Oleh : Jannerson Girsang
Bagaimana mungkin seorang yang buta dan tuli sejak usia 19 bulan menjadi politisi terkenal?. Mengapa tidak!. Helen Keller membuktikannya. Tentu tidak membayangkan seperti "politik uang" yang menjamur di Indonesia sekarang ini. Dia menjadi penulis, aktif memperjuangkan kepentingan rakyat banyak.
Rasa ingin tau saya atas kisah ini berawal dari suatu hari, ketika saya browsing di internet dan menemukan beberapa video di situs you tube. Saya tertarik pada sebuah video hitam putih berdurasi 1 menit 34 detik.
Video ini menampilkan perempuan berambut putih, mengenakan baju hitam lengan panjang sedang berada di kamar kerjanya. Wajah itu mengingatkan saya pemeran perempuan tua dalam Film Titanic. Perempuan itu adalah Helen Keller.
Seorang perempuan lain masuk menemuinya, saat Helen sedang duduk membaca buku dengan tangan bergerak-gerak dari kiri ke kanan, mungkin itu buku dari huruf Braille. Didepannya terletak mesin tik zaman dulu. Menyambut tamunya, Helen bangkit dari duduknya dan keduanya saling mendekat.
Berbeda dengan pertemuan orang normal, keduanya hanya menggunakan bahasa isyarat. Saat keduanya sudah berdekatan, jari tangan kanan perempuan tamu tadi menekan-nekan telapak tangan dan jari tangan Helen. Lantas tamu itu memberikan sesuatu untuk dicium. Penciuman adalah salah satu pengganti indera bagi Helen untuk mengenali sesuatu. Keduanya tersenyum dan terlihat gembira luar biasa!.
(Anda bisa menemukan banyak video Hellen Keller di You Tube, jika anda menginginkannya. Cari dengan kata kunci ”Helen Keller You Tube”, anda akan menemukan puluhan video tentang perempuan luar biasa ini. Anda bisa menyaksikan bagaimana Anne Sillivan mengajar Helen dan berbagai kisah lainnya. Luar biasa!).
Adegan itu mengundang decak kagum. Seorang buta dan tuli menjadi penulis dan politikus terkenal. Saya kemudian tertarik mempelajari kisahnya lebih dalam. Bagi anda yang sudah pernah membaca kisah ini silakan baca kembali mungkin ada hal-hal yang menarik. Bagi anda yang belum, saya yakin kisah Helen Keller akan memberi anda sebuah kisah yang benar-benar mengagumkan.
Mengenal Helen Keller
Siapakah Helen Keller?. Dari berbagai referensi, saya mencoba mengisahkannya berikut ini.
Helen dikenal sebagai penulis, politikus dan aktivis Amerika, meskipun tidak bisa melihat dan mendengar. Dengan kekurangsempurnaan tubuhnya Helen mampu menjadi ”garam dan terang” bagi sekitarnya. Bahkan dia diberi usia yang panjang, 88 tahun. Bagi saya Helen adalah icon menghadapi tantangan tanpa kenal menyerah.
Perempuan bernama lengkap Adams Helen Keller itu dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1880 di Tuscumbia, sebuah kota pedesaan kecil di Northwest Alabama, Amerika Serikat. Helen adalah Putri Kapten Arthur Henley Keller dan Kate Adams Keller yang lahir sempurna, baik penglihatan dan pendengarannya.
Nasib tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sebuah peristiwa yang memutar haluan hidupnya terjadi saat Helen berusia 19 bulan. Dia terserang penyakit, dan akhirnya buta dan tuli. Sejak itu, Helen mengalami kesulitan.
Di usia muda seperti itu, Helen sendiri tentu tidak akan mampu mengatasi masalahnya. Dia bersyukur karena ayah dan ibunya peduli pada masalahnya, dan tidak menyerah dengan keadaan. Mereka tidak membiarkan Helen nantinya hanya menjadi pengemis atau menjadi beban bagi orang lain. Peran ayah ibunya mendorong semangat Helen belajar dan bercita-cita. Bisa dibayangkan bagaimana kesulitan dan kesabaran yang dimiliki orang tuanya. Helen yang sebelumnya cantik dan cerdas tiba-tiba tidak bisa mendengar dan melihat.
Usaha orang tuanya dengan mencari guru dan sekolah yang cocok baginya memampukan Helen bersyukur atas cacad tubuhnya sekaligus mengatasinya. Di sekitar Helen ada seorang perempuan bijak, bernama Anne, yang membimbingnya hingga mampu membaca dan menulis huruf Braille, kemudian .masuk sekolah sebagaimana lazimnya anak-anak seusianya.
Memasuki usia remajanya, pada 1896, Helen pindah ke Cambridge School for Young Ladies. Empat tahun kemudian, musim gugur tahun 1900 dia mendaftar di Radcliffe College. Helen menjadi orang buta dan tuli pertama yang mendaftar di sebuah institusi pendidikan tinggi.
Selama di College itu, Helen mulai menulis tentang hidupnya. Dia menulis cerita dengan baik menggunakan huruf Braile pada mesin tik biasa. Helen dan Anne juga bertemu dengan John Albert Macy yang menolongnya mengedit bukunya yang pertama "The Story of My Life". Buku itu diterbitkan pada tahun 1903. Meskipun pada awalnya buku itu tidak menarik, tetapi kemudian hari menjadi sebuah buku klasik.
Pada tanggal 28 Juni 1904 Helen lulus dari Radcliffe College, orang tuli dan buta pertama meraih gelar Bachelor of Arts. Tahun-tahun berikutnya, Helen menulis buku "The World I Live In". Pada tahun 1909, Helen menjadi anggota Partai Sosialis Massachusetts. Dia menulis serangkaian essai tentang sosialisme "Out of the Dark" (1913).
Sebuah film documenter tentang kehidupan Helen Keller dirampungkan pada 1953. Dia juga menulis otobiografinya: Helen Keller in Her Story.
Di usianya 81 tahun, tepatnya Oktober 1961, Helen menderita serangkaian stroke. Selama setahun dia dirawat di rumahnya di Arcan Ridge.
Di akhir-akhir hidupnya, Helen memperoleh beberapa penghargaan, Presidential Medal of Freedom (1964), sebuah penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat yang diserahkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson. Setahun kemudian Helen terpilih di Women's Hall of Fame di New York World's Fair.
Helen meninggal dengan tenang di Arcan Ridge pada 1 Juni 1968 dan dikremasi di Bridgeport, Connecticut. Pelayanan pemakaman diadakan di National Cathedral di Washington DC di mana guci berisi abunya disimpan.
Kalau Helen dengan cacad hidup bisa sukses sebagai penulis dan politikus, bagaimana dengan saya dan anda yang sempurna?.
Kisah Helen Keller mengajarkan kita perjuangan seorang tuli dan buta, orang cacat yang memiliki otak yang jenius, ketekunan, kesabaran, keterbukaan mendapat pengajaran, serta kreativitas.
Belajarlah kisah Helen Keller, pasti anda akan memperoleh pengalaman yang luar biasa.
Perempuan bernama lengkap Adams Helen Keller itu dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1880 di Tuscumbia, sebuah kota pedesaan kecil di Northwest Alabama, Amerika Serikat. Helen adalah Putri Kapten Arthur Henley Keller dan Kate Adams Keller yang lahir sempurna, baik penglihatan dan pendengarannya.
Nasib tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sebuah peristiwa yang memutar haluan hidupnya terjadi saat Helen berusia 19 bulan. Dia terserang penyakit, dan akhirnya buta dan tuli. Sejak itu, Helen mengalami kesulitan.
Di usia muda seperti itu, Helen sendiri tentu tidak akan mampu mengatasi masalahnya. Dia bersyukur karena ayah dan ibunya peduli pada masalahnya, dan tidak menyerah dengan keadaan. Mereka tidak membiarkan Helen nantinya hanya menjadi pengemis atau menjadi beban bagi orang lain. Peran ayah ibunya mendorong semangat Helen belajar dan bercita-cita. Bisa dibayangkan bagaimana kesulitan dan kesabaran yang dimiliki orang tuanya. Helen yang sebelumnya cantik dan cerdas tiba-tiba tidak bisa mendengar dan melihat.
Usaha orang tuanya dengan mencari guru dan sekolah yang cocok baginya memampukan Helen bersyukur atas cacad tubuhnya sekaligus mengatasinya. Di sekitar Helen ada seorang perempuan bijak, bernama Anne, yang membimbingnya hingga mampu membaca dan menulis huruf Braille, kemudian .masuk sekolah sebagaimana lazimnya anak-anak seusianya.
Memasuki usia remajanya, pada 1896, Helen pindah ke Cambridge School for Young Ladies. Empat tahun kemudian, musim gugur tahun 1900 dia mendaftar di Radcliffe College. Helen menjadi orang buta dan tuli pertama yang mendaftar di sebuah institusi pendidikan tinggi.
Selama di College itu, Helen mulai menulis tentang hidupnya. Dia menulis cerita dengan baik menggunakan huruf Braile pada mesin tik biasa. Helen dan Anne juga bertemu dengan John Albert Macy yang menolongnya mengedit bukunya yang pertama "The Story of My Life". Buku itu diterbitkan pada tahun 1903. Meskipun pada awalnya buku itu tidak menarik, tetapi kemudian hari menjadi sebuah buku klasik.
Pada tanggal 28 Juni 1904 Helen lulus dari Radcliffe College, orang tuli dan buta pertama meraih gelar Bachelor of Arts. Tahun-tahun berikutnya, Helen menulis buku "The World I Live In". Pada tahun 1909, Helen menjadi anggota Partai Sosialis Massachusetts. Dia menulis serangkaian essai tentang sosialisme "Out of the Dark" (1913).
Sebuah film documenter tentang kehidupan Helen Keller dirampungkan pada 1953. Dia juga menulis otobiografinya: Helen Keller in Her Story.
Di usianya 81 tahun, tepatnya Oktober 1961, Helen menderita serangkaian stroke. Selama setahun dia dirawat di rumahnya di Arcan Ridge.
Di akhir-akhir hidupnya, Helen memperoleh beberapa penghargaan, Presidential Medal of Freedom (1964), sebuah penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat yang diserahkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson. Setahun kemudian Helen terpilih di Women's Hall of Fame di New York World's Fair.
Helen meninggal dengan tenang di Arcan Ridge pada 1 Juni 1968 dan dikremasi di Bridgeport, Connecticut. Pelayanan pemakaman diadakan di National Cathedral di Washington DC di mana guci berisi abunya disimpan.
Kalau Helen dengan cacad hidup bisa sukses sebagai penulis dan politikus, bagaimana dengan saya dan anda yang sempurna?.
Kisah Helen Keller mengajarkan kita perjuangan seorang tuli dan buta, orang cacat yang memiliki otak yang jenius, ketekunan, kesabaran, keterbukaan mendapat pengajaran, serta kreativitas.
Belajarlah kisah Helen Keller, pasti anda akan memperoleh pengalaman yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar