Rekan-rekanku penulis-penulis muda dan tua...ha..ha!. Selamat memasuki 2014.
Saya sedikit gelisah tahun 2013 lalu, karena obsesi menulis yang sempat sangat menggebu-gebu di 2011 dan 2012, mengalami stagnasi. Obsesi meninggalkan 1000 artikel dan 20 buku biografi sebelum menghadap yang Maha Kuasa, ternyata tidak mudah.
Menulis, bagi saya, bukan semata-mata mendapatkan materi, atau menjadi terkenal, tetapi lebih pada meramaikan dan memancing generasi muda untuk terus bersemangat menyuarakan aspirasinya melalui tulisan.
Hayo, orang tua seperti saya masih tetap bersemangat, Anda juga harus terus bersemangat. Selain itu,
menulis menjadi wahana menghilangkan kepenatan hidup, sekaligus bisa berbagi dengan ribuan orang di media cetak dan online.
Produksi tulisan saya di 2013 jauh lebih rendah dari 2012. Tahun ini hanya mempublikasikan 18 artikel selama 12 bulan. Artinya satu artikel setiap 3 minggu. Sama dengan beberapa teman: Roy Martin Simamora, Rinto Tampubolon, Maruntung Sihombing, yang tahun lalu sangat produktif menulis, tahun ini produksi mereka juga agak menurun. Mungkin mereka punya pengalaman, silakan disharing ya.
Beda dengan rekan saya Janpatar Simamora, Fadmin Malau, Estomihi Agora, Buntomi Janto, Nur Akmal, Liven Rianawaty, Abdul Gaffar , Eka Azwin, berhasil mempertahankan energi menulisnya sepanjang 2013. Tentu mereka juga punya pengalaman luar biasa!
Tapi saya sedikit terhibur karena tahun ini mampu menyelesaiakn buku otobiografi ke 14 di akhir 2013 dan rencananya akan diluncurkan di Jakarta pertengahan Februari 2014 mendatang. Semoga memberi arti bagi pembacanya.
Saya juga mendapat kesempatan membagikan pengalaman dalam sebuah training jurnalistik yang diikuti sekitar 30 orang dari berbagai media gereja dan bulletin rohani, 16 Agustus 2013. Menyemaikan semangat menulis di kalangan generasi penerus.
Menjadi juri dalam penulisan cerita rakyat yang diselenggarakan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah tahun ini merupakan kisah tersendiri. Bangsa ini ternyata menyimpan talenta warganya menulis kisah-kisah menarik masa lalu yang bisa menjadi bacaan menarik bagi generasi muda saat ini. Saya terinspirasi untuk menuliskan kembali kisah-kisah yang pernah diceritakan orang tua saya di 2014 ini.
Banyak faktor yang membuat produksi artikel menurun. Sibuk dengan pekerjaan lain (tahun ini saya menikahkan anak, bekerja memenuhi kebutuhan anak-anak, kerja sosial yang menyita tenaga dan pikiran), kurang mengikuti perkembangan karena tidak sempat membaca berita, kurang disiplin dalam merumuskan sebuah issu hingga layak ditulis sebagai sebuah artikel, serta terlalu banyak gangguan lain yang membuat tidak fokus menulis.
Di awal tahun, semangat menulis agak lumayan dan hingga minggu ketiga Januari 2014 sudah menghasilkan tiga artikel.
Menulis terus menerus memang tidak semudah mengucapkannya. Dibutuhkan rasa resah, ketekunan, disiplin, visi ke depan yang membakar semangat menulis. Punya pengalaman yang berbeda, silakan dituliskan.
Saya sangat bangga melihat beberapa anak muda yang terus bersemangat menulis dan terus menyemaikan hal-hal baik di tengah-tengah masyarakat. Teruslah menulis, karena dengan menulis kita turut mengabadikan peradaban dunia.
Awal tahun ini saya berkumpul dengan beberapa rekan penulis Anthony Limtan, Yushrin Lie, Idris Pasaribu, Albiner Siagian, Naurat Siallahi, Alex Silalahi melakukan sharing. Ternyata banyak ide-ide segar yang muncul dan siap untuk dituangkan di 2014. Mungkin pertemuan-pertemuan seperti itu perlu dilanjutkan di 2014 secara teratur sehingga semangat menulis masih terus berlanjut.
Andaikata teman-teman mau menuliskan pengalaman menulis dan sharing dengan teman-teman niscaya beberapa tahun ke depan, negeri ini akan meningkatkan jumlah penulis-penulis baru serta menggairahkan semangat menulis kita.
Semoga menggugah teman-teman. Punya pengalaman menulis 2013?. Silakan sharing dan diskusikan dengan teman-teman.
Andaikata kita bersedia menuliskan pengalaman menulis dan sharing dengan teman-teman niscaya beberapa tahun ke depan, negeri ini, khususnya Provinsi Sumatera Utara akan memiliki semakin banyak penulis-penulis yang peka akan nasib bangsanya.
Berikut adalah artikel yang saya tulis selama 2013 di berbagai media cetak.
Publikasi Lain:
Profil Prof Dr Monang Sitorus, Ketua LPPM UHN. http://www.nommensen-id.org/index.php/akademik/view/MTk1.
Profil Dr Ir Ferisman Tindaon Jadi Guru Besar UHN. http://www.nommensen-id.org/index.php/akademik/view/MjA0.
Saya sedikit gelisah tahun 2013 lalu, karena obsesi menulis yang sempat sangat menggebu-gebu di 2011 dan 2012, mengalami stagnasi. Obsesi meninggalkan 1000 artikel dan 20 buku biografi sebelum menghadap yang Maha Kuasa, ternyata tidak mudah.
Menulis, bagi saya, bukan semata-mata mendapatkan materi, atau menjadi terkenal, tetapi lebih pada meramaikan dan memancing generasi muda untuk terus bersemangat menyuarakan aspirasinya melalui tulisan.
Hayo, orang tua seperti saya masih tetap bersemangat, Anda juga harus terus bersemangat. Selain itu,
menulis menjadi wahana menghilangkan kepenatan hidup, sekaligus bisa berbagi dengan ribuan orang di media cetak dan online.
Produksi tulisan saya di 2013 jauh lebih rendah dari 2012. Tahun ini hanya mempublikasikan 18 artikel selama 12 bulan. Artinya satu artikel setiap 3 minggu. Sama dengan beberapa teman: Roy Martin Simamora, Rinto Tampubolon, Maruntung Sihombing, yang tahun lalu sangat produktif menulis, tahun ini produksi mereka juga agak menurun. Mungkin mereka punya pengalaman, silakan disharing ya.
Beda dengan rekan saya Janpatar Simamora, Fadmin Malau, Estomihi Agora, Buntomi Janto, Nur Akmal, Liven Rianawaty, Abdul Gaffar , Eka Azwin, berhasil mempertahankan energi menulisnya sepanjang 2013. Tentu mereka juga punya pengalaman luar biasa!
Tapi saya sedikit terhibur karena tahun ini mampu menyelesaiakn buku otobiografi ke 14 di akhir 2013 dan rencananya akan diluncurkan di Jakarta pertengahan Februari 2014 mendatang. Semoga memberi arti bagi pembacanya.
Saya juga mendapat kesempatan membagikan pengalaman dalam sebuah training jurnalistik yang diikuti sekitar 30 orang dari berbagai media gereja dan bulletin rohani, 16 Agustus 2013. Menyemaikan semangat menulis di kalangan generasi penerus.
Menjadi juri dalam penulisan cerita rakyat yang diselenggarakan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah tahun ini merupakan kisah tersendiri. Bangsa ini ternyata menyimpan talenta warganya menulis kisah-kisah menarik masa lalu yang bisa menjadi bacaan menarik bagi generasi muda saat ini. Saya terinspirasi untuk menuliskan kembali kisah-kisah yang pernah diceritakan orang tua saya di 2014 ini.
Banyak faktor yang membuat produksi artikel menurun. Sibuk dengan pekerjaan lain (tahun ini saya menikahkan anak, bekerja memenuhi kebutuhan anak-anak, kerja sosial yang menyita tenaga dan pikiran), kurang mengikuti perkembangan karena tidak sempat membaca berita, kurang disiplin dalam merumuskan sebuah issu hingga layak ditulis sebagai sebuah artikel, serta terlalu banyak gangguan lain yang membuat tidak fokus menulis.
Di awal tahun, semangat menulis agak lumayan dan hingga minggu ketiga Januari 2014 sudah menghasilkan tiga artikel.
Menulis terus menerus memang tidak semudah mengucapkannya. Dibutuhkan rasa resah, ketekunan, disiplin, visi ke depan yang membakar semangat menulis. Punya pengalaman yang berbeda, silakan dituliskan.
Saya sangat bangga melihat beberapa anak muda yang terus bersemangat menulis dan terus menyemaikan hal-hal baik di tengah-tengah masyarakat. Teruslah menulis, karena dengan menulis kita turut mengabadikan peradaban dunia.
Awal tahun ini saya berkumpul dengan beberapa rekan penulis Anthony Limtan, Yushrin Lie, Idris Pasaribu, Albiner Siagian, Naurat Siallahi, Alex Silalahi melakukan sharing. Ternyata banyak ide-ide segar yang muncul dan siap untuk dituangkan di 2014. Mungkin pertemuan-pertemuan seperti itu perlu dilanjutkan di 2014 secara teratur sehingga semangat menulis masih terus berlanjut.
Andaikata teman-teman mau menuliskan pengalaman menulis dan sharing dengan teman-teman niscaya beberapa tahun ke depan, negeri ini akan meningkatkan jumlah penulis-penulis baru serta menggairahkan semangat menulis kita.
Semoga menggugah teman-teman. Punya pengalaman menulis 2013?. Silakan sharing dan diskusikan dengan teman-teman.
Andaikata kita bersedia menuliskan pengalaman menulis dan sharing dengan teman-teman niscaya beberapa tahun ke depan, negeri ini, khususnya Provinsi Sumatera Utara akan memiliki semakin banyak penulis-penulis yang peka akan nasib bangsanya.
Berikut adalah artikel yang saya tulis selama 2013 di berbagai media cetak.
- Orang-orang Terkaya di Tengah Bencana (Harian Analisa, 23 Januari 2014)
- Menjadikan Perpustakaan sebagai Jantung Universitas Kategori berita: (Dimuat di Harian Analisa, 13 Januari 2014)
- Medan, Kota Minim Taman (Harian Medan Bisnis, Rubrik Wacana, 2 Januari 2014)
- Pelajaran dari Musibah Bintaro (Dimuat di Harian Sinar Indonesia Baru, 16 Desember 2013)
- Beban Orang Tua Makin Berat Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (Dimuat di Harian Analisa, 14 Desember 2013)
- TIGA TAHUN NIAS-BANGKIT (2010-2013). NBC, Pembawa Obor Bagi Pulau Nias (http://www.nias-bangkit.com, 6 Oktober 2013)
- Mencari "Laskar Pelangi" untuk Danau Toba (Analisa, 10 September 2013)
- Pelajaran dari James Patterson, Penulis Terkaya di Dunia (Dimuat di Harian Analisa Cetak, 12 Agustus 2013)
- Belajar dari 47 Tahun Majalah Sastra Horison (Rubrik Opini, Harian Analisa, 18 Juli 2013)
- Kunci Pelayanan Publik Prima Kemajuan Teknologi, Sistem dan Karakter Baik (Harian Analisa, 9 Juli 2013)
- Belajar dari Justin Beiber (Rubrik Opini, Harian Analisa, 5 Juni 2013)
- Menghormati Pemenang (Rubrik Wacana, Harian Medan Bisnis 1 Juni 2013)
- Pohon Beringin: Menahan Longsoran Tanah di Tepi Sungai (Analisa, 30 Mei 2013)
- Dari Ide ke Artikel di Media Cetak (Rubrik Opini, Harian Analisa, 18 Mei 2013)
- Andai Masih Hidup, Soekarno-Hatta Menangis (Rubrik Wacana, Medan Bisnis, 16 Mei 2013)
- In Memoriam 7 Tahun Meninggalnya Pdt Prof Dr Sutan Hutagalung (2006-2013): Verba Volan Scripta Manen! (Analisa Cetak, 6 April 2013 Hal 25)
- Patsy Wida Kuswara: Kisah Jurnalis Indonesia di Negeri Paman Sam (Harian Analisa, 26 Maret 2013)
- Mau Jadi Politisi? Jadilah Anti Narkoba (Harian Analisa, 18 Maret 2013)
- Kampanye Membaca 2013 Hanna Latuputty: Targetkan Buku yang Dibaca! (Harian Analisa, 1 Pebruari 2013)
- Mengajak Masyarakat Perpanjang Usia Jalan (Harian Analisa, Rabu, 13 Feb 2013)
- Kisah Elizabeth P McIntosh: Menyimpan Laporan Jurnalistik Selama 71 Tahun (Harian Analisa, 2 Januari 2013)
Publikasi Lain:
Profil Prof Dr Monang Sitorus, Ketua LPPM UHN. http://www.nommensen-id.org/index.php/akademik/view/MTk1.
Profil Dr Ir Ferisman Tindaon Jadi Guru Besar UHN. http://www.nommensen-id.org/index.php/akademik/view/MjA0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar