My 500 Words

Rabu, 19 Juni 2013

Melepas Rindu dengan Pdt Dr Edison Munthe: Mantan Ephorus GKPS (2000-2005)


Terakhir bertemu dengan Pdt Dr Edison Munthe MTh saat adik saya Parker Girsang meninggal 2010. Saya beruntung satu meja dengan beliau dalam sebuah acara di Jakarta 8 Juni 2013 lalu. Perbincangan lebih dari dua jam dengan pendeta yang suka ceplas ceplos ini sungguh sangat mengasyikkan.

"Ija Inang Pa?," ujar penulis membuka pembicaraan. "I Medan pe. Baru marujung bapa, jadi bahat pe urusanni i Sumatera"ujarnya, sambil memperbaiki letak kacamatanya.

Meski rambutnya sudah memutih  langkahnya masih lincah menuju mimbar menyampaikan khotbah pada acara Ulang Tahun St Dr Junimart Girsang, SH, MH, 8 Januari 2013 lalu di lantai 10 Ball Room Hotel, Kemayoran, Jakarta, 8 Juni 2013 lalu.

Suaranya baritonnya yang tegas tetap memukau. Tangannya bergerak lincah di atas mimbar ketika menyampaikan khotbah yang memerlukan penekanan khusus.

Pendeta yang mampu berbahasa Karo, Simalungun, Toba, Pakpak, dan tentunya juga lancar bahasa Inggeris ini adalah Ephorus GKPS periode 2000-2005).

Delapan tahun sudah beliau meninggalkan jabatannya sebagai Ephorus. Mengapa akhirnya memilih tinggal di Jakarta?

“Saya hijrah ke Jakarta, karena sakit. Tidak mampu kalau memeriksa kesehatan bolak-balik Medan-Jakarta,” ujarnya, mengenang peristiwa beberapa tahun lalu, tak lama setelah beliau pensiun.

Hingga di usianya memasuki 68 tahun ini masih aktif melayani di berbagai denominasi gereja di Jakarta dan juga di luar Jakarta. Pertengahan 2012 lalu misalnya, beliau melayani di GKPS Jambi selama beberapa hari. Beliau kadang tampil dalam pelayanan pastoral di Medan, Pematangsiantar.

Dalam khotbah-kotbahnya beliau sering menekankan agar Sekolah Minggu mendapat prioritas, khususnya dalam pengembangan sarana dan prasarana gedung sekolah minggu. Pdt Dr Edison Munthe MTh juga sering menyinggung minimnya peserta pastoral (Majelis dan Jemaat).

Salah satu khotbah beliau yang kami kutip dari sebuah KKR mengatakan: “Hita halak Kristen, ibarat i ‘ranting’ ni sada pohon. Batang ni pohon ai aima Jesus Kristus. Maningon marbuah, janah seng asal marbuah tene, tapi maningon marbuah naramos do hita haganupan. Halani domma ibere Tuhan Jesus Kristus hubanta zat hagoluhan namengalir setiap saat hubagas angkulanta. Janah jadi berkat ma ai homa hubani keluarga pakon hasomanta”

Pdt Edison Munthe adalah mantan Ephorus GKPS satu-satunya yang masih hidup. Pendahulunya semuanya sudah meninggal dunia, yakni Pdt Jenus Purba Siboro (1963-1970), Pdt Lesman Purba (1970-1972), Pdt SP Dasuha (1972-1977)
, Pdt Armencius Munthe (1977-1990), Pdt Jasiman Damanik (1990-2000). Bahkan mantan Ephorus yang menggantikannya, Pdt Belman Purba Dasuha, mantan Ephorus GKPS 2005-2010 sudah meninggal dunia 8 Maret 2013 lalu.

Mantan Ketua  Sekolah Tinggi Teologia (STT) Abdi Sabda (1998-200) ini  tinggal di bilangan Cikoko, Jakarta Selatan . Beliau baru saja kehilangan ayah kandungnya Mei 2013 dalam usia lebih dari 90 tahun. Semoga panjang umur mantan Ephorus  nami. SELAMAT MELAYANI.



Tidak ada komentar: