My 500 Words

Sabtu, 01 Agustus 2015

Mari Berenang, Jangan Hanya Tau Teori Berenang

Oleh: Jannerson GIrsang

“Knowledge is a treasure, but practice is the key to it.” (Lao Tsu)

Pengetahuan berenang penting. Tetapi masuk kolam renang adalah yang terpenting.

Belajar teori berenang, tanpa pernah masuk kolam renang, ibarat agen bus Terminal Siantar yang ngak pernah ke Medan, tetapi setiap hari mengajak orang ke Medan.

Ilmu tanpa terapan tidak akan berbuah apa-apa. Dia hanya sebuah "teriakan" di gurun pasir. Dia tidak berbuah. Apalagi hanya disimpan di kepala.

Meski ilmu sedikit, dia akan berbuah di lapangan, dia akan berguna bagi diri sendiri sebagai latihan dan pengalaman menerapkan ilmu itu menghasilkan sesuatu pengalaman baru dan menginspirasi orang lain.

Ketika saya mulai berenang di kolam renang, air masuk ke hidung, megap karena mau tenggelam. Ketika berenang di danau, saya pernah hampir hanyut.

Saya berterima kasih kepada seorang pemuda yang ahli berenang dan memiliki rasa belas kasihan. Dia menolong saya, menginspirasi saya dengan pengetahuannya berenang.

Akhirnya, saya berusaha agar tau berenang, dan tidak pernah tenggelam atau hanyut lagi.

Ilmu mencegah kebakaran hutan, hanya berada di otak, dan tidak pernah diterapkan dan dikembangkan. Kasus yang sama, kebakaran hutan terjadi setiap tahun, tanpa pernah bisa kita bisa mengatasinya dengan baik. Tidak ada perbaikan!

Hari ini asap, menyelimuti seluruh udara kota Medan, dan kota-kota lainnya di Sumatera.

Setiap tahun kita dihantui kebakaran hutan, karena tidak mau belajar mengatasinya.

Beda dengan saya. Saya tidak takut lagi masuk kolam renang, masuk danau, karena saya sudah tau berenang. Kapan kita tidak dihantui kebakaran hutan?

Tergantung kemauan kita belajar menerapkan ilmu mencegah kebakaran hutan.

Menerapkan pengetahuan, setidaknya memunculkan pengalaman baru, inspirasi baru, mungkin koreksi atas teori sebelumnya.

Satu hal penting!. Menerapkan pengetahuan, kita setidaknya akan kagum kepada mereka yang pertama menemukan pengetahuan itu.

Tanpa praktek, kita tidak akan memperolehnya. Kita akan mengatakan semuanya mudah, tanpa apresiasi atas usaha orang lain.
Kita anggap remeh kepada pengetahuan dan keahlian orang lain.

Sebaliknya, jika setiap orang mau menerapkan ilmu yang diperolehnya, maka dunia akan kaya dengan pengalaman, kaya dengan kemampuan saling menghargai satu dengan yang lain, kaya dengan hal-hal baru, kaya dengan diskusi yang berguna bagi umat manusia.

Mari berenang, jangan hanya baca buku teori berenang!.

Sama dengan menulis. Tidak cukup membaca teori menulis, tetapi harus menulis.

Medan, 29 Juli 2015.

Tidak ada komentar: