My 500 Words

Kamis, 18 Juni 2015

"Urang Oge Bisa":

Oleh: Jannerson Girsang

Saya begitu terharu dan terinspirasi oleh dua orang penyandang cacat yang berprestasi, Saprina dan Mulyana.

Saprina adalah siswa SLB yang sudah meraih S2. Padahal mengucapkan satu paragraf aja dia sangat bersusah payah. Saya aja yang sehat hanya meraih S1.

"Saya ingin lebih bermanfaat lagi". Saprina sudah meraih S2 dan ingin meningkatkan pendidikannya ke S3. Dia juga sudah menulis berbagai artikel dan buku.

"Sayangnya, saya masih tetap dianggap anak kecil. Bagaimana dengan teman-teman saya SLB itu?. Kami selalu mendapat diskriminasi," katanya.

Tokoh lainnya Mulyana, seorang laki-laki yang cacad tangan dan kaki, Dia telah memenangi berbagai lomba Olimpiade Renang Dunia.

Mulyana mengisahkan awal dirinya memilih olah raga renang. "Awalnya saya dilemparkan bapak saya ke Danau. Dia membiarkan saya berenang. Kalau mau sela,at, selamatkanlah dirimu".
Seseorang memang harus praktek, tidak cukup teori saja. Seorang perenang, tidak cukup belajar dari teori: gaya dada, punggung, tetapi harus masuk ke danau atau kolam.

"Bagi saudara saya penyandang cacat. Jadikanlah diri sendiri, jjujurlah. Tekunilah sesuatu kelebihan diri sendiri. Galilah kelebihan untuk menjadikan kita bermanfaat," pesan Mulyana.
.
Dalam kehidupan ini Mulyana memiliki prinsip "Urang Oge Bisa", kita juga bisa.

"Urang oge bisa. (Kita juga bisa). Yakin, percaya, pasti bisa," katanya dalam logat Sunda.

Makanan rohani yang membuat kenyang!

Medan, 21 Mei 2015

Tidak ada komentar: