My 500 Words

Sabtu, 15 Februari 2014

Kelud Meletus!


22.50, tanggal 13 Pebruari 2014, bencana yang jauh lebih besar dari erupsi Gunung Sinabung terjadi di Gunung Kelud, Jawa Timur, Indonesia, dengan ketinggian muntahan 17 kilometer ke udara.

Menurut seorang ahli geologi, lebih dari 150 juta meter kubik abu vulkanik, kerikil dimuntahkan ke udara, menutupi sebagian wilayah Jawa Timur,Jawa Tengah dan Jawa Barat. 60 ribu orang mengungsi, 271 penerbangan ke berbagai bandara di Jawa ditutup.

 

Kita masih beruntung. Hingga malam ini, bencana besar ini tidak menimbulkan korban jiwa. (Sesuai dengan siaran pers Presiden SBY). Pelajaran berharga bagi bangsa ini, betapa pentingnya menuruti arahan pemerintah.

Seluruh masyarakat Indonesia turut bersimpati dan prihatin atas musibah yang menimpa sesama bangsa. Presiden mengajak agar mereka yang berlebih bantu korban bencana.

"Bantulah saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan," kata Presiden SBY saat menghadiri Perayaan Cap Go Meh Bersama ke-7 di JI Expo, Jakarta seperti dikutip dari situs Presiden, Jumat (14/2/2014) malam, kepada kompas.com.

Benar Pak SBY. Kaum berpunya khususnya caleg-caleg dan capres supaya memotong sebagian dana kampanyenya untuk membantu korban.

Para anggota DPR yang pernah bersumpah memotong "gaji"nya untuk Sinabung (saya tidak tau apakah sudah direalisasikan), juga melakukan hal yang sama kepada korban Kelud, Manado, Banjir Jakarta dan seluruh wilayah bencana. (http://www.tempo.co/read/news/2014/01/15/058545150/Bantu-Sinabung-Anggota-DPR-Potong-Gaji).

Tugas anggota DPR jangan dilupakan, membuat legislasi, bukan memberi bantuan. Mereka tidak sanggup melakukan itu. Perhatian kepada korban bencana tidak boleh diskriminatif.

Jadi, para anggota DPR-RI jangan anggar dengan uang pribadinya, hanya karena musim kampanye.

Duka Indonesia.

Tentu bukan orang yang "berpunya saja", tetapi semua masyarakat Indonesia dihimbau untuk mendoakan mereka, dan mengumpulkan bantuan apa saja yang diperlukan pengungsi, sesuai kemampuan masing-masing. Mereka tidak hanya butuh makanan fisik, tetapi juga rasa simpati dan penghiburan.

Bangsa ini memang sedang dirundung malang. Belum lagi korban Sinabung terselesaikan, muncul banjir bandang di Manado, banjir Jakarta dan wilayah lainnya di Jawa, tadi malam muncul lagi bencana baru yang lebih dahsyat.

Kita tidak perlu saling menyalahkan, apalagi menghujat. Bencana seperti ini tidak mudah mengelolanya. Kalau tidak bisa membantu secara fisik, kita mendoakan mereka dari tempat masing-masing.

Pemerintah harus belajar dari pengalaman bencana Aceh, Nias, Yogya, Sinabung, Banjir Jakarta, Manado. Semoga Tuhan memberkati pemerintah kita serta semua yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan bangsa kita yang sedang menderita!

Medan, menjelang tengah malam, 14 Pebruari 2014.

Tidak ada komentar: