Johannes adalah seorang rasul yang penuh kasih. Tapi sebelumnya dia adalah seorang rasul yang arogan.
Dia iri merilhat seorang yang bukan pengikut Yesus mengusir setan, pernah mengajukan permintaan kepasa Yesus, supaya mereka dapat duduk dalam kemuliaanNya kelak, satu di sebelah kiri, satu di sebelah kanan. Seolah hanya dia dan saudaranya saja yang layak di posisi itu.
Johannes juga pernah meminta izin dari Yesus agar mereka dapat menyuruh api turun dari langit sehingga dapat membinasakan orang-orang Samaria.
Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa kearoganan berujung dengan malapetaka.
Presiden Brazilia, Tancredo Neves, yang begitu arogannya dengan dukungan rakyatnya dan mengatakan, tidak ada yang bisa menggoyahkannya, bahkan Tuhan sendiri.
Tapi, sebelum peresmian jabatannya, dia sakit dan meninggal.
Kesombongan seorang arsitek kapal terkenal Titanic juga berujung mala petaka. "Tuhanpun tidak bisa menenggelamkannya," ujar arsitek itu angkuh.
Ternyata kapal Titanic menabrak gunung es dalam pelayaran pertamanya, tenggelam dan hanya meninggalkan kisah pilu di atas keangkuhan.
"Di atas langit, masih ada langit".
(Di sarikan dari Manna Sorgawi, 2 September 2014. Hari ini genap 111 tahun Injil di Simalungun. Semoga kearoganan kita makin terkikis dengan Firman yang melembutkan dan menginspirasi. Gereja Kristen Protestan Simalungun, GKPS akan merayakannya sebagai Pesta Olob-olob).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar