"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan).
Selasa, 02 Desember 2014
Selamat Pagi
Oleh: Jannerson Girsang
"Selamat pagi kawan-kawan!," demikian seorang senior manager perusahaan multilevel dalam sebuah pertemuan dengan para stafnya. Padahal, waktunya sudah siang, bahkan malam hari.
Mengapa Selamat Pagi?
Peluang itu ibarat peristiwa terbitnya matahari. Kalau ditunggu terlalu lama, maka dia akan hilang.
Seperti dikatakan William Arthur Ward, seorang penulis inspirasi Amerika, "Opportunities are like sunrises. if you wait too long, you loose them".
Peluang itu datang setiap saat dan harus disambut dengan perasaan seperti menyambut pagi hari, menyambut sang Surya mulai memancarkan sinarnya di ufuk Timur.
Setiap orang harus menyambutnya dengan penuh antusias dan melakukannya dengan suka cita.
Bersyukurlah pagi ini kepada Tuhan, karena kita masih diberi kesempatan melakukan sesuatu sepanjang hari. Apakah itu nantinya menyenangkan kita atau tidak tergantung kita menyambut dan meraihnya.
Supaya hari ini menyenangkan, Miles Davis, seorang musisi, pencipta lagu jazz, memberi tips. Dia menggambarkan pagi hari sebagai awal dari sebuah masa depan. Pagi hari berfikir sesuatu tentang kreasi.
"I'm always thinking about creating. My future starts when I wake up every morning... Every day I find something creative to do with my life".
Mulailah pagi Anda dengan perasaan antusias, penuh kreasi. Senyum kepada istri, anak-anak dan teman-teman.
Selamat beraktivitas dan selamat pagi teman-teman.
Medan 28 Nopember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar