My 500 Words

Selasa, 28 April 2015

Menulis di Media Sosial

Oleh: Jannerson Girsang

Kita pantas berbahagia dengan kemajuan media sosial. Artikel-artikel kita bisa tampil dan terbuka ke seluruh pembaca di dunia. Pikiran-pikiran kita dinikmati puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang dari berbagai bangsa.

Media sosial memungkinkan kita bisa berkomunikasi seperti malam ini. Mengungkapkan pikiran untuk bisa dinikmati banyak orang. Memang, ada negatifnya dan ada positifnya.

Jo Martin berkata: "Social media is changing the way we communicate and the way we are perceived, both positively and negatively".

Selain menyenangkan, banyak sekali pemegang akun FB yang mengeluh, merasa cemas, takut, merasa tidak nyaman .

Kadang kita tidak sadar, itu bermula dari diri sendiri. Orang yang suka membuat orang cemas, membuat orang lain takut, dan sakit hati, iri, maka dia akan menerima hal yang sama dari orang lain.

Hukum Newton: Aksi=Reaksi!. Coba aja, Anda main-main dengan kata-kata yang negatif, maka reaksinya akan negatif juga!.

Ayat emas yang harus selalu dicamkan dalam berkomunikasi dengan tulisan adalah : tulislah hal-hal baik, kalau Anda mau direspon orang dengan baik.

"Sebagaimana kamu menginginkan orang lain berbuat kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka". "Kalau mau bijak,bergaullah dengan orang bijak".

Seleksi teman Anda di FB, makin banyak Anda punya teman orang bijak Anda makin bijak, demikian sebaliknya. Orang bijak itu bukan harus bergelar hebat: prof, dr, ir, sh, ma, kaya, cantik, ganteng.

Mereka adalah orang yang suka menuturkan cerita yang benar, bukan rumor, apalagi fitnah, bukan
berbicara hanya tentang dirinya, dan yang lain tak perlu, tetapi hal-hal yang menginspirasi dan menyenangkan orang lain.

Orang-orang normal suka hal-hal yang unik, menginspirasi dan membesarkan hatinya.

Hanya orang "gila" atau tidak waras, orang yang tidak bijak yang suka tulisannya menyakiti orang lain. Sementara, kalau hal seperti itu dilakukan untuk mereka, merekapun tak mampu menerimanya.

"Suka melecehkan, tetapi tidak suka dilecehkan!. Suka mengkritik terbuka, tetapi kalau dikritik terbuka, marah". Enak aja!

Semua orang pada dasarnya suka dipuji, suka dikritik empat mata, dan tidak ada yang suka dirinya diolok-olok. Sebaliknya, semua orang ingin dirinya dihargai. Jangan buat orang lain menghabiskan waktunya harus terus memaafkan Anda, tetapi raihlah inspirasi.

Mari kita gunakan media sosial mengenal teman kita, mengenal pikiran-pikiran mereka. Karakter, kecerdasan, dan minat manusia berbeda-beda.

Pemegang akun FB tidak ada yang sempurna!. Semua mereka ingin ketidaksempurnaannya bukan menjadi bahan olok-olokan. Mereka semua pengen sempurna, tetapi ingin diingatkan dengan cara yang sopan dan beretika.

Ingat!. Semua manusia sama saja. Suka dipuji, suka dirinya diakui, suka hal-hal yang menginspirasi, membuat pikirannya makin segar dan keluar dari masalah yang dihadapinya. Untuk memperolehnya: lakukan hal yang sama kepada mereka!

Pilihlah kata-kata positif, yang membuat orang berfikir dan bertindak positif, susunlah kata yang tidak membuat orang misintepretasi. Ketimbang kata-kata negatif yang nantinya menuai hal yang negatif pula.

Hanya dengan berlatih dan berlatih, kita menggemari sesuatu yang menginspirasi teman.Butuh latihan. Latihlah diri menulis hal yang menyenangkan orang lain!

Selamat malam teman-teman!

Medan, 27 April 2015

Tidak ada komentar: