"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan).
Jumat, 07 Maret 2014
Selamat Ulang Tahun buat Putriku CLARA!
Pengalaman pertama dalam hidupku masih segar dalam ingatanku. Cuaca dingin di kota Jakarta, ketika kebanyakan orang sudah nyenyak tidurnya, dinihari, 7 Maret 1985.Kelahiran putri pertamaku, Clara Mariana.
Setelah beberapa jam tertidur, di sebuah kamar di rumah mertuaku, Kramat Jati, Jakarta, istri saya mengeluh sakit. Perut mules, ciri-ciri akan melahirkan.
"Pak, sakit....." katanya. Jeritan bahagia seorang perempuan, sambil mengelus-elus perutnya yang berisi kandungan yang sudah melebihi usia 9 bulan.
Sebagai suami yang baru pertama kali mengalami peristiwa "aneh" itu, saya melaporkan kepada kedua almarhum mertuaku.
"Kita akan mendapat berkat," demikian kata mereka. Mereka memahami betul apa yang sedang terjadi pada istriku, karena sudah pengalaman dengan tiga putri mereka.
Lepas tengah malam, dengan pakaian tidur, tanpa cuci muka, saya dan kedua almarhum mertuaku yang menyetir pick up miliknya kami membawa istriku yang sedang kesakitan ke Klinik Bersalin milik keluarga dekat, di daerah Pegadegan, Cikoko, Jakarta.
"Air ketuban sudah pecah dan hampir kering," demikian kata bidan--yang juga namboru kandung istriku. Saya tidak mengerti apa artinya. (Kata bidang kemudian setelah bayi lahir, hampir saja tindakan operasi dilakukan, tetapi karena semangat istriku, dia berhasil melahirkan normal).
Setelah menunggu beberapa jam, pukul 06.00, saya mendengar tangisan, bayiku lahir. Seorang perempuan. Hadiah besar di tengah-tengah keluarga. Cucu pertama dari mertuaku dan juga orang tuaku.
Kemudian saya beri nama "Clara Mariana Girsang" Clara Girsang. Gabungan nama Pemimpin Polandia, Clara yang saat itu berkunjung ke Jakarta, dan Mariana Ramlan, seorang penyiar TVRI idolaku. Dengan harapan, di kemudian hari Clara meniru karakter kedua wanita itu.
29 Tahun sudah kita jalani hidup: bersama hingga SMA, kemudian meninggalkan rumah, menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia (2008), bekerja di sebuah stasion televisi, menikah.
Kini kau menghadiahkan cucu buatku: Juandra Yason Saragih, buah pernikahanmu dengan menantuku Anja Novalianto Saragih.
Andra, cucuku, kini berusia 7 bulan
Bapak menghadiri acara pembabtisannya, beberapa hari menjelang Ulang Tahunmu. Mama masih diberi berkat mendampingi cucunya hingga 15 Maret mendatang.
Tuhan memberinya berkat, sebuah kesempatan mencurahkan kasih sayang: menjaganya, memberi kasih sayang yang tulus seorang nenek. Mendampingimu menyambut Ulang Tahun tahun ini!
GKPS Depok, 2 Maret 2014
Sebuah berkat yang tidak dialami oleh setiap wanita, tidak dinikmati setiap orang tua seusia bapak dan mama.Ketika kebanyakan teman bapak masih bergelut soal kuliah dan sekolah anak-anaknya, bapak dan mama sudah menimang cucu.
Clara telah memberi contoh yang menginspirasi ketiga adik-adikmu Bernard, Patricia, Devi, dan adik-adikmu yang lain, hingga mereka meneladani langkah-langkahmu dan membuatmu idola. Bahkan mereka mengikuti jejakmu kuliah di universitas terhormat di negeri ini dan mereka bekerja. Mencontoh kakaknya.
Hari ini kita pantas merenungkan dan bersyukur betapa Kasih Tuhan tidak terhempang oleh gelombang dunia ini, membuat kita mampu melintasinya dengan makna yang terus baru setiap hari. Dia senantiasa hadir tepat pada waktunya, membuat sesuatu selalu indah pada waktu yang ditentukanNya.
Terpujilah namaNya--sumber berkat yang tak lekang oleh panas, dan tak lapuk oleh hujan!
Selamat Ulang Tahun, Clara, Putriku, buah hatiku!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar