Oleh: Jannerson Girsang
Sumber foto:http://www.facebook.com/ANGGA.ERDIAN.SINAGA
Senin 20 Pebruari 2012, melalui layar ANTV yang menyiarkan secara langsung, saya menyaksikan pertandingan PSMS (Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya) melawan Sriwijaya FC—peringkat I ISL (Liga Super Indonesia).
Pertandingan yang sangat menarik dan membanggakan. PSMS tampil percaya diri dengan ciri khas yang dimilikinya, tipe bermain rap-rap. ! .
****
Sempat muncul rasa kecut di awal pertandingan. Pasalnya Sriwijaya FC adalah peringkat pertama Liga Super Indonesia 2011. Sementara PSMS hanya menduduki peringkat 13. (http://www.ligaindonesia.co.id/)
Selain itu, sebelum pertandingan dimulai gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin tampil di layar televisi ANTV mendukung penuh kesebelasan ini. Sebelum tampil melawan PSMS di Stadion Teladan, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin tampil di ANTV memberi semangat bagi para pemainnya sebelum pertandingan dimulai.
“Mari kita dukung Sriwijaya FC, kesebelasan kebanggaan Sumatera Selatan” ujar Alex. Bekal sangat berarti bagi para pemain Sriwijaya FC di saat mereka maju ke medan laga.
Sementara kesebelasan kesayanganku PSMS, tak satupun pejabat yang tampil mendukungnya di ANTV seperti yang dilakukan Gubernur Sumatera Selatan!. Sedikit membesarkan hati karena melalui sekilas sorotan televisi terlihat Walikota Medan Rahudman turut menonton pertandingan ini.
Selain itu saya dihantui kegagalan kesebelasan PSMS di IPL (Liga Prima Indonesia), Sabtu 18 Pebruari lalu. Mudah-mudahan PSMS beda. Itulah harapanku!. Tapi, tetap saja dihantui perasaan, “jangan-jangan kalah di kandang sendiri. Sakitnya tak seberapa, tapi malunya ini!”.
****
Akh!. Perasaan-perasaan seperti itu akhirnya bisa kutepis. Saya yakin PSMS yang bermain di Liga Super Indonesia adalah kesebelasan tangguh dan punya semangat baja. Semangat bertambah karena pada menit-menit pertama, PSMS tampil menyerang dan terus menyerang. Beberapa peluang tercipta, meski tidak satupun menciptakan gol.
Serangan-serangan Sriwijaya FCpun tak kalah mengancam. Di babak pertama sedikitnya dua atau tiga kali Markus Morison, kiper PSMS menggagalkan bola ke gawangnya. Sedikitnya dua kali dirinya hanya berhadapan satu lawan satu dengan pemain Sriwijaya FC. Babak kedua, juga demikian. Beberapa kali pemain Sriwijaya FC, Ridwan, gagal memanfaatkan peluang di depan kiper Markus.
Saya memperhatikan sorotan-sorotan televisi di seputar tempat duduk di Stafion Teladan. Hijau Putih warna khas PSMS mendominasi Stadion yang sudah berusia lebih dari 58 tahun itu.
Mereka bernyanyi, bersorak sorai, persis seperti yang kami lakukan puluhan tahun lalu. Pendukung PSMS memang sangat fanatik, sampai sekarang. Bermain di kandangnya sendiri, memang sulit bagi pemain mengalahkan kesebelasan Ayam Kinantan ini.
Sepanjang dua kali empat puluh lima menit pertandingan babak pertama dan babak kedua, pertandingan, perasaan senantiasa was-was. Pasalnya, Sriwijaya FC adalah pemegang peringkat satu, sementara PSMS hanya menduduki peringkat 13 di Liga ISL 2011.
****
Saya sangat berbesar hati saat penyiar ANTV berkomentar; ”PSMS Medan tidak kelihatan sebagai pemain peringkat bawah. Mereka berhasil menahan penyerang Sriwijaya FC memainkan kreativitas mereka,” ujarnya. Meski sedikit menganggap remeh, tetapi, sebagai pendukung fanatik, saya tetap merasa bangga. .
Memang, dulupun ketika bermain di Stadion Gelora Bung Karno Senayan melawan Persib Bandung, puluhan tahun yang lalu, saya sering mendengar komentar senada dari pengamat sepakbola. Tapi, yah yang namanya pengamat. Berbeda dengan kami pendukung PSMS, selalu yakin PSMS menang.
Pertandingan 20 Februari 2012 sore, sangat membanggakan. Walaupun hanya berhasil menahan 0-0, saya acungkan jempol bagi PSMS Liga ISL. Saya kira, saya bukan sendirian memuji dan menikmati pertandingan yang sangat bermutu itu.
Impian saya PSMS berjaya seperti era 80-an masih memberi harapan. Pertandingan Senin sore itu membuktikan PSMS itu memang Ayam Kinantan. Salut buat pemain PSMS Medan. Terima kasih Markus cs. PSMS sore itu menampilkan ciri khasmu, tipe rap-rap: berkarakter, cepat, keras, ngotot, namun tetap bermain bersih dan menjunjung sportivitas.
Bukan saya yang bilang lho. Simak komentar penyiar ANTV berikut ini. ” Pertandingan ini menampilkan tontonan yang sangat menarik, terbuka, saling menyerang dan tanpa cacat. Dramatis dan penuh aksi,”kata penyiar ANTV menutup acara sore itu.
PSMS memang beruntung punya pendukung fanatik. Lawan tidak sembarangan buat target melawan PSMS kalau bermain di Stadion Teladan. Mimpi kami, kembalikan kejayaan PSMS, seperti dulu!. Tidak ada lagi komentar PSMS di peringkat bawah. Mesti tiga besar ke atas. Kita semua berdoa untuk kalian!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar