Oleh: Jannerson GIrsang
Dulu, kita bisa banyak berbohong, karena teknologi tidak mampu menunjukkan kebohongan kita. Face Book (FB) mengurangi niat dan kesempatan kita berbohong, dan mendorong kita berlatih berfikir lebih logis, lebih kritis.
FB adalah catatan peristiwa di sekitar Kita, kegiatan Kita, pikiran-pikiran Kita, karakter Kita.
Masuk di FB berarti berhadapan dengan ribuan pembaca atau orang yang mengamati tulisan kita. Ada FB yang memiliki anggota lebih dari lima ribu orang dan dibaca ratusan ribu orang. Kita berbicara kepada semua orang dari berbagai latar belakang berbagai profesi, status, usia, suku dan agama.
Bohong identitas untuk menipu? Mudah sekali terlihat.
Coba Anda tidak mencantumkan istri kedua Anda di FB, dan sebaliknya justru mengaku lajang, orang yang mengenal Anda, atau istri Anda pasti akan langsung mencibir. Tidak menyertakan istri atau suami Anda dalam status, sehingga orang terpancing menggoda, karena dikira single. Anda secara sengaja mengundang orang tidak jujur.
Masuk FB, memasukkan gambar palsu, tidak menyertakan status yang jujur, berniat tidak jujur, cepat atau lambat Anda akan teridentifikasi.
Saya sering memblock permintaan pertemanan dari orang yang statusnya hanya menampilkan gambar wanita cantik. Gambarnya cuma satu dan tidak mencantumkan satu gambarpun teman atau sahabatnya. Dia berbohong tentang statusnya. Bicaranyapun tak sedap. Berbicara hanya soal seks, mengumbar nafsu, tak menarik sama sekali. Lebih banyak mudaratnya.
Jangan biarkan diri Anda terjebak dengan orang seperti ini! Pengalaman beberapa teman, orang seperti ini bukan hanya membuat Anda merasa tidak nyaman, Anda juga bisa jadi korban pemerasan. Karena memang niatnya tidak baik.
Mau berselingkuh, mencerca orang di FB melalui inbox? Hati-hati aja. FB Anda bisa kena hack dan kebohongan akan terbongkar. Seseorang yang tidak jujur akan menghabisi nama baik Anda.
Tidak logis kan? Gunakan ratio!. Seseorang yang baru meng-add FB Anda, mau menyatakan "mencintai" Anda, mengajak Anda kencan, padahal tidak kenal muka, tidak kenal keseharian kita. Kalau Anda mau, maka Anda juga tidak jujur. Orang-orang yang tidak jujur, menjadi sasaran orang yang tidak jujur. Benar nggak?
Sama saja kasusnya dengan penipuan online. Penipu melalui online di FB, tidak akan menjadikan sasarannya orang jujur dan cermat. Tidak logis dong, seseorang mau memberikan atau meminta Anda sesuatu, padahal sebelumnya tidak kenal sama sekali.
Ketika sistem komunikasi belum secanggih ini, kita bisa katakan sedang berada di Kabanjahe, padahal sedang berada di Medan. Sekarang Anda tidak bisa berbohong lagi sebebas dulu, apalagi Anda menggunakan black berry dan dilengkapi GPS. Posisi Anda saat mengirimkan status akan terlihat. Dengan sistem yang canggih, banyak lagi kebohongan yang bebas dilakukan dulu, kini terang benderang di FB.
Tuliskan kata-kata yang menginspirasi diri orang lain. Menuliskan kata-kata dengan niat tidak baik, tidak sopan, maka dengan cepat ratusan orang akan membully, mencibir Anda.
Kehadiran FB membuat kita semua belajar jujur, belajar menuliskan kata-kata yang menginspirasi, tidak menyinggung, apalagi sampai menyakiti orang lain, serta belajar kritis.
FB yang tidak jujur, lambat laun akan terlihat dan mendapat hukumannya secara otomatis. Kena block atau apa saja. Orang yang jujur tidak akan berteman di FB dengan teman yang tidak diketahui statusnya dengan jelas. Sebab dia sadar itu akan membahayakan dirinya dan temannya yang lain.
Berusahalah mengenal secara benar teman-teman FB Anda. Lakukan koreksi secara berkala. Orang yang tidak jujur berteman dengan Anda akan membahayakan teman Anda yang lain.
Mari ber-FB, mari bersikap lebih jujur, lebih terbuka dan lebih mampu menghargai satu sama lain.
Tidak mudah tentunya, butuh proses saling menasehati, saling menginspirasi satu dengan yang lain, proses pembelajaran bersama. Kita adalah manusia lemah, dan butuh dukungan dari sesama.
Mari berbuat sekecil apapun yang baik, kita turut menciptakan dunia kecil kita di FB ini lebih nyaman, damai dan saling menghargai.
Kalau Anda tidak ingin dibohongi orang, jangan berbohong kepada mereka!.
Semoga bermanfaat.
Medan, 27 Desember 2014