My 500 Words

Kamis, 12 Februari 2015

Menyambut Hari Pers 2015: Mengapa Seseorang Disebut Wartawan?

Oleh: Jannerson Girsang

Wartawan adalah seorang yang istimewa, memiliki informasi yang tak dimiliki kebanyakan orang.

Wartawan memiliki akses untuk masuk ke segala lapisan masyarakat dan segala tingkatan sumber informasi, mulai dari informasi umum, hingga informasi yang off the record.

Pagi-pagi mereka bisa mewawancarai seorang tukang becak, malamnya diundang makan malam di hotel berbintang dan bertemu dengan seorang Panglima berpangkat Jenderal. Besoknya, bertemu dengan tamu negara, Kepala Badan Intelijen negara asing. Malamnya mendengar curhat seorang mantan pejabat tinggi, yang sakit hati kepada pemerintah yang berkuasa..

Christopher Eric Hitchens (13 April 1949 – 15 December 2011), seorang penulis, jurnalist Inggeris-Amerika mengatakan, “I became a journalist because I did not want to rely on newspapers for information.” (Christopher Hitchens).

Seseorang disebut wartawan karena dia tidak hanya mempercayai apa yang tertulis di media, informasi umum yang sudah diketahui publik. Dia memiliki informasi baru yang berbeda.

Dia seorang pemberita fakta yang benar, mampu menceritakan sesuatu yang belum pernah di dengar publik, dengan cerdas: mencerahkan dan menghibur.

Tidak hanya itu, wartawan mengetahui hidden agenda (agenda tersembunyi) dari pesan yang disampaikannya. Dia tau "Berita di balik Berita".

Salah satu kehebatan wartawan adalah mampu membedakan mana yang pantas dan tidak pantas diberitakan. Mereka punya kode etik. Kalau melanggar, mereka akan dihukum pembaca.

“It is not enough for journalists to see themselves as mere messengers without understanding the hidden agendas of the message and the myths that surround it.” (John Pilger).

Mereka adalah orang-orang terhormat, orang yang sangat dihargai, sangat istimewa. Cerita mereka tak ternilai harganya.

Saking kagumnya kepada wartawan, Mahatma Gandhi, seorang pencinta persamaan hak dari India membedakan wartawan dengan masyarakat lainnya. “I believe in equality for everyone, except reporters and photographers,” katanya.

Wartawan memberi informasi, menyadarkan kita akan sekeliling kita. Karena kawan-kawan wartawan, kita mengetahui dan peduli sekeliling kita. .

“By giving us the opinions of the uneducated, journalism keeps us in touch with the ignorance of the community.” (Oscar Wilde).

Terima kasih wartawan, selamat merayakan Hari Pers Nasional, 9 Pebruari 2015

Selamat menyambut Hari Pers 2015, selamat bekerja buat rekan-rekanku.

Medan, 9 Pebruari 2015 

Tidak ada komentar: