TVOne (21.25) malam ini memberitakan korban meninggal akibat letusan Gunung Kelud berjumlah enam orang.
Hingga
pukul 19.00 hari ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) masih
mengklaim empat orang meninggal. Padahal, sehari sebelumnya, SBY dengan
bangganya mengatakan tidak ada yang tewas.
Para staf Presiden
SBY sangat lambat mengumpul informasi. Media malah lebih dahulu
mengetahui apa yang terjadi. Kasihan Presiden SBY.
Menuruti Arahan Pemerintah, Nihil Korban Jiwa?
Orang nomor satu di Indonesia ini terlalu terburu-buru menyampaikan informasi bencana yang masih mentah ke media.
Inilah sebagian statemen SBY kemaren.
"....satu
hal yang kita syukuri......bahwa tidak ada korban jiwa dari letusan
yang berskala besar ini. Ini pelajaran berharga yang kita petik. Kalau
saudara-saudara kita masyarakat lokal sungguh mematuhi apa yang
disampaikan oleh pemerintah, maka sesungguhnya kita bisa mencegah
jatuhya korban jiwa yang tidak perlu," kata SBY kemaren, dengan nada datar
dan wajah serius di televisi.
Kalau saya Humas Presiden tidak akan membiarkan SBY terlalu cepat memberikan statemen "tidak ada yang meninggal". Kalau saya Presiden akan saya katakan: "Hingga saat ini belum diketahui jumlah korban tewas. Masih dalam penelitian di lapangan".
Maksudnya
mungkin supaya dibilang hebat!. Memang hebat, kalau seandainya tidak ada korban
jiwa di Kelud. Sinabung saja hanya skala jauh lebih kecil, jatuh korban
14-16 orang.
Tapi benarkan pernyataan itu hari ini?. Kalau ada rasa malu, harusnya hari ini Presiden membuat siaran pers lagi dan mengatakan:
"Kami
salah dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban,
karena terlanjur kemaren mengatakan tidak ada korban jiwa".
Tapi
mungkin juga SBY yang terlalu bersemangat. Setelah merasa dirinya
diobok-obok di Sinabung, kali ini mau menunjukkan kehebatannya.
Ini
terlihat dari sikapnya yang bersykur dan mengatakan tidak ada
yang tewas, dan memuji kinerja anak buahnya dalam bencana ini. Lihat
pidatonya di video ini. http://www.youtube.com/watch?v=AGxpTNQBXXg.
Pernyataan yang fatal adalah bagian terakhir dari kutipan di atas .
Orang
bisa menafsirkan kalau beliau secara tidak langsung menyindir penduduk
Sinabung yang meninggal 14 orang, seolah karena tidak mematuhi arahan
pemerintah. Mudah-mudahan penduduk Sinabung tidak protes!.
Pernyataan SBY Mentah Kurang dari 24 Jam
Pernyataannya seorang Presiden mentah hari ini!. Kasihan pak SBY. Jadi salah melulu.
Hari
ini, menurut Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,
informasi yang menyebut ada 7 korban tewas akibat letusan Gunung Kelud
tidak benar. BNPB telah melakukan pengecekan ke lapangan dan memastikan
korban tewas hanya 4 orang. Tidak benar kalau erupsi Gunung Kelud tidak menelan korban jiwa.
"Ada beberapa korban yang dihitung 2
kali dengan nama sebutan yang berbeda," ujar dia. 4 Korban tewas itu
adalah Pontini atau dipanggil Mbok Nya (60) perempuan warga Dusun
Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Pontini
mengalami sesak napas akibat abu vulkanik." kata Sutopo hari ini.
Sementara
Republika.co.id memberitakan enam orang tewas. "The information board
in Pujon Disaster Post of Malang District, East Java Province noted that
six deaths have been reported in a number of villages in Ngantang
Sub-district," (Posted, Saturday, 15 February 2014, 13:53 WIB)
Juru bicara dan pengumpul informasi harus jelas Pak Presiden. Jangan ngomong dulu sebelum validasi di lapangan.
Malu kan?. Mudah-mudahan masih ada rasa malu, supaya berubah. Semoga!
Medan, 15 Pebruari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar