!<br />
<br />
Masak untuk berjuang sebuah buku aja harus menyerah?. <br />
<br />
Semangat itu akan menambah energi untuk bertahan sendirian di depan
komputer, melengkapi gambar, bahan tulisan yang masih perlu, kata
pengantar, editing, menghubungi designer, ISBN, percetakan, dengan
segala persoalan non-teknis di dalamnya.. <br />
<br />
Judulnya sedikit
berubah sejalan dengan perubahan atau penambahan isi. Begitulah menulis
sebuah buku.<br />
<br />
Sabar, kerja sama, penuh pengharapan<br />
<br />
Menulis adalah mengabadikan peristiwa. Keabadian adalah harta yang paling berharga. <br />
Hanya semangat seperti itulah yang mampu memberi energi bagi seseorang untuk terus menulis. <br />
Materi, ketenaran bukan pendorong utama seseorang untuk menulis. Tetapi semangat keabadian itulah yang terutama. <br />
<br />
Satu atau dua kata yang ditulis adalah tetap, satu atau dua kata yang terucap akan lenyap ditelan masa!<br />
Berjuang untuk keabadian tidak mudah. Yesus harus menanggung sengsara,
bahkan mati di kayu salib! Tidak dengan bersenang-senang! <br />
<br />
Tetapi, lihat ujung ceritanya!. Dia menjadi cerita yang menjadi sumber
inspirasi bagi miliaran manusia di dunia ini sepanjang masa. <br />
<br />
Mau yang tetap, atau mau yang lenyap? <br />
<br />
Tergantung! Tugas kita di dunia hanya dua: Mengasihi sesama seperti diri sendiri, mengasihi Tuhan dengan segenap hati. <br />
<br />
Apakah cerita hidup kita menginspirasi orang lain, atau menyakiti
orang lain, mengisap hak orang lain?.<br />
<br />
Apakah cerita hidup kita benar
atau penuh kebohongan?<br />
<br />
Mari kita sama-sama merenungkannya!<br />
<br />
Medan, 5 Mei 2016 <br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-65809455952205109412016-05-10T12:35:00.003+07:002016-05-10T12:35:59.118+07:00Kita Adalah Satu TubuhOleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
Kita semua memiliki fungsi
masing-masing, saling menghargai fungsinya, dan tidak boleh meremehkan,
apalagi cemburu kepada fungsi atau talenta yang diberikan kepada
seseorang.<br />
<br />
Dalam khotbahnya malam ini, Pendeta GKPS Resort
Medan Selatan, Pdt Jaminton Sipayung STh menyampaikan ilustrasi tentang
kesatuan di kalangan orang-orang percaya.<br />
<br />
Orang-orang percaya
adalah satu tubuh, meski berbeda-beda. (1 Korintus 12:12). Ilustrasi ini
merupakan bagian penjelasan dari nas khotbah malam ini dari kitab
Johannes 17, yang disampaikan pada Kebaktian Partonggoan Gabungan di
GKPS Simalingkar, Medan. . .<br />
<br />
Serius, tetapi menginspirasi.
Demikian pendeta yang berpenampilan sederhana ini mengisahkan cerita
tentang anggota badan yang saling cemburu.<br />
<br />
Suatu ketika kaki,
tangan, mata, telinga, merencanakan sebuah demo. Pasalnya mereka cemburu
melihat mulut yang kerjanya hanya makan aja. Dia merasakan yang
enak-enak, sementara yang lain hanya kerja keras. .<br />
. <br />
Kaki: "Gila itu si mulut. Kemana-mana, saya yang membawa dia jalan. Tapi kalau ada makanan tidak pernah saya dibagi"<br />
<br />
Tangan: "Ya. Dia pelit. Masak seumur-umur, saya cuma menyulangi dia tapi dia tak pernah memberikan sebutir nasipun kepadaku"<br />
<br />
Mata: "Ya tuh si mulut nggak pernah peduli.sama temannya. Saya yang
menunjukkan jalan, kemana saja dia pergi. Kadang saya kesakitan, masuk
abulah, tertusuk semaklah. Yang makan hanya dia saja"<br />
<br />
Telinga:
"Kalau ada suara bahaya, saya yang mendengarnya. Coba kalau saya tidak
mendengar, udah ditabrak mobil kali dia waktu ada yang begal yang
ugal-galan dari belakang".<br />
<br />
Mulut:diam saja, tidak bereaksi apa-apa!<br />
<br />
Kaki, tangan, mata, telinga mogok kerja. Kaki tidak mau berjalan,
tangan tidak mau menyuapi makanan ke mulut, mata juga menutup diri,
telinga tidak mau mendengar lagi.<br />
<br />
Mulut diam saja. Dia tidak mau bicara.<br />
<br />
Banggalah keempat anggota tubuh itu melihat mulut tidak makan..
"Rasain, kau tidak makan. Selama ini kau enak-enak saja. Coba kalau kami
tidak mau bekerja!", kata mereka serempak.<br />
<br />
Hari kedua, keempatnya mulai merasakan sesuatu. Semua merasa lemas.<br />
<br />
Kaki tidak bisa menggerakkan dirinya lagi. Tangan tidak mampu
bergerak, mata mulai kabur penghilatannya, telinga juga sudah mulai
pekak, tak jelas mendengar lagi, bahkan mulai tak berfungsi.<br />
<br />
Pasalnya, makanan tidak masuk!. Darah penyalur nutrisi ke seluruh
tubuh, yang membuat mereka bisa berfungsi tidak mengalir lagi. Air yang
mereka butuhkan juga tidak ada lagi.<br />
<br />
Mulut diam saja!<br />
<br />
Akhirnya, keempatnya sadar!.<br />
<br />
Kalau mereka mogok, tidak melayani mulut, maka semuanya tidak akan
berfungsi dengan baik. Mulutlah tempat makanan masuk ke dalam perut, dan
diolah di sana, kemudian hasil olahan tubuh, melalui darah disebar ke
seluruh tubuh.<br />
<br />
Itulah sebuah gambaran pentingnya kesatuan dalam
satu tubuh!. Kesatuan dalam organisasi, kumpulan. Masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda-beda, tetapi memiliki peran yang saling tergantung.<br />
<br />
Demikianlah jemaat di dalam satu gereja, orang-orang percaya.
Mereka adalah satu tubuh. Tidak boleh mengandalkan dirinya saja, apalagi
sampai menganggap dirinya paling penting.<br />
<br />
Mereka harus saling tergantung dan saling peduli. Dan, tidak ada yang terpenting, semua penting!<br />
<br />
Dalam sebuah organisasi, kumpulan, setiap orang harus bekerja sesuai
dengan fungsi masing-masing dan tidak boleh meremehkan satu dengan yang
lain. "Kita ada, kalau yang lain ada"<br />
<br />
Jadi, sebagai penulis, pencerita (story teller) saya tidak boleh diremehkan, lho!<br />
<br />
Kadang terdengar suara!. "Cuma nulis ajanya dia itu. Entah apa. Kalau
cuma cerita, nggak usahlah. Banyak omong ajanya dia itu".<br />
<br />
Kalau
saya tidak menuliskan artikel ini, Anda tidak bisa menikmati khotbah
yang disampaikan pendeta tadi. Apalagi belum pernah mendengarnya.<br />
<br />
Saya ada gunanya juga kan? ...He..he!<br />
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8886436507105873588.post-63918607280688838052016-05-10T12:32:00.001+07:002016-05-10T13:04:33.912+07:00Duka Di Hari Pendidikan NasionalOleh: Jannerson Girsang<br />
<br />
"Pola pendidikan di
Indonesia bersifat menekan, sehingga menimbulkan stress. Relasi kuasa
yang tidak seimbang juga mengikis budaya apresiatif" (PM Laksono,
antropolog Universitas Gajah Mada, Kompas 4 Mei 2016).<br />
<br />
Di tengah suasana Hari Pendidikan Nasional, warga Medan dikejutkan sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan.<br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
Mahasiswa membunuh dosennya sendiri.<br />
<br />
RS (21) mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah, Medan diduga membunuh dosennya sendiri Nur Ain Lubis.<br />
<br />
Sesak rasanya membaca berita sedih itu sejak kemaren. Muncul pertanyaan-pertanyaan yang sulit dicari jawabnya.<br />
<br />
Kok bisa, mahasiswa calon pendidik, calon guru membunuh dosennya. Bukankah seharusnya mereka menghormati dosennya?<br />
<br />
Kok bisa, dosen yang mendidik calon guru tewas terbunuh di tangan mahasiswanya sendiri. Ah, ini yang lebih sulit dijawab!<br />
<br />
Kompas hari ini mengungkapkan bahwa interaksi kurang harmonis antara
pengajar dan mahasiswa di ruang kelas diduga menjadi pemicu pembunuhan.<br />
<br />
Tentu kesimpulan itu hanya sementara, karena kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. <br />
Peristiwa memilukan ini kembali mengajak kita merenungkan, apa yang salah dalam pendidikan kita.<br />
<br />
Seseorang mahasiswa--jurusan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
orang yang terdidik, sampai berniat dan melakukan pembunuhan! Prosesnya
tentu bukan "instan", terjadi begitu saja.<br />
<br />
Mungkin ini hanya secuil di atas gunung es besar persoalan pendidikan kita!.<br />
<br />
Kompas hari ini menekankan pentingnya pendidikan karakter, dosen dan
mahasiswa membangun relasi yang baik, melakukan pelayanan yang baik,
bahkan mampu memahami mahasiswa yang berbeda-beda.<br />
<br />
Kita tunggu
saja hasil penyelidikan kepolisian, seraya mengucapkan turut berduka
cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga almparhum Nur Ain Lubis.<br />
<br />
Kami semua turut prihatin dan mendukung dalam doa. Semoga kasus ini
menjadikan pelajaran berharga bagi bangsa ini untuk kesekian kalinya
diuji sejauh mana pendidikan karakter kita berhasil diterapkan!.<br />
<br />
Semoga keluarga Nur Ain Lubis tabah dan kuat menghadapi musibah ini.</div>
<span class="fullpost">
</span>JANNERSON GIRSANG: Menulis Fakta Memberi Maknahttp://www.blogger.com/profile/08445536286833357495noreply@blogger.com0