Oleh: Jannerson Girsang
Apa pelajaran penggrebekan seorang pelacur kelas tinggi dan mucikari di Polres Jakarta Selatan beberapa waktu lalu?
Hindari profesi menjual diri Rp 80 juta per jam!.
Gadis cantik yang ingin kaya tanpa moral, ingin kaya dengan cara yang tidak elegan akan jadi sampah!.
Tercatat oleh sejarah memiliki masa lalu yang gelap!
Laki-laki manapun yang mau menikah dengan perempuan seperti itu harus
berjuang berat, untuk tidak disebut laki-laki bodoh dan tak punya harga
diri. .
Anak-anak pasti tidak nyaman memiliki ibu dengan
bayaran Rp 80 juta per jam. Apalagi sudah masuk video, ditonton seluruh
dunia.
Ke depan, keluarga seperti ini sangat sulit memulihkan
citra mereka di masyarakat. Walau tidak sedikit yang kemudian bertobat.
Kita sudah menyaksikan banyak keluarga yang dulunya hidup di dunia
:hitam: di televisi. Betapa hancurnya keluarga yang hanya mendewakan
uang, dan betapa sulitnya mereka kembali ke jalan yang benar. Anak-anak
mereka mencari hiburan yang tidak sehat.
Gadis-gadis cantik Indonesia yang bersahaja!.
Anda memilki peluang besar meraih sukses dengan cara yang jitu, menuju masa depan yang gemilang!
Dua gadis berikut adalah contohnya. Keduanya tidak mencari jalan pintas
mengatasi kemiskinan orang tuanya. Mereka bekerja dan pekerjaannya
terhormat dan bersahaja.
Duma Simanjuntak, gadis cantik berusia
19 tahun memilih bekerja sebagai cleaning service di PT KAI Medan untuk
membiayai kuliahnya. Kini Duma kuliah di semester II di salah satu
perguruan tinggi di Medan.Duma bercita-cita menjadi manajer perusahaan.
Dunia akan berdoa Duma sukses!
Darwati (23)--gadis cantik
memilih bekerja sebagai pembantu di rumah seorang dokter gigi di Jawa
Tengah. Dia memohon kepada majikannya agar diberi kesempatan kuliah, dan
berhasil meraih S1 dengan predikat cum laude.
Kini Darwati
masih pembantu rumah tangga dan bercita-cita mencari pekerjaan yang
lebih baik. Dia ingin membahagiakan orang tuanya. Dunia akan berdoa,
Darwati sukses!
Kedua gadis ini tidak mencari jalan pintas untuk
mengangkat harkat dan martabat keluarganya. Keduanya berjuang, tahan
diejek, berkeringat, kerja keras, disiplin, dan memiliki harga diri yang
tinggi.
Harga diri mereka tidak ternilai, walau hanya seorang
anak orang tua yang miskin. Mereka tidak membenarkan diri melakukan
kesalahan, hanya karena alasan ekonomi!
Semoga mimpi-mimpi
mereka terwujud. Mari semua bangsa Indonesia mendoakan mereka hingga
suatu saat mereka lebih hebat dari Destry Damayanti, Ketua Tim Seleksi
KPK.
Tim seleksi KPK dan Ketua-ketua KPK membutuhkan orang
seperti Duma dan Darwati. Jujur, berdedikasi dan memiliki harga diri
yang tidak bisa dibeli oleh apapun.
Destry Damayanti, seorang wanita cantik yang cerdas, tentu tidak meraih posisi itu dengan mudah.
Kuliah dulu, meraih S1 UI, Master dari Cornell University, bekerja
beberapa tahun di berbagai kantor, kemudian terkenal. Sri Mulyani yang
kini menjadi Managing Director World Bank juga melakukan hal yang sama!.
.
Indonesia memimpikan perempuan-perempuan cantik dan cerdas.
Jangan mau jadi budak lelaki hidung belang. Perempuan seperti Duma dan
Darwati akan mampu!
Hal penting menurut saya adalah orang tua yang peduli, guru-guru sejati, serta lingkungan yang menghargai nilai baik.
Keluarga adalah nomor satu. "Keluarga harmonis dan Cinta Tuhan lebih
menjamin menghasilkan anak2 yg mampu bertahan dalam keadaan apapun
termasuk tdk menghalalkan segala cara utk mencapai tujuannya," komentar
boto Afrina Rohliharni Purba Dasuha.
Guru-guru sejati, kata Rhenald Kasali. "Kita butuh guru-guru yang
berkarakter, membimbing anak, membentuk karakter anak, mengajarkan anak
menjadi pecinta ilmu dan pengetahuan, bukan pecinta angka-angka".
Lingkungan. Peran majikan seperti dr Lely yang menghargai "pembantu"
tidak sekedar komoditi. Dia melihat Darwati, pembantunya sebagai mahluk
manusia yang seutuhnya, memandang pembantu adalah manusia sama seperti
dirinya. Berhak untuk maju, memperoleh pendidikan yang baik. Bahkan rela
memberi kesempatan kepada pembantunya mengikuti kuliah!
Lingkungan kantor seperti PT KAI Medan yang menghormati gadis cantik Duma sebagai cleaning service.
Medan, 24 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar