Oleh: Jannerson Girsang
Gajah sama gajah berkelahi pelanduk mati di tengah-tengah. Ketika para elit "marsiboan uhurni" rakyatlah yang menderita.
Sedih melihat persaingan terselubung dan bahkan sudah terang-terangan
di kalangan para elit, baik di partai-partai politik di pusat, maupun
tokoh-tokoh di daerah.
Rakyat
kecil, orang-orang yang tidak mengerti apa-apa bingung, dan bahkan bisa
jadi korban. Mereka terombang-ambing memilih siapa yang mau diikuti.
Bisa-bisa sikap mereka menjadi buah simalakama. .
Berdamailah!
Hanya kegiatan yang dirancang melahirkan perdamaian--bukan untuk
penokohan seseorang akan membawa semua orang berbahagia, membawa
pembelajaran baru..
Melakukan kegiatan beralaskan pelampiasan
dendam, mencari perhatian, menunjukkan kehebatan, melalui persaingan
tidak sehat, apalagi hanya untuk kampanye sesaat, kepentingan sekelompok
orang, melecehkan yang lain, pasti akan melahirkan
penderitaan-penderitaan baru bagi semua.
Suasana keruh, tidak
damai, seringkali membuat orang "marsiagong-agongan" (saling menaruh arah di pipi). Suasana seperti
ini akan memberi peluang pihak ketiga dan para opportunis beraksi. Semua
mencari benarnya sendiri. Akhirnya semua menjadi hitam!.
"If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each others" (Mother Theresia).
Para elit, berdamailah, jangan membuat rakyat bingung!.
Medan, 30 Nopember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar