"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan).
Selasa, 17 Mei 2016
Ajarkan Anak Tidak Terobsesi Mengubah Orang Lain
Hindari sebisa mungkin menceritakan kepada anak-anak perlakuan buruk suami/istri atau orang lain kepada Anda! Kasihanilah Anak-anak Anda!
Seorang ibu bertutur bahwa puteranya yang baru berusia 10 tahun mengamuk setelah dia bercerita tentang mantan suaminya.
"Dia meradang dan ingin bertemu dengan ayahnya. Ia ingin menghajar ayahnya supaya tidak menyakiti saya lagi," kata wanita tersebut.
Nah, taukah Anda ketika Anda menceritakan perlakuan buruk orang lain, bisa pasangan, mantan pasangan, atau siapapun kepada anak, pada saat yang sama sikap heroik anak akan muncul?
Pada dasarnya, seorang anak ingin melindungi orang tuanya, terlebih jika Anda orang tua tunggal.
Jadi, ketika ia menyadari orang tuanya diperlakukan tidak baik, ada obsesi yang muncul dalam diri anak yaitu ingin mengubah keadaan, mengubah orang lain.
Keinginan yang besar mengubah orang lain membuat kita kurang sensitif menanggapi perubahan-perubahan yang kecil. Keinginan mengubah orang lain membuat kita lelah dan putus asa ketika kita menyadari, kita tidak mampu mengubah keadaan.
Itu pula yang akan terjadi pada anak-anak Anda Mereka akan merasa lelah, marah, bahkan tidak berdaya mengubah orang tua mereka atau sosok yang dianggapnya perlu berubah.
Jadi, bijaklah, hindari menceritakan kepada anak perlakuan buruk orang lain kepada Anda!
Masih suka menceritakan kepada anak-anak perlakuan buruk suami/istri atau orang lain kepada Anda? Kasihan Anak-anak!
(Sumber: Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri, V Dwiyani, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009)
Medan, 16 Mei 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar