My 500 Words

Minggu, 17 Mei 2015

Bayi dan Pewarisan Cinta Kasih (1)

Oleh: Jannerson Girsang

Surat untuk cucuku, putriku dan menantuku di Hari Kenaikan Yesus Kristus, 14 Mei 2015.
Berbahagialah keluarga kalian yang sudah dianugerahi bayi. Tempat mewariskan kasih sayang untuk generasi mendatang!

Setiap pasangan pasti mengharap seorang bayi ada di tengah-tengah keluarga. Tidak ada keluarga yang tidak mengharapkan seorang bayi, meski ada keluarga yang belum memperolehnya.
Setiap pasangan pasti akan berkata:

"Before you were conceived, I wanted you. Before you were here an hour, I would Die for you. This is the mirace of Love"

Mengapa? "Seorang bayi adalah berkat dari surga, sang malaikat kecil, menghargai dan mencintai". "A baby is a blessing from heaven above, a precious little Angle, to cherish and to love".
Bahkan Jhonny Depp mengatakan "The only creatures that are evolved enough to convey pure love are dogs and infants”. "Satu-satunya ciptaan yang berkembang mengalirkan cinta adalah anjing dan bayi"

Saya pernah memelihara anjing!. Dia membela saya mati-matian, tanpa cela, tanpa pamrih. Dia mengasihi saya, sepenuh hati.

Demikianlah gambaran cinta seorang bayi kepada kita. Dia bahkan lebih dari anjing yang digambarkan sangat setia kepada majikannya. Bayi memancarkan cinta kepada siapa saja, tanpa pamrih.

Makanya, kalau ada orang tidak senang kepada bayi, mereka tidak bisa memberikan apresiasi kepada apapun.

Hanya, saya sering heran. Mereka memiliki kasih yang istimewa kepada ibunya. Sama seperti kasih sayang saya kepada ibu dan ayah saya. Mereka selalu memanggil: mana mama?. Jarang bertanya mana Bapak?

Wajar saja mengapa hari demi hari bayi berkata: "The more I grow, the more I realize that my mom is the best friend that I ever had"

Ketika aku dewasa, dan menjadi kakek-kakek sekarang ini, aku selalu berkata: "I love my mom more than words can say, my best friend and my protector in life. praying the doctors give us good news, because I don't know what I will do". 

Itu mungkin sebabnya, mengapa orang mengatakan "Surga di telapak kaki Ibu!". Dunia tidak pernah mengatakan surga di telapak kaki Bapak.

Sebuah ungkapan yang sering membuat kami para bapak iri. Tapi kami tidak sakit hati. Karena memang ibukulah yang paling dekat kepadaku, istrikulah yang paling dekat kepada anak-anakku.
Sama seperti aku, Javier Marck Simanjuntak adalah anak pertama, cucu pertamaku dari pasangan Patricia Marcelina Girsang dan Frederick Simanjuntak.

  “A first child is your own best foot forward, and how you do cheer those little feet as they strike out. You examine every turn of flesh for precocity, and crow it to the world. But the last one: the baby who trails her scent like a flag of surrender through your life when there will be no more coming after--oh, that' s love by a different name.” (Barbara Kingsolver, The Poisonwood Bible)

Ada anekdot, kalau anak pertama sukses maka adik-adiknya akan mengikut. Entah itu berlaku umum atau tidak, tetapi saya percaya itu.

Rawatlah dia dengan kasih sayang, maka dia akan sepanjang hidupnya mengasihi orang lain seperti bayi!.

Semoga cucuku semakin hari semakin bertumbuh dan semakin menjadi sumber inspirasi bagi ibunya, bapaknya, serta orang di sekelilingnya.

Sama seperti Yesus telah mewariskan kasih yang besar kepada Dunia, kita semua berharap Yuandra akan menjadi tempat kita mewariskan kasih itu, dan dia akan mewariskannya kepada generasi kita berikutnya.


Cherio

Kakek Javier. .

Medan, 14 Mei 2015

Tidak ada komentar: