Oleh: Jannerson Girsang
Direktur Pelayanan dan Pengembangan (Pelpem) GKPS, Pematangsiantar dan staf meminta nasehat kepada Prof Dr Posman Sibuea.
Beliau adalah Guru Besar Tetap Unika Santo Thomas, Medan. Pendiri dan
Direktur Center for National Food Security Research (Tenfoser)
Beliau menerima Direktur Pelpem dan staf di ruang kerjanya di Kampus Unika Medan.
Profesor Posman menjelaskan masalah kedaulatan pangan dan strategi yang
seharusnya ditempuh pemerintah dan peran Pelpem dalam mendorong
program-program kedaulatan pangan ke depan.
"Kita sudah terlanjur membuat stigma 'singkong' makanan orang miskin dan 'keju' makanan orang kaya," katanya.
"Jadi, kita meninggalkan singkong dan mengimpor bahan pembuat keju.
Ketahanan pangan kita terancam,", lanjut guru besar yang baru saja
kembali minggu lalu dari negeri jiran.
"Kita jauh ketinggalan
dari program-program ketahanan pangan yang dilaksanakan negara lain.
Thailand misalnya. Program ini sungguh membantu mewujudkan program
ekonomi kerakyatan di sana".
"Sayangnya di negeri kita masih
banyak program, sehabis upacara, ujung-ujungnya 'kembali ke Laptop'.
Tindakannya hanya sebatas upacara. Mindset proyek." katanya. .
Berdasarkan berbagai kekurang berhasilan ini, seharusnya Pelpem yang
sudah berpengalaman lima puluh tahun dalam pengembangan masyarakat, ke
depan akan mempertajam strateginya sehingga mampu mewujudkan program
yang menurut Prof Posman cukup "seksi" ini.
16 Oktober 2015
adalah Hari Pangan dan Pelpem perlu memikirkan rancangan acara yang
strategis dalam mendorong pelaksanaan program nasional ini.
Semoga Pelpem terus meningkatkan kualitas pelayanannya di tengah-tengah
masyarakat Simalungun dan sekitarnya. "Dari pembicaraan ini, mungkin
akan dibuat dua program," kata seorang staf Pelpem. Semoga!
Di
akhir pertemuan, mereka bertukar cendera mata. Direktur Pelpem
menyerahkan buku Refleksi Melayani di Tengah-tengah Masyarakat: 50 Tahun
Pelpem GKPS dan Prof Dr Posman menyerahkan buku barunya: Minyak Kelapa
Sawit.
Sungguh mencerahkan, pertemuan dengan seorang tokoh
ketahanan pangan nasional yang sangat produktif menulis di berbagai
koran nasional, serta penulis banyak buku tentang pangan.
Terima kasih Prof, semoga sehat selalu dan terus mencerahkan bangsa ini.
Medan, 28 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar