My 500 Words

Sabtu, 15 Februari 2014

SBY Terburu-buru Bilang Tidak Ada Korban Tewas di Kelud

TVOne (21.25) malam ini memberitakan korban meninggal akibat letusan Gunung Kelud berjumlah enam orang.

Hingga pukul 19.00 hari ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) masih mengklaim empat orang meninggal. Padahal, sehari sebelumnya, SBY dengan bangganya mengatakan tidak ada yang tewas.

Para staf Presiden SBY sangat lambat mengumpul informasi. Media malah lebih dahulu mengetahui apa yang terjadi. Kasihan Presiden SBY.

Menuruti Arahan Pemerintah, Nihil Korban Jiwa?

Orang nomor satu di Indonesia ini terlalu terburu-buru menyampaikan informasi bencana yang masih mentah ke media.

Inilah sebagian statemen SBY kemaren.

"....satu hal yang kita syukuri......bahwa tidak ada korban jiwa dari letusan yang berskala besar ini. Ini pelajaran berharga yang kita petik. Kalau saudara-saudara kita masyarakat lokal sungguh mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah, maka sesungguhnya kita bisa mencegah jatuhya korban jiwa yang tidak perlu," kata SBY kemaren, dengan nada datar dan wajah serius di televisi.

Kalau saya Humas Presiden tidak akan membiarkan SBY terlalu cepat memberikan statemen "tidak ada yang meninggal". Kalau saya Presiden akan saya katakan: "Hingga saat ini belum diketahui jumlah korban tewas. Masih dalam penelitian di lapangan".

Maksudnya mungkin supaya dibilang hebat!. Memang hebat, kalau seandainya tidak ada korban jiwa di Kelud. Sinabung saja hanya skala jauh lebih kecil, jatuh korban 14-16 orang.

Tapi benarkan pernyataan itu hari ini?. Kalau ada rasa malu, harusnya hari ini Presiden membuat siaran pers lagi dan mengatakan:

"Kami salah dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban, karena terlanjur kemaren mengatakan tidak ada korban jiwa".

Tapi mungkin juga SBY yang terlalu bersemangat. Setelah merasa dirinya diobok-obok di Sinabung, kali ini mau menunjukkan kehebatannya.

Ini terlihat dari sikapnya yang bersykur dan mengatakan tidak ada yang tewas, dan memuji kinerja anak buahnya dalam bencana ini. Lihat pidatonya di video ini. http://www.youtube.com/watch?v=AGxpTNQBXXg.

Pernyataan yang fatal adalah bagian terakhir dari kutipan di atas .

Orang bisa menafsirkan kalau beliau secara tidak langsung menyindir penduduk Sinabung yang meninggal 14 orang, seolah karena tidak mematuhi arahan pemerintah. Mudah-mudahan penduduk Sinabung tidak protes!.

Pernyataan SBY Mentah Kurang dari 24 Jam

 
Pernyataannya seorang Presiden mentah hari ini!. Kasihan pak SBY. Jadi salah melulu.

Hari ini, menurut Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, informasi yang menyebut ada 7 korban tewas akibat letusan Gunung Kelud tidak benar. BNPB telah melakukan pengecekan ke lapangan dan memastikan korban tewas hanya 4 orang. Tidak benar kalau erupsi Gunung Kelud tidak menelan korban jiwa. 

"Ada beberapa korban yang dihitung 2 kali dengan nama sebutan yang berbeda," ujar dia. 4 Korban tewas itu adalah Pontini atau dipanggil Mbok Nya (60) perempuan warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Pontini mengalami sesak napas akibat abu vulkanik." kata Sutopo hari ini.

Sementara Republika.co.id memberitakan enam orang tewas. "The information board in Pujon Disaster Post of Malang District, East Java Province noted that six deaths have been reported in a number of villages in Ngantang Sub-district," (Posted, Saturday, 15 February 2014, 13:53 WIB)

Juru bicara dan pengumpul informasi harus jelas Pak Presiden. Jangan ngomong dulu sebelum validasi di lapangan.

Malu kan?. Mudah-mudahan masih ada rasa malu, supaya berubah. Semoga!


Medan, 15 Pebruari 2014 

Tidak ada komentar: