My 500 Words

Minggu, 28 Desember 2014

Masuk Depkeu: "Hanya Butuh Kemampuan, Tak Perlu Uang Pelicin"

Oleh: Jannerson Girsang


Siapa bilang kalau masuk Depkeu perlu sogok. Jangan percaya, kalau ada yang mau mengageni!. Kini kita berada di era revolusi mental.

Pemuda gereja kami membuktikannya. Dua pemuda Gereja GKPS Simalingkar masuk Depkeu tanpa membayar sepeserpun.

Orang tua mereka berkisah tentang perjuangan hingga kedua putri kesayangan mereka berhasil lolos sebagai pegawai Ditjen Pajak Dep Keuangan.

Mereka mempersiapkan anak-anak dengan motivasi dan karakter yang baik, daya juang yang tinggi, tidak mudah menyerah serta rendah hati.
.
"Semua aktivitas mereka kami apresiasi dan mereka bebas menggunakan kemampuannya memilih. Kami menasehatkan jangan bangga kalau hanya ranking di kelas. Di luar persaingan lebih keras. Sebelum keduanya lolos ke Depkeu, lamaran mereka beberapa kali gagal ke perusahaan dan instansi lain. Kuncinya berdoa dan bekerja keras," ujar sang ayah berkisah, di sela acaran Syukuran di Gedung Sekolah Minggu GKPS Simalingkar, usai Kebaktian hari ini, 25 Desember 2014.

Dua putri mereka diterima sebagai pegawai Ditjen Pajak. Tahun lalu Yun Mariance Purba , SE, lulusan Universitas HKBP Nommensen 2013, diterima menjadi pegawai Ditjen Pajak, dan kini bekerja di KPP Pratama Batam. Adiknya Lydia Purba SH, lulusan Fakultas Hukum USU 2014, lolos penyaringan Pegawai Ditjen Pajak Desember 2014.
.
Orang tua akan sangat berbahagia menyaksikan anak-anaknya mencintai kebenaran dan berjalan di jalan yang benar.

"Masuk di Departemen Keuangan, hanya menggunakan internet, ujian, dan tidak perlu sepeserpun uang pelicin. Tidak ada biayanya, hanya kemampuan,"ujar orang tua kedua gadis itu, St Daud Purba, SH, yang juga Wakil Ketua Pengurus GKPS Resort Medan Selatan.


Membanggakan dan menginspirasi. Dua-duanya adalah pemuda yang sangat rajin dan aktif sejak sekolah Minggu, hingga sekarang aktif dalam kegiatan Pemuda. Mereka tidak hanya pintar, tapi juga ramah, rendah hati dan berperangai baik.

Lidya adalah dirigen koor Pemuda di gereja kami, Iyun, kakaknya meski sekarang bekerja di Batam, setiap libur menyempatkan diri hadir di gereja kami dan menjadi inspirator Pemuda. Di masa SMA, Iyun tergabung dalam Paduan Suara Sola Gratia SMA Negeri I Medan.

Semoga kisah mereka menjadi teladan bagi orang tua dan para pemuda kami di gereja.
Mari kita bersama-sama mendoakan agar kelak dua-duanya menjadi pegawai pajak teladan di negeri ini.

Tidak ada komentar: