My 500 Words

Senin, 10 November 2014

KEJARLAH KUALITAS, BUKAN JATAH-JATAHAN.


Oleh: Jannerson Girsang

Warga Simalungun di Indonesia pantas berbangga dan bersyukur di alam era demokrasi saat ini. 54 orang tokohnya berhasil memperoleh kursi di DPD-RI,DPR-RI, DPRD Provinis, DPRD Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Sekitar tigapuluhan dari mereka berkumpul di Lapangan Adam Malik Pematangsiantar, Sabtu, 8 Nopember lalu, dalam sebuah acara yang disponsori oleh seorang tokoh Simalungun, Yan Santoso Purba, SH.

Dari 132 anggota DPD-RI, tiga diantaranya adalah suku Simalungun, yakni Parlindungan Purba, SH, MM utusan Sumut, Jasarmen Purba, utusan Riau Kepulauan dan Rosti Uli Purba, utusan Riau Daratan.

Khusus buat Rosti Uli Purba, anggota DPR-RI uturan Riau dan Frida Damanik, anggota DPRD Kota Pematangsiantar, terima kasih sudah memberi inspirasi bagi para wanita Simalungun bangkit menjadi petarung yang tangguh!

Prestasi lain dari Suku yang penduduknya tergolong kecil (jumlahnya di seluruh dunia kurang dari 1 juta orang) ini memiliki dua anggota DPR-RI yakni Dr Junimart Girsang, SH (Sumut) dan Marsiaman Saragih, SH (Riau).

Di seluruh Indonesia, sekitar 54 orang putra putri Simalungun berhasil memenangkan kursi legislatif mulai dari DPD-RI, DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kota. Mereka tidak hanya memperjuangan Simalungun, tetapi terutama daerah pemilihan dimana dia terpilih.

Indonesia kini berada di era demokrasi. Jiwa petarung diperlukan menjadi anggota legislatif. "Kita adalah petarung-petarung yang tangguh,"ujar Junimart Girsang, dalam sambutannya pada acara Mambere Hiou Pamonting Hubani Anggota Legislatif DPR-RI, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Lapangan Adam Malik, Pematangsiantar, Sabtu 8 Nopember 2014.

Junimart menambahkan agar generasi muda Simalungun meneladani kemampuan dan keberanian mereka bertarung di tengah-tengah persaingan di manapun mereka berkarya.

Jangan lagi percaya jatah-jatahan. "Kita mengejar kualitas, bukan jatah-jatahan" kata Jasarmen Purba, anggota DPR-RI utusan Riau Kepulauan ketika berbicara dalam sambutannya.

Jadilah petarung yang hebat melayani masyarakat pemilihnya dengan kualitas tinggi, serta memiliki filosofi: Habonaron do Bona, memberi warna demokrasi di Indonesia. Berbakti, melayani rakyat bukan hanya di daerah sendiri, bukan hanya untuk orang Simalungun, tetapi juga di daerah lain untuk seluruh bangsa Indonesia.

















































































































































Tidak ada komentar: