Oleh: Jannerson Girsang
Jika gagal bersyukur maka prestasi setinggi apapun tidak akan membuat orang bahagia.
Bersyukur adalah karakter positif yang bisa memacu prestasi yang lebih
tinggi lagi. Hanya orang yang bersyukur bisa membuat dirinya bahagia dan
memberikan kebahagiaan bagi sekelilingnya, membuat mereka merasa
memiliki.
Mereka yang bersyukur, tidak menyalahkah satu dengan yang lain, melainkan mencari nilai positif dari segala keadaan, menggugah semangat, bukan melemahkan semangat.
Hidup penuh dinamika, penuh gelombang. Prestasi yang dicapai hari ini, bukan akhir, tetapi adalah awal. Jangan cepat berpuas diri dan membusungkan dada, karena itu pertanda perjuangan kita sudah selesai, dan kita akan hancur, sebelum mencapai finish yang sebenarnya.
Perjalanan masih panjang. Kita perlu energi positif yang membakar semangat setiap langkah melintasi gelombang itu.
Kita belum mencapai garis finish, seperti Paulus yang sudah mampu mengatakan: .
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman"
Bersyukurlah senantiasa, berjuang memelihara iman percaya kita.
Medan, 24 Nopember 2014
Tim
Bapa GKPS Resort Medan Selatan pantas bersyukur karena mendapat Medali
Emas untuk Katekisasi dan Vokal Group dan Perak untuk Koor dalam
Pesparawi Bapa se- GKPS di Balei Bolon, Pematangsiantar, 22-23 Nopember
2014.
Kepuasan terbesar adalah kalau dalam semua proses dan hasil dimaknai para peserta dan jemaat yang mengutusnya sebagai ucapan syukur dan merasakan semua itu sebagai berkat, dan mereka menjadi manusia yang diberkati dan menjadi berkat bagi jemaat dan orang di sekelilingnya.
Bukan sebaliknya, menjadi batu sandungan atau memunculkan kesombongan. Di atas langit, masih ada langit. Dengan prestasi itu, tim terus meningkatkan kekompakan, persatuan dan kesatuan tindak untuk memuji Tuhan.
Kita makin mampu mempergunakan talenta dan potensi masing-masing untuk kemuliaan Tuhan. Great! Menuju garis finish, kita senantiasa berlatih untuk mampu bersyukur dan memacu yang lain memiliki kemampuan yang sama. Itulah tugas besar kita.
Kepuasan terbesar adalah kalau dalam semua proses dan hasil dimaknai para peserta dan jemaat yang mengutusnya sebagai ucapan syukur dan merasakan semua itu sebagai berkat, dan mereka menjadi manusia yang diberkati dan menjadi berkat bagi jemaat dan orang di sekelilingnya.
Bukan sebaliknya, menjadi batu sandungan atau memunculkan kesombongan. Di atas langit, masih ada langit. Dengan prestasi itu, tim terus meningkatkan kekompakan, persatuan dan kesatuan tindak untuk memuji Tuhan.
Kita makin mampu mempergunakan talenta dan potensi masing-masing untuk kemuliaan Tuhan. Great! Menuju garis finish, kita senantiasa berlatih untuk mampu bersyukur dan memacu yang lain memiliki kemampuan yang sama. Itulah tugas besar kita.
Mereka yang bersyukur, tidak menyalahkah satu dengan yang lain, melainkan mencari nilai positif dari segala keadaan, menggugah semangat, bukan melemahkan semangat.
Hidup penuh dinamika, penuh gelombang. Prestasi yang dicapai hari ini, bukan akhir, tetapi adalah awal. Jangan cepat berpuas diri dan membusungkan dada, karena itu pertanda perjuangan kita sudah selesai, dan kita akan hancur, sebelum mencapai finish yang sebenarnya.
Perjalanan masih panjang. Kita perlu energi positif yang membakar semangat setiap langkah melintasi gelombang itu.
Kita belum mencapai garis finish, seperti Paulus yang sudah mampu mengatakan: .
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman"
Bersyukurlah senantiasa, berjuang memelihara iman percaya kita.
Medan, 24 Nopember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar