My 500 Words

Selasa, 10 Mei 2016

Sehat Itu Mahal!

Oleh: Jannerson Girsang

Hari ini saya hanya di rumah saja. Batuk dan flu berat. Banyak acara tidak bisa kuhadiri. Untungnya ada FB.
Saya masih bisa menyaksikan perkembangan dan keceriaan cucu-cucukuku melalui FB. Keduanya merupakan berkat Tuhan yang setiap hari memberiku semangat, inspirasi bekerja!

Penyebab sakit saya mungkin karena cuaca yang sangat ekstrim dua hari lalu.

Kamis lalu, pulang dari kebaktian Peringatan Kenaikan Yesus Kristus, cuaca panas sekali, kemudian tiba-tiba datang hujan lebat. Kehujanan. Dari cuaca panas, tiba-tiba diguyur hujan. Cuaca sekeliling yang panas, tiba-tiba dingin!

Ditambah lagi kemaren seharian di mobil dengan AC ke Pematangsiantar. Pulangnya langsung ke sermon di ruang AC.

Pulang ke rumah mulai terasa. Batuk, tenggorokan gatal, ingusan, kepala sedikit pening.
Padahal, hari ini begitu banyak acara yang harus saya hadiri.

Salah satunya tidak bisa menghadiri jalan Santai Peringatan Pra 500 Tahun Reformasi di Lapangan Benteng,Medan pagi ini.

Kata orang, kalau keadaan sudah begini, harus istrahat total, dan berobat. Lupakan semuanya.
Baru sakit satu hari saja, terasa berat.

Tetapi, saya masih bersyukur!. Beberapa teman saya sudah sakit berbulan-bulan.
Ada yang hanya dapat bergerak dengan bantuan orang lain. betapa menderitanya mereka!
Mereka pasti kehilangan kesempatan menikmati pekerjaan yang dulu bisa dilakukan, menikmati alam ciptaan Tuhan yang begitu indah.

Sehat itu sangat mahal!.

Ketika sakit, saya tidak bisa melakukan tugas-tugas saya dengan sempurna, ditambah lagi kalau tugas itu berhubungan dengan kepentingan orang lain. Banyak kecewa!. Kecewa tentu tidak membawa suka cita.
Tragisnya, tidak banyak orang yang peduli kepada orang sakit. Manusia lebih suka melihat orang yang sehat.
Manusia lebih suka sibuk dan berteman dengan orang-orang sehat, dan cenderung mengabaikan bahkan melupakan orang sakit.

Tidak banyak orang yang mampu mendampingi orang sakit terus-menerus, mampu menghibur, membangkitkan semangat orang sakit.

Paling dia menjenguk satu, dua kali! Pulang dengan memalingkan mukanya, sesudah itu "forget it". Syukur-syukur kalau masih sempat mengingatnya dalam doa!

Itulah manusia kebanyakan, tentu ada satu dua yang peduli.

Karena itu, jangan mau membiarkan diri sakit, kalau sakit berusaha terus supaya sehat!

Satu-satunya usaha orang sakit yang dapat membangkitkan semangat adalah menciptakan suasana yang riang, berobat ke dokter, makan obat yang diresep dokter, makan makanan secukupnya, dan istirahat yang cukup.

Tuhan, berilah kesehatan yang prima untukku, agar aku dapat membahagiakan banyak orang.
Berikan juga kesembuhan juga bagi teman-temanku yang sudah berbulan-bulan sakit, supaya mereka dapat melakukan pekerjaan mereka, membebaskan keluarga mereka dari rasa khawatir! .

Medan, 7 Mei 2016

Tidak ada komentar: