Ada orang yang berjam-jam sehari mendengar musik. Bahkan ada orang yang kemanapun selalu membawa MP3 dengan head set dan mendengar musik sambil bekerja. Sia-siakah pekerjaan mereka?
Musik itu tidak nyata. Kita tidak bisa memakannya, tidak bisa minumnya, atau menikah dengan musik.
Musik tidak melindungi kita dari hujan, angin atau cuaca dingin . Musik tidak mampu mengalahkan predator atau memperbaiki patah tulang .
Namun manusia selalu menghargai musik. Bahkan lebih dari itu manusia mencintai musik.
Di era modern manusia menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk menghadiri konser , download file musik , memainkan instrumen, dan mendengarkan artis favorit kita, dimana saja kita berada.
Bahkan dalam zaman Paleolitik, orang menginvestasikan waktu dan tenaga untuk membuat musik, seperti penemuan seruling yang diukir dari tulang hewan.
Menurut Robert J. Jatore dan Valori, ternyata, setiap tindakan mendengarkan musik dapat dianggap sebagai menghitung kembali masa lalu dan memprediksi masa depan . Ketika kita mendengarkan musik , jaringan otak ini aktif menciptakan harapan berdasarkan pengetahuan kita.
Mari, jangan lupakan mendengar musik! Ikuti artikel Robert J. Zatorre dan Valori N. Salimpoor yang dimuat di The New York Times 7 Juni 2013.
Baca lebih lanjut di http://www.nytimes.com/2013/06/09/opinion/sunday/why-music-makes-our-brain-sing.html?_r=0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar