My 500 Words

Jumat, 12 September 2014

Banyak Perkara yang Tak Dapat Kumengerti (2)


Oleh: Jannerson Girsang


Tadi, di partonggoan kami mendengar berita duka cita. Romi Sipayung (34) meninggal dunia di RS Adam Malik, sekitar pukul 20.00. Kami, anggota sektor V dan beberapa teman dari Sektor IV melayatnya di ruang mayat sesudah partonggoan.

Romi adalah adik kandung Benny Sipayung anggota GKPS Simalingkar. Abangnya baru saja mendirikan perusahaan dan Romi sebagai direkturnya. "Saya baru saja mendirikan sebuah perusahaan dan Romi sebagai direkturnya" ujar Benny dalam tangisnya.


Romi meninggalkan seorang istri br Sinaga, baru setahun berkeluarga dan belum memiliki anak. Sedih melihatnya, karena selama ini Romi sehat-sehat saja. Di masa kampanye kemaren kami sering ketemu.

Perasaan tambah sedih melihat istrinya yang terus menerus menangis dan menumpahkan kesedihannya. Tak tega menyaksikan mertuanya perempuan yang kurang sehat, serta kedua orang tua Romi menangisi anak kesayangan mereka.

Kaya Sipayung, orang tua Benny Sipayung, memiliki tiga orang putra. Putra tertuanya meninggal setahun yang lalu. Benny, anak kedua kini tinggal sebatangkara dari sebelumnya tiga bersaudara.

Banyak perkara, yang tak dapat kumengerti, tapi aku yakin "Tiada sesuatupun terjadi, tanpa Allah peduli!". Demikian suara Agnes Monika yang merdu melantunkan pujian menyejukkan pagi ini.

Seraya saya merenungkan beberapa kejadian beberapa bulan terakhir ini. Dukacita karena ditinggal seorang yang kita kasihi, sungguh sulit dimengerti, khususnya seperti yang dialami beberapa keluarga, sahabat-sahabat saya yang mengalami dukacita.

Ada yang meninggal karena kecelakaan, sakit, atau apapun sebabnya. Terlebih-lebih mereka yang meninggal masih muda, atau meninggalkan anak yang masih kecil-kecil.

Pengalaman duka, ditinggal karena kematian, apalagi tiba-tiba, hanya dapat dimengerti, kalau kita percaya, bahwa ada sang Pencipta, campur tangan atas semua kehidupan kita.

Bagi saya sebagai orang Kristen, Jeremia 33:3 adalah sebuah ayat yang sangat menguatkan. Ayat itu yang berulang-ulang saya baca, ketika adik saya, meninggal 2010, meninggalkan 3 putri kami.

Berjuanglah membunuh waktu duka, karena "Berbahagialah orang yang berduka, karena mereka akan dihibur"

Manusia tidak bisa menjawab semua persoalan orang-orang yang mengalami dukacita.

Berkomunikasi dengan Sang Pencipta akan memberikan pemahaman atas sesuatu yang tidak sapat dipahami manusia. Pengetahuan membunuh waktu duka, hanya diketahui oleh Dia yang menciptakan dunia ini

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui". (Jeremia 33:3)

"Call to me and I will answer you and tell you great and unsearchable things you do not know" (Jeremia 33:3).

Medan, 12 September 2014

Tidak ada komentar: