Oleh: Jannerson Girsang
Pulang dari menghadiri wisuda Universitas HKBP Nommensen (UHN) di
Gedung Serba Guna Pemprovsu, Jalan Pancing Medan, sebuah gedung baru
milik Pemprovsu yang mampu menampung 15-20 ribu pengunjung.
Saya sangat terkesan dengan pemandangan menarik usai wisuda gelombang
pertama UHN yang melepas 647 orang terdiri dari S2. S1 dan D3 dan
dihadiri Sekjen HKBP, Pdt Mori Sihombing dan para undangan lainnya.
Saat mau pulang, di samping gedung, seorang ibu sedang menyuapi
putrinya--yang masih berpakaian wisuda. Bersama anggota keluarga yang
lain, mereka duduk santai di atas tikar, tak peduli orang lalu lalang di
samping mereka.
Sang ibu menyuapi putrinya dan sang putri
menikmati betul kasih sayang ibunya, seperti seorang bayi kecil. Sebuah
pemandangan wujud kasih sayang yang tulus, ungkapan kebahagiaan sang ibu
di hari bersejarah. Mereka telah menyelesaikan tanggungjawabnya
setahap.
Mungkin selama ini dia kos, dan melepas rindu suapan
sang ibu, khususnya di hari bersejarah ini. "Ibu, oh ibu,kasihmu sungguh
tak tergantikan. Meskipun aku sudah sarjana, aku rindu suapan tangan
lembutmu yang tak tergantikan oleh siapapun"
Mereka, keluarga
yang berasal dari luar kota Medan, menggelar tikar bersama keluarga,
beberapa adik dan kakak sang wisudawan turut serta. Semuanya pada
senang, makan ala kadarnya, serasa dunia seluas tikar itu milik mereka.
Keluarga ini adalah keluarga sederhana. Mereka membawa
makanan dalam rantang dari kampung. Hanya pindah makan siang di tempat
yang gratis pula. Tidak usah melakukan syukuran ke restoran yang mahal.
Wisuda sambil tamasya, dan menikmati kebahagiaan. Adik-adik dan
saudaranya, mungkin selama ini tidak pernah melihat gedung megah dan
kota metropolitan Medan, hari ini mereka menikmatinya.
"Ma,
nanti kita singgah ke Carfour ya. Kan dari kampung sudah janji" ujar
seorang adiknya, dengan mulut penuh makanan. Mungkin sesudah makan
mereka akan jalan-jalan, melihat kota.
Bahagianya mereka.
Tidak seperti Caleg yang namanya timbul tenggelam di koran. Jantungan!.
Hari ini diberitakan lolos, besoknya tidak muncul lagi! Padahal, sudah
merayakannya di keluarga.
Keluarga ini mensyukuri berkat
dengan kesederhanaan Merayakan hasil yang sudah pasti, menikmati
keberadaannya, dan melakoninya dengan hati yang tulus.
Semoga sang putri cepat dapat pekerjaan dan bisa memberi kebahagiaan baru bagi keluarga sederhana ini.
26 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar