"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan).
Selasa, 28 April 2015
Uang Penting, Tapi Bukan Segalanya
Oleh: Jannerson Girsang
Berapapun harta yang Anda kumpulkan selama hidup, itu hanya dinikmati orang yang terbatas jumlahnya. Kisah atau cerita tentang Perbuatan Menginspirasi Anda, itulah Yang Bisa Dinikmati Setiap Orang tanpa batas waktu dan tempat.
Steven Job--pendiri dan CEO Apple.Inc, meninggal dunia dalam usia 56 tahun pada 5 Oktober 2011, karena diserang kanker pankreas ganas.
Semasa hidupnya Steven Job digaji 1 juta dollar per tahun, serta diberi saham di berbagai perusahaan--ia memegang 5,426 juta saham Apple, serta 138 juta saham di Disney (yang ia terima sebagai imbalan akuisisi Pixar oleh Disney).
Dia meninggalkan harta senilai 8 miliar dollar Amerika. Siapa sih orang Medan yang mampu meninggalkan harta sebanyak itu?. Kalau begitu tidak ada alasan sombong yah, kalaupun menurut
Anda, Anda itu kaya!
Jadi, seberapa banyakpun harta Anda, jangan banggakan, apalagi menjadi sombong!.
Nilai Anda bukan di sana, tetapi seberapa banyak orang Anda bantu dan menginspirasi mereka agar beroleh hidup lebih baik, menguatkan mereka dalam menghadapi kesulitan, merasa menyatu dengan kekayaan Anda, merasa bermanfaat karena Anda kaya, bukan merasa miskin karena kekayaan Anda!.
Lagi pula, Anda tidak akan mungkin mencapai harta sebesar itu di negeri ini, apalagi Anda hanya pegawai yang digaji.
Anda juga tidak bisa membagikannya kepada setiap orang, paling-paling Anda bisa memamerkannya, membuat silau mata, bukannya menginspirasi.
Harta Steven Job, tidak pernah bisa dinikmati setiap orang. Demikian juga harta yang Anda miliki. Anda dan saya tidak pernah menikmati uang Steven Job.
Anda dan saya bisa share pengalaman masing-masing. Kata-kata menginspirasi adalah makanan rohani yang bisa merubah hidup setiap orang. Itulah yang bisa Anda bagikan kepada setiap orang. Kisah menginspirasi dalam mencapai sesuatu, itulah yang bisa dishare ke setiap orang.
Anda dan saya bisa menikmati pidato-pidatonya, tulisan-tulisannya, pengalamannya yang menginspirasi hidup. Kisah kehidupan Steven Job memang sangat membuat kagum dunia ini.
Di masa kecil, Steven Job hanya orang biasa-biasa saja. Bahkan dia salah memilih tempat kuliahnya.
Dia memasuki perguruan tinggi yang mahal dan orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya.
Steven Job adalah laki-laki drop out, dan hingga akhir khayatnya tidak pernah lulus dari perguruan tinggi. tetapi dia berkarya--hasil karyanya dan caranya mencapai sukses itu yang disampaikan melalui pidato dari kampus ke kampus, diliput media dan ditulis di dalam buku.
Dalam pidato-pidatonya atau wawancara di media, Steven Job berkisah tentang pengalaman hidupnya, cara menghadapi masalah yang kadang tidak diperoleh di perguruan tinggi, buka bangga dengan hasilnya, tetapi bangga degan proses yag dilaluinya,
Steven Job mampu melakukan sesuatu yang luar biasa bagi dunia. .
Usianya hanya 56 tahun. Tetapi Steven Job telah memilih kehidupan yang besar, menemukan, Apple,
I-Pad yang digunakan jutaan bahkan miliaran penduduk dunia sekarang ini.
Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif".
Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
Berubah, memiliki rasa ingin tau yang besar, action, itulah salah satu kunci keberhasilan Steven Job. Hasil kerjanya, pengalamannya dapat kita nikmati tanpa batas waktu, tempat, tidak mengenal suku bangsa.
Nilai Steven Job bukan pada jumlah uangnya. Tapi kualitas hidupnya. Bermanfaat bagi banyak orang, merubah hidup orang menjadi lebih baik, tanpa batas.
Dalam perjalanan hidupnya, Steven Job memiliki kata-kata menginspirasi orang terdahulu yang membakar semangatnya, mengundang tindakan kreatif sepanjang hidupnya.
Steven Job membuktikan kata-kata yang menginspirasi adalah kekuatan besar, lebih besar dari kekuatan apapun di dunia ini. Kata-kata hati keluar dari mulut orang-orang yang mengalami pekerjaan besar dan agung.
Dari pengalamannya belajar kata-kata bijak dari orang-orang terdahulu, Steve Job menghasilkan kata-kata bijak yang sangat berguna bagi semua orang. Dia tidak pernah menceritakan hartanya 5,1 miliar dollar Amerika, tetapi dia mengisahkan sesuatu yang mebesarkan hati, membangkitkan semangat. .
"And the way to do the great job is to love what you do," kata Steven Job mengajak kita mencintai pekerjaan yang kita lakukan. .
"If today were the last day of my life what I want to do what I am about today?", itulah kata-kata yang sangat berkesan bagi Steven Job. Berkaryalah, seperti Anda akan mati besok hari.
"And whenever the answer has been 'No', for too many days in a row, I know I need to change some thing," katanya. Bertanyalah apakah hari ini Anda melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi Anda dan sekitar Anda.
"Remembering I'll be dead soon, is the most important tool I've ever encountered to help me make a big choices in life," lanjut Steven.
Kita hidup tak berapa lama!. Kita bertemu denga teman hanya beberapa kali lagi. Bekerjalah dengan tekun, berikan kesan yang menginspirasi dalam pertemuan Anda, karena mungkin besok Anda tidak bertemu lagi. .
Tentu saja, koruptor, orang yang suka mencari jalan pintas, tidak mungkin menginspirasi seperti Steven Job!.
Bahkan dari penjara, mereka bangga memamerkan mobil mewahnya, pamer pakaian mewah. Merasa itulah kekuatan utamanya. Di setiap tempat mereka datang untuk pamer dan mendapat pujian dari "upah" yang diperolehnya tanpa kisah yang dapat diteladani. Tak sadar itu hanya hampa, dan tak banyak orang menikmatinya, bahkan justru mencibirnya.
.
Mereka tidak suka proses yang rumit dan capek seperti dijalani Steven. Mau enak, meski hanya goyang-goyang pinggul!
Medan, 23 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar