My 500 Words

Sabtu, 28 Maret 2015

Sedihnya Jadi Olgalovers!



Oleh: Jannerson Girsang

Olgalover--sebutan untuk fans Olga Syahputra di seluruh tanah air dilanda duka mendalam, sejak diberitakan meninggal dunia di  Singapura, Jumat 27 Maret 2015, pukul 17.15 waktu Singapura.  

Jenazah Olga diberangkatkan dari Singapura pukul 07.25 waktu setempat atau 06.25 WIB menggunakan pesawat Singapore Airlines SQ952. Pria kelahiran 8 Peberuari 1983 itu dimakamkan pada Sabtu (28/3/2015) sekitar pukul 13.00 WIB di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Kami Kira Olga Udah Sehat

Anehnya, bagi saya pribadi, peristiwa pilu itu justru terjadi saat saya mengira Olga sudah sehat. 

Begini kisahnya.

Jumat sore itu, 27 Maret 2015, sekitar pukul 18.30 saya tiba di rumah pulang dari kantor. Karena sudah terlambat dan harus pergi ke sermon, saya bersiap-siap untuk mandi, dan beberapa menit melirik ke sebuah televisi swasta yang sedang ditonton istri saya.  

Olga sedang beraaksi!  “Ya, Olga udah sehat ya Ma,” komentar saya serius menonton tayangan itu. Saya senang, karena idola saya Olga yang selama ini diberitakan sakit sudah sembuh.

Saya sama sekali tidak tau kalau saat itu sesuatu sudah terjadi padanya di Singapura, tempat Olga dirawat setahun terakhir.

Demikian juga istri saya. Bahkan dia berkata: "Syukurlah, Olga sudah bisa tampil lagi, Pak".

Saya meninggalkan televisi dan masuk ke kamar mandi. Lalu, sesudah mandi tanpa menanya kiri kanan, tanpa melihat berita,  saya makan malam. 
Kemudian saya pergi ke gereja, mengikuti sermon yang diselenggarakan setiap Jumat. Selama sermon, tentu perhatian fokus dan tidak mendengar berita apapun  tentang Olga, selain dia sembuh dan tampil dalam bayangan saya di televisi beberapa jam sebelumnya.

Sedihnya Menjadi Olgalovers

Usai sermon kami ngobrol dengan pendeta kami, dan para anggota majelis di depan rumah penjaga gereja. 

Seorang teman saya membuka i-padnya. “Olga Syahputra sudah meninggal.”katanya. Dan menunjukkan berita tentang kematian Olga.

Mendengar itu saya sedih. "Olga, mengapa begitu cepat! Tak rela," ujar saya dalam hati. Persis seperti perasaan Billy adiknya Olga. 
Sama seperti jutaan Olgalover lainnya, saya dan istri kehilangan Olga Syahputra. Sebelum sakit, melalui layar kaca Olga setia menghibur kami di rumah: pagi hendak ke kantor, pulang dari kantor. Olga selalu hadir dan membahagiakan.

Kompas memberitakan, para polisi harus mengatur para warga yang berdiri di tengah jalan atau menaiki pagar TPU Malaka. "Ini masih difokuskan di rumah duka. Makanya, banyak personel (polisi) masih di sana. Nanti akan ke sini. Di sana (sekitar rumah duka), masyarakat (jumlah warga) sudah 6.000 orang," ujar seorang personel Sabhara Polsek Metro Duren Sawit, Jakarta Timur, Ajun Inspektur Dua Ridwan, kepada Kompas.com (28 Maret 2015).

Mengapa Cinta Olga?

Media televisi dan cetak memberitakan para Olgalovers melakukan segalanya demi bisa mengantarkan Olga Syahputra ke peristirahatan terakhirnya. Olga Lovers rela menginap bahkan bolos sekolah.

"Kita rencananya bakal nginep di sini sampai besok pagi. Kita mau dateng ke pemakaman juga," ucap Sarah, salah satu penggemar Olga di rumah duka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2015), seperti dikutip Kompas.com.

Setidaknya belasan wanita yang mengaku sebagai penggemar berat Olga dilaporkan Kompas.com datang ke rumah duka. Mereka menangis, mengingat kenangan indah bersama sang komedian kocak.

"Kita harusnya besok sekolah, kita masih kelas 2 SMA. Tapi ya demi Kak Olga nggak apa-apa deh," katanya lagi.

Sejak mendengar berita duka, para Olgalovers berada dalam kesedihan yang mendalam.

“Kita menjadi Olgalover, karena terinspirasi pada perjuangannya, karya-karyanya, spontanitas dia yang lucu. Pokoknya nyenangin banget,” kata seorang putri yang mengaku bersama-sama  langsung berangkat dari Bogor ke Jakarta dengan naik mobil umum sejak subuh.

Bukan hanya remaja yang berduka. Ucapan duka juga datang dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

"Selamat jalan, Olga. Dulu engkau kerap menghibur saat hati gundah. Semoga di alam sana engkau selalu tersenyum riang karena amalmu di dunia," tulis Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Jumat (27/3/2015).

Sementara politikus Partai Golkar Indra J Piliang menulis, "Olga Saputra. Nama khas Piaman. Keluarga Besar Piaman Laweh kehilangan satu talenta di puncak Piramida dunia entertainment. Selamat jalan, sanak."

"Terima kasih telah menghibur kami selama ini dengan canda dan tawamu, kami akan selalu mendo'akan kak Olga agar diterima di sisi-Nya. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih karena dirimu sudah pernah hadir mewarnai layar kaca televisi untuk menghibur kami" kata seorang Olgalovers di  https://www.facebook.com/PerkumpulanOlJessLovers, sebuah akun FB bagi penggemar Olga.

Trans 7 yang sejak saya tiba di rumah sekitar pukul 18.30, hingga artikel ini selesai kutulis, masih terus menayangkan berita tentang Olga. Artikel ini selesai kutulis 20.48.  

Begitu pentingnya Olga, begitu besarnya cinta kami padamu!  

Karya Olga dan Penghargaan

Menurut Wikipedia, Olga membintangi 10 film, 8 sinetron dan 16 acara varietas. Film pertamanya adalah Tina Toon dan Lenong Bocah.  Olga tak puas hanya bermain dalam dunia presenter, sinetron maupun film. Ia pun mencoba dunia tarik suara dan dua single pernah ia rilis, Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010).

Selama kariernya di dunia hiburan, Olga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Award 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010.

Sebelum sakit, Olga membawakan acara Online di TransTV dan Pesbukers di ANTV bersama Jessica Iskandar dan Raffi Ahmad.

Selamat jalan Olga. Tak ada lagi sakit kau rasakan, namun kau meninggalkan duka mendalam bagi kami Olgalovers. 

We always Love You! 
Malam Minggu 28 Maret 2015

Olga dishalatkan di Mesjid sebelum dimakamkan. Olga Syahputra Disalatkan Mantan Ketua MPR
 Photo: http://m.liputan6.com


Tidak ada komentar: