My 500 Words

Senin, 08 September 2014

Menulis, Mempengaruhi Dunia (Rubrik, Analisa Cetak, 8 September 2014)



Oleh: Jannerson Girsang.

Buah pikiran seorang penulis yang dipublikasi mampu mempengaruhi dunia, bahkan secara tidak langsung memimpin perubahan dunia.

Karya tulis, baik dalam bentuk artikel dan buku yang memberi makna atas peristiwa, mengangkat nilai-nilai yang sudah terkubur, menjadi sumber pengetahuan, dan inspirasi bagi masyarakat umum, para pengambil keputusan atau para pemimpin. 

Nilai sebuah artikel atau buku adalah sebuah pengalaman baru, hidup baru, pengetahuan baru. Christopher Morley (1890 – 1957), seorang wartawan dan penulis novel berkebangsaan Amerika, mengatakan: “Ketika anda menjual sebuah buku kepada seseorang Anda tidak hanya menjual 12 ons kertas, tinta dan lem. Anda menjual hidup baru. When you sell a man a book you don't just sell him 12 ounces of paper and ink and glue. You sell him a whole new life".

Mempengaruhi Pemikiran, Mendorong Tindakan

Karya tulis mempengaruhi pemikiran dan mendorong pembaca bertindak ke arah yang lebih baik.  Membaca tulisan akan membuat orang menikmati hidup baru, cara-cara baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Buku terkenal Seven Habits yang terbit 1989, karya Stephen R.Covey sudah terjual lebih dari 20 juta dan dibaca lebih dari jumlah buku yang terjual.

Menjadi pedoman atau referensi para pemimpin atau manajer, dan banyak  mempengaruhi karakter para pemimpin dunia, termasuk Indonesia.

Penulisnya sendiri, Covey sangat berpengaruh di kalangan pemimpin dunia. Bahkan ditunggu kedatangannya di pertemuan-pertemuan para pemimpin dunia, termasuk dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, ketika buku lanjutan Seven Habits, yakni Eight Habit terbit pada 2005.

George Soros,seorang pengusaha yang menuliskan pengalamannya dalam bentuk buku dan publikasi, turut memberi warna pandangan manusia tentang keuangan dan filsafat. Pradigma Baru Pasar Financial, salah satu buku George Soros yang diterbitkan Oktober 2008, merupakan pikiran-pikirannya yang memberikan inspirasi kepada pengambil keputusan meski tidak pernah bertemu dengan George Soros.

Penulis lainnya, Robert Tyosaki penulis buku Rich Dad, Poor Dad  juga memberi motivasi banyak pengembil keputusan di seantero dunia ini.

Pembaca mungkin masih ingat Ramos Horta, ketika pada masa-masa perjuangan Timor Timur yang selain sebagai pelobi, dia juga rajin mempublikasikan opininya di media-media internasional.

Yang lebih luar biasa lagi, kekuatan seorang penulis handal lebih dari kekuatan seorang presiden. Dua wartawan muda Amerika, Bernstein dan Woodward. Laporan jurnalistik investigasi mereka yang dibukukan dalam buku All the President Men, mengungkap kasus Watergate.

Kasus yang mampu mengundang reaksi orang untuk menjatuhkan Presiden Amerika Serikat Richard  Nixon di era tujuh puluhan.

Mengangkat Kisah yang Dilupakan

Karya seorang penulis menghiasi dunia dengan kisah yang mungkin sudah dilupakan orang menjadi karya luar biasa. 

Misalnya sosok Shoe Hok Gie yang kurang dikenal oleh para anak muda era 2000-an, kemudian biografinya ditulis oleh Dr John Maxwell, ”Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani”. Buku itu mampu mengangkat kembali nilai-nilai kejuangan seorang mahasiswa enampuluhan bagi generasi muda abad 21. Para anak muda semakin mengenalnya setelah hasil karya tulis itu kemudian menjadi sebuah film dan digandrungi generasi muda bangsa ini.

Penulis lainnya banyak mengangkat hal-hal yang terlupakan menjadi inspirasi baru. Misalnya kisah tenggelamnya Titanic.

Kisah yang menjadi pembicaraan hangat, karena karya tulis itu kemudian dapat menghasilkan cerita yang dinikmati penduduk dunia melalui film My Heart will Go on.     

Sebuah artikel tentang kehidupan pengusaha kemenyan di era 1930-an di harian ini beberapa tahun lalu berjudul ”Melongok Pengusaha Kemenyan Era 30-an” mengisahkan kembali seorang pengusaha kemenyan di daerah Humbang. Saat itu dia sudah memiliki mobil. Rumahnya yang mewah masih dapat disaksikan di sebuah desa pedalaman di Kabupaten itu.

Artikel itu mencerahkan pembaca bagaimana kehidupan seorang pengusaha kemenyan, bagaimana kemenyan diproduksi dan bagaimana Humbang telah menjadi pusat produksi kemenyan sejak lama, dan kini masih terus berlanjut.

Mengangkat Martabat Bangsa

Para penulis mampu mengangkat harkat martabat bangsanya melalui tulisan. Mungkin Anda pernah mendengar kisah tentang novel : Cantik itu Luka, sebuah novel berkelas dunia, yang ditulis Eka Kurniawan, pengarang Indonesia kelahiran 1975 dan alumnus Filsafat UGM.

Para novelis luar negeri menempatkan Eka Kurniawan pada posisi yang setara novelis international. Novel ini ternyata sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang Bi wa Kizu oleh Ribeka Ota dan diterbitkan  Shinpusha di Jepang. 

Menyusul Novel Lasykar Pelangi yang memberikan kontribusi besar bagi dunia sastra Indonesia, serta memperkenalkan mindset Indonesia ke dunia luar. Puluhan juta buku Lasykar pelangi yang berkisah tentang mimpi seorang penduduk desa di Belitung menginspirasi jutaan penduduk dunia.  

Menurut harian Indonesia berbahasa Inggeris, The Jakarta Post (29 Oktober 2013), sudah diterbitkan di 100 negara dan diterjemahkan ke dalam 30 bahasa yang berbeda. Sebuah prestasi yang memunculkan kebanggaan bahwa penulis Indonesia juga mampu menghasilkan karya-karya novel  yang mendunia.  

Menulis Fakta Memberi Makna

Menulis fakta menjadi bermakna dan dibaca khalayak bukan proses yang mudah. Proses diawali dari sebuah ide, pengumpulan data (wawancara, observasi atau riset), menulis dan mempublikasikan kepada umum baik melalui media cetak, online atau buku sehingga bisa dibaca oleh lebih banyak manusia.

Penulis harus memiliki kemampuan kejelian memilih  issu, kesabaran, dan idealisme. Hal yang belakangan tidak banyak dimiliki para penulis generasi muda kita sekarang kita. Mereka membutuhkan pembelajaran baik secara formal dan informal. 

Kita saat ini berada dalam arus generasi internet, dimana media tulis akan semakin terbuka lebar.  Artinya, sebuah tulisan tidak lagi menunggu media cetak yang jumlahnya terbats dan harus antri. Penulis memiliki alternatif lain dengan hadirnya  media online, bahkan artikel-artikel atau buku bisa dipublikasikan melalui website atau blog pribadi. 

Generasi internet dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa tulisan. Jika tidak, maka negeri ini akan diluberi informasi hasil tulisan orang asing dengan sudut pandang yang berbeda, namun belum tentu memberi manfaat sesuai dengan kebutuhan kita. 

Jangan Hanya Menyimpan di Laptop

Sebuah kisah yang disimpan di lemari atau di dalam komputer, tidak akan berarti apa-apa. Dia hanya pajangan atau kenangan yang bisa hilang seiring meninggalnya pemilik cerita.

Sebaliknya, tulisan hanya menjadi kenangan dan tak punya kekuatan apa-apa, kecuali bagi penulisnya sendiri dan kemungkinan akan hilang dengan berjalannya waktu!.

Novel Lasykar Pelangi jika hanya tersimpan di laptop penulisnya Andrea Hirata, tidak mungkin bisa dibaca jutaan penduduk dunia, tidak mungkin mempengaruhi dunia, tidak mungkin mengangkat martabat bangsa.

Marilah mendorong para penulis-penulis kita, berikan apresiasi bagi penulis sekecil apapun karyanya, karena itu akan membuat kekuatan besar mepengaruhi dunia!. Bacalah karya-karya anak bangsa. Belilah buku-buku mereka!

Para anak muda teruslah melanjutkan menulis dengan sungguh-sungguh. Perkembangan media yang pesat akan menjadikan kegiatan menulis menjadi alternatif pekerjaan baru bagi kita semua.

Harapan masih terbuka lebar. Dengan makin berkembangnya teknologi informasi, maka para penulis memiliki kesempatan luas mempublikasi tulisan-tulisan dari perenungan lokal menurut jalan pikiran bangsa ini menuju dunia yang lebih makin berkembang dan mempengaruhi dunia. ***

Penulis adalah penulis biografi berdomisili di Medan

Tidak ada komentar: