My 500 Words

Kamis, 18 Juni 2015

Synode Bolon GKPS ke 42

Oleh: Jannerson Girsang

Synode Bolon GKPS telah dibuka oleh Ephorus GKPS Pdt Dr Jaharianson Saragih, PhD, kemaren. Hari-hari ke depan akan menentukan arah GKPS lima tahun mendatang..

450 orang utusan sinode dari seluruh Indonesia, dan 350 orang di antaranya yang memiliki hak suara serta berhak memilih akan bersidang di Pematangsiantar hingga 13 Juni 2015.

Dijadwalkan, pelantikan Pimpinan Pusat GKPS terpilih dilaksanakan Minggu, 14 Juni mendatang.

Agenda paling seksi pada acara Synode pada umumnya adalah pemilihan Pimpinan Pusat (Ephorus dan Sekjen).

Peserta harus sadar bahwa Synode Bolon bukan sebuah perhelatan yang sama seperti sidang Parlemen, yang memisahkan diri menjadi kelompok pendukung seseorang atau orang-orang atau kelompok.

Dalam Synode Bolon tidak perlu ada kelompok yang kalah dan menang. Semuanya harus menjadi pemenang!

Para calon pemimpin gereja adalah orang yang diurapi Tuhan dan tidak perlu menjelekkan calon pemimpin lain untuk memperoleh citra "seolah lebih baik".

Sikap seperti ini hanya akan menggali liang kubur sendiri.

Padahal, sama saja Tokh!. Semua calon pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan. Tuhanlah yang menyempurnakan kekurangan dan melipatgandakan kelebihannya.

Calon pemimpin mestinya menyadarinya dan saling mendukung, dan menyerahkan pemilihan sepenuhnya atas kehendakNya. Semua akan menjadi pemenang.

Para calon pemimpin cukup mengajukan program lima tahun ke depan, jelaskan apa yang sudah Anda kontribusikan kepada GKPS dan mempengaruhi kehidupan jemaat ke arah yang lebih baik. Berdoa!

Tuhan melalui Synode akan menetapkan Anda memimpin GKPS ke depan!

Jemaat mengingatkan dan berharap agar para calon pemimpin gereja menempuh cara-cara yang Kristiani, menghindari cara tidak etis menampilkan diri sebagai calon pemimpin, apalagi sampai menjelekkan calon lain.

"Menjelekkan calon pemimpin lain untuk memperoleh citra "seolah lebih baik" adalah sikap yang menggali liang kubur sendiri".

Para peserta Synode adalah utusan jemaat yang didanai "durung-durung (persembahan) jemaat" dan harus tunduk kepada kehendak Tuhan dalam mewujudkan GKPS menjadi garam dan terang di negeri ini.

Gereja kami melakukan pengumpulan dana khusus untuk mengirim Perutusan Synode Bolon dan juga membantu pendanaan Synode itu sendiri!

Mereka tidak hanya hadir untuk berteriak-teriak, atau ngantuk di tempat sidang, tetapi berdoa dan aktif membawa aspirasi jemaat, memikirkan kebaikan GKPS ke depan.

Peserta Synode seharusnya tunduk kepada kehendak Tuhan yang telah memelihara dan melindungi jemaat GKPS sejak 1903 hingga saat ini.

Utusan Synode bukan tunduk kepada kepentingan orang-orang yang ingin jadi bupati, walikota. atau parleman, atau kepentingan bisnis, kehormatan atau kepentingan lainnya.

Synode Bolon adalah sidang yang mengevaluasi program lima tahun sebelumnya, dan merancang program GKPS lima tahun ke depan,

Para peserta diutus dan dibiayai dengan "durung-durung jemaat" untuk mencari pemimpin yang mampu melaksanakan program tersebut dan mewujudkan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah jemaat yang beranggotakan lebih dari 200 ribu dan tersebar di lebih dari 20 provinsi di seluruh Indonesia itu.

Para peserta kiranya jangan hanya terfokus pada siapa yang akan memimpin ke depan tetapi harus memagari pemimpinnya dengan program dan aturan agar tidak keluar dari rel kepemimpinan lima tahun ke depan.

Tugas peserta adalah berdoa, bukan meminta petunjuk kepada "bupati", "walikota" atau orang-orang yang memiliki kepentingan politik.

Para peserta diutus dan "diongkosi" jemaat untuk mencari pemimpin yang mampu mengajar dan mendidik jemaat semakin dekat dengan Tuhan, semakin merasakan campur tangan Tuhan dalam setiap gerak kehidupan mereka.

Jemaat juga berharap agar Synode Bolon tidak dijadikan ajang kampanye bagi para calon Bupati, walikota, parlemen, atau siapa saja yang berkepentingan lain dari kepenting warga GKPS secara keseluruhan. Bukan arena penyebaran banner (spanduk) dan distribusi kartu nama!

Kiranya Synode Bolon ke-42 ini mampu mengeliminir kepentingan "politik" orang-orang tertentu dan mengedepankan "kemuliaan Tuhan".

Synode Bolon yang berbiaya cukup besar ini, seharusnya menghasilkan solusi terhadap keluhan jemaat dan tantangan eksternal lima tahun ke depan.

Semoga lima tahun ke depan, GKPS akan menampakkan perannya sebagai garam dan terang di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jamaat menyerahkan sepenuhnya arah GKPS lima tahun ke depan ke tangan saudara-saudara kami Perutusan Synode.

Ingatlah: Semua jemaat memonitor kegiatan sidang ini. Percayalah Karya Tuhan tak terpahami dan tak tertandingi pikiran manusia!.

Selamat untuk para utusan jemaat, pendeta, dan seluruh peserta Synode.

Indikator keberhasilan Synode ini adalah semua peserta pulang dengan suka cita dan dan damai sejahtera, membawa suka cita dan damai sejahtera bagi GKPS lima tahun ke depan.

Hanya dengan demikian, maka orang-orang akan mengenal peserta sebagai anak-anak Tuhan!
Jannerson Girsang--mantan perutusan Synode Bolon GKPS 2000-2005

Medan, 10 Juni 2015

Tidak ada komentar: