My 500 Words

Senin, 23 Februari 2015

Pelayan yang Tulus

Oleh: Jannerson Girsang

Malam ini, sekitar pukul 21.00 saya dikunjungi Evangelis Yusack Purba, pelayan Tuhan yang setia. "Saya tadi tidak hadir di gereja acara serah terima karena khotbah di Pancur Batu," katanya membuka pembicaraan, sambil menyerahkan tentengan di dalam plastik kepada istri saya.

Begitu pentingnya bagi seorang evangelis harus malam-malam mengucapkan selamat kepada mantan Vorhanger, dan membawa oleh-oleh segala. Sebuah ketulusan persahabatan.

Dia adalah teman,penasehat spiritualku sejak dia bermukim di Simalingkar beberapa tahun lalu dan menjadi anggota jemaat GKPS Simalingkar. Dia berasal dari Papua dan diberi marga Purba.

"Saya tau pasti tidak ada yang datang ke rumah mantan Vorhanger, setelah serah terima. Jadi sayalah orang pertama yang datang," katanya.

Mendengar itu saya tersenyum saja.Dia benar dan seorang pelayan yang memahami psikologis sebuah jabatan dalam pandangan orang kebanyakan. Meski saya sendiri sebenarnya tidak mempersolkan pelayanan dengan jabatan.
 Kemudian kami berbincang banyak hal tentang jemaat kami dan kepemimpinan baru di jemaat. Kita berbincang tentang kegiatan untuk membantu kepemimpinan yang baru.

Beliau pulang mendekati pukul 00.00, sesudah mendoakan saya dengan istri.

Saya sangat mengapresiasi pelayanannya, sebagai evangelis sukarela di GKPS. Di sela-sela pembicaraan kami, saya ingin tau kuncinya apa yang menginspirasinya dengan setia melaksanakan tugasnya Tahun ini, melayani kami dengan setulus hati.

Malam ini dia menginspirasiku dengan Mazmur 143:10. "Ajarlah aku melakukan kehendakMu sebab Engkaulah Allahku. Kiranya Roh yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!"

Medan, tengah malam 22 Pebruari 2015

 

Tidak ada komentar: