My 500 Words

Minggu, 10 Oktober 2010

101010: Istimewakah Hari ini Bagi Anda?

Oleh : Jannerson Girsang

Dalam bahasa China 10 Oktober 2010 (10/10/10) disebut “shi quan shi mei,” atau “sempurna dalam semua sisi”. Momen dengan komposisi 10-10-10 hanya terjadi 12 kali dalam 1.000 tahun. Tahun depan ada angka yang mirip yaitu 11-11-11 dan pada 2012. Setelah itu, komposisi angka yang sama baru akan muncul lagi pada 3001. Jadi tentu wajar kalau orang merasa komposisi angka itu penting. Namun, hari ini saya merasa semua berjalan biasa-biasa saja.


Hari ini istimewa karena orang membuatnya istimewa. Orang berduit atau kebanyakan artis, membuat tanggal unik seperti ini menjadi peristiwa penting. Ada beragam even yang mereka lakukan di tanggal unik itu. Mencocokkan tanggal pernikahan, bahkan tanggal lahir anak mereka (bahkan dengan operasi caesar sekalipun). Presenter Indra Bekti sibuk menyiapkan acara pernikahannya dengan Adila Jelita, dara asal Malaysia.

Malam ini saya mencoba mengingat kembali kejadian di sekitar saya sejak pagi.

Teringat guru sekolah Minggu kami yang meninggal 8 Oktober 2010, Magdalena br Saragih. Sesuai jadwal, dia dikebumikan sore tadi, 10/10/10. Tentu, keluarganya yang tinggal di Saran Punei, Negeri Dolok sana tidak pernah dengan sengaja merencanakan tanggal pemakaman hari ini. Bahkan saya yakin mereka tidak paham soal tanggal ini. Magdalena kembali menjadi tanah, pada 10.10.10.

Pagi-pagi saya mempersiapkan khotbah dan menulis ungkapan perasaan di Facebook. Membaca beberapa pesan dari kawan-kawan. Tak ada yang istimewa. Mempersiapkan khotbah di Partumpuan Sipayung, pakon Boru se Kota Madya Medan.

Saya masih menyaksikan kebaktian remaja berlangsung saat tiba di gereja. Masuk ke ruang konsistori bertemu dengan dua rekan saya Pimpinan Majelis.

Yang istimewa hari ini, saya bertemu seorang Penginjil Wanita, boru Saragih (PW GKPS Helvetia Medan). Seorang yang saya temui pertama kalinya sepanjang hidup. Perempuan berusia di atas 50-an, mengenakan baju safari dan bluse berwarna biru, rambut setinggi bahu, tubuhnya di bawah 160 cm. Bicaranya sopan dan tampak berwibawa.

Kisah Yakub dan mertuanya Laban disampaikan dengan sangat menarik. Dia menggambarkan Yakub sebagai seorang yang mencapai keinginannya dengan bekerja keras, kreatif, pintar dan fokus. Di dalam khotbahnya, dia bercerita nasehat yang diberikannya kepada ketiga anaknya yang sudah sarjana tapi ”belum semua dapat pekerjaan”, bercerita tentang desa kelahirannya di Purba Tongah. Berkhotbah dan memperkenalkan dirinya dengan cara yang tak biasa. Sesuatu yang memberi kesan istimewa bagiku pada hari ini.

Pulang gereja, saya dan Wakil Vorhanger St Japorman Saragih disertai istri kami masing-masing, menghadiri retreat Sektor II di pemandian Balbasari, Kutalimbaru, sekitar 25 menit perjalanan dari gereja kami. 120 orang anggota jemaat sektor II sejak pagi tadi melakukan retreat di sana. Ketika kami tiba, mereka sedang makan siang setelah melakukan kebaktian pagi dan melakukan berbagai acara permainan di sebuah aula yang cukup luas di pingir sungai yang mengeluarkan bau belerang, yang airnya berasal dari pegunungan di sekitar Gunung Sinabung. Bersenang-senang dan memuji Tuhan. Itulah dilakukan sebagian jemaat kami hari ini.

Tidur siang 1,5 jam. Kemudian berangkat ke rumah salah seorang anggota Sipayung, Boru dan Panogolan di Medan bersama Tulang St Drs Juniansen Sipayung di daerah Seksama, Simpang Limun Medan. Macet di daerah Jalan Brigjen Katamso membuat perjalanan lebih lama dari yang direncanakan. Terlambat hampir 25 menit dari jadwal masuk pukul 17.00 WIB.

Saya ambil nats khotbah dari Matius 5: 1-12, ”Khotbah di Bukit”. Duka cita, penghiburan,lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya oleh kebenaran, dicela, dianiaya, difitnah, upah besar di Sorga. Itulah kata-kata kunci yang kusampaikan dalam khotbah istimewa pada hari ini di keluarga besar marga istri saya. Istimewa, karena saya seharusnya berkhotbah bulan April yang lalu. Tertunda, karena berbagai alasan: saya harus menjaga adik saya dirawat di Rumah Sakit Cikini, Ulang Tahun Gereja dan halangan lain. Akhirnya, giliran berkhotbah saya jatuh tepat pada 10.10.10.

Hari, Bulan dan Tahun, semuanya sama. Kita yang membuatnya istimewa!. Buatlah hari-hari Anda menjadi sesuatu yang istimewa, sesuatu yang bermakna.

Medan, Minggu Malam 10.10.10.

 


Tidak ada komentar: