Oleh : Jannerson
Girsang
(Disarikan dari Film
Breaking Love Story)
Kematian orang yang dicintai
adalah perubahan drastis atas putusnya segala keindahan hidup. Mencintai adalah
sharing harapan dan mimpi. Ketika seseorang yang dicintai meninggal, pupuslah kesempatan
melakukan sharing harapan dan impian.
“Life is all about loving, loving and living. You share your hopes and
dreams with one you love. through love you’ll take to the height you could have
never imagine. Pleases you didn’t know
existing. Happiness you have never experienced, and desires you never realized
could be fulfilled. You give your heart to the one you love. But, one day,
without warning, it would be taken away from you, forever”. ("A Heart Breaking Love Story).
Bersiaplah, kita semua akan kehilangan orang yang kita cintai, cepat atau
lambat.
Datang Seperti Pencuri di Malam Hari
Sepasang insan, Jonathan dan Liza
baru saja keluar dari sebuah gereja. Keduanya tampak ceria menuju sebuah sedan
putih yang parkir beberapa meter dari gereja itu.
Setibanya di lokasi mobil parkir,
Jonatan membuka pintu mobil sebelah kanan dan mempersilakan kekasihnya memasuki
mobil dan duduk. Mereka akan berangkat ke suatu tempat.
Setengah berlari, Jonatan mengitari mobil dari belakang dan
membuka pintu depan sebelah kiri.
Tiba-tiba dia terusik dengan suara
laki-laki seorang penjual bunga, hanya beberapa meter dari mobilnya.
“Bunga yang cantik, bunga……hanya 5
dollar,” teriak penjual bunga menawarkan dagangannya di pinggir jalan menarik
perhatian pengendera atau orang yang melintas.
Jonathan pamit kepada kekasihnya,
“Sebentar ya, saya mau membeli sesuatu”. Liza sedikit heran. "What?".
Liza dan Jonathan adalah pasangan
yang sudah saling jatuh cinta selama beberapa lama. Bagi Liza, Jonathan adalah
segalanya. Dia sudah kehilangan kedua orang tuanya. Ibunya meninggal saat dia masih berusia belasan
tahun.
Jonathan membeli bunga, sambil
melihat ke belakang, tersenyum kegirangan. Dia segera menyenangkan kekasihnya
dengan memberi bungayang baru dibelinya.
Bahkan dia lupa mengambil sisa
uangnya. Penjual mengejarnya untuk menyerahkan sisa kembalian uangnya. “Kembaliannya Pak..” kata penjual bunga.
“Nggak apa-apa, itu untuk kamu
saja,”ujar Jonathan, sambil berjalan mundur.
Jonathan tidak sadar sedang dalam
bahaya. Tiba-tiba, sebuah sedan melintas dengan kencang. Sang supir tidak kuasa
mengelak, lantas menabrak Jonathan, persis ketika dia mau menyerahkan bunga
kepada Liza yang masih asyk merias dirinya di dalam mobil.
Penjual bunga terbelalak dan
sangat kaget melihat kejadian itu. Mendengar suara tabrakan, Liza kaget dan
mencari tau kejadian itu dan keluar dari mobil.
“Oh, my God. Jonathan,” katanya
sambil berlari menuju tempat kejadian. Jonathan,
kekasih yang sangat dicintainya tewas di
tempat.
Hanya beberapa menit dari Jonathan
pamit, Liza kehilangan kekasih yang sangat dicintainya.
Liza mengalami penderitaan hebat hingga
beberapa tahun. Dia tidak mengerti menerima kematian kekasihnya Jonathan.
“Mengapa Tuhan begitu kejam
kepada saya,”ujarnya dalam sebuah konsultasi dengan seorang pendeta pembimbing
mereka selama ini.
Liza susah menerima laki-laki
lain yang menaruh hati kepadanya. Dia susah keluar dari khayalannya memiliki
cinta kembali dengan Jonathan.
Semasa penderitaan Liza, teman-temannya,
pendeta penasehatnya terus mendorongnya untuk melupakan Jonathan.
“Move on…..Liza” kata-kata yang ribuan
kali selalu didengar Liza. Kematian sudah memisahkannya dari Jonathan. Liza
harus melupakannya. Tapi tidak mudah
baginya.
Bertahun-tahun Liza hidup dalam
khayalannya. Jonathan ada di mana-mana, tetapi tidak dapat disentuhnya, tidak
dapat diajaknya sharing harapan dan impiannya.
Waktu berjalan, Liza dengan
kesibukannya bekerja dan melatih beberapa anak-anak bermain musik, menemukan
dirinya kembali. Jonathan tidak mungkin kembali, dia tidak mungkin menjalin
cinta dengan orang yang sudah meninggal.
Menemukan Kekasih Baru
Hingga akhirnya, teman dekatnya
dan pendeta yang terbuka setiap saat menasihatinya semakin hari semakin
menyadarkannya, bahwa dia harus keluar dari khayalan kosongnya.
Liza kemudian mampu menerima
cinta William, seorang laki-laki saudara teman dekatnya Britney.
Cinta bersemi, meskipun tidak bisa
sepenuhnya menggantikan cintanya pada Jonathan.
William adalah seorang eksekutif
di sebuah perusahaan bergengsi dan mengetahui tentang Liza melalui saudara perempuannya, teman akrab Liza, Britney. Sesudah mereka menikah William dipindahkan ke kantor Cabang perusahaannya
di New York.
Nasib tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sedang bersiap-siap berangkat ke tempat tugas yang baru, keduanya sudah berada di
dalam mobil di dekat rumah Liza.
Tiba-tiba Liza melihat sesuatu di tangga
rumahya, sebuah cendera mata dari mantan keasihnya Jonathan. Liza mohon kepada William
untuk mengambilnya.
Sial bagi Liza. Saat menyeberang
jalan menuju mobil, Liza asyik mengamati pemberian mantan kekasihnya itu. Tanpa
disadarinya, sama seperti Jonathan, mantan kekasihnya ketika membeli bunga
untuknya, sebuah sedan dengan kecepatan
tinggi menyambarnya.
Liza terjatuh disaksikan William.
Darah keluar dari mulutnya. William kaget dan seolah tak percaya. Dia turun
dari mobil dan memeluk Liza yang terkapar di jalan. Liza meninggal!. Tangannya
berlumuran darah Liza. Liza tewas
seketika. Kematian memisahkan mereka.
Sekilas cuplikan kisah dalam "A
Heart Breaking Love Story", sebuah film yang diproduksi Riju Raju Sam
menjelaskan tentang arti kematian orang yang sangat dicintai.