"Sebuah bangsa besar tanpa tradisi literasi (membaca) hanya akan menjadi bangsa kelas teri, perundung, pemaki, mudah diprovokasi, tanpa keluasan hati dan imaginasi," (Najwa Shihab. Pidatonya saat dikukuhkan menjadi Duta Baca Indonesia 2016-2020).
"Buku apa yang kau baca hari ini kawan?".
"Buku apa yang kau baca hari ini, Nak".
"Dari mana pengetahuan ini kau peroleh?".
"Bisa nggak aku pinjam bukunya"
Percakapan yang sangat jarang terjadi di dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari kita saat ini.
Diskusi yang tidak menarik!. Budaya membaca buku memang sudah lama kita tinggalkan!.
Kata Taufik Ismail, kita sudah meninggalkan budaya baca buku selama 63 tahun.
Bayangkan, saat ini, hanya 1 orang anak dari 1000 orang anak Indonesia yang gemar membaca buku (tentu di luar buku wajib sekolah). Anak-anak Eropa mampu membaca 25 buku, Singapura15-17 per tahun di luar buku wajib sekolah.
Bangsa ini menjadi pembaca buku terendah dari 52 negara Asia yang disurvey OECD.
"Apa dasarnya kau mengatakan demikian. Teori apa yang kau pakai, bukunya apa?".
"Yah menurutkulah, perasaanku, menurut kata nenekku, kata kelompokku. Pokoknya......kalau tidak.....".
Banyak diskusi hanya debat kusir, tanpa referensi, tanpa logika, tanpa keluasan imaginasi!. Adu otot, adu kuat, bukan adu otak. Orang kuat menjadi orang yang paling tau segalanya.
Kebenaran soal nomor dua, yang penting seolah tampak menang, bisa melumpuhkan lawan.
Diskusi panas, saling serang kelemahan pribadi, tanpa menghasilkan apa-apa. Berakhir tanpa pencerahan apa-apa, kecuali membesarnya kecurigaan, rasa kebencian dan permusuhan.
Itulah yang sering kita tonton dalam diskusi para elit kita di TV. Itulah yang banyak kita alami di gereja, di ruang-ruang diskusi.
Kita makin suka membulli orang, mencari kesalahan dan membesar-besarkan kesalahan, bukan mencari solusi yang berguna bagi semua..
Tanpa dibekali gemar membaca, jadilah bangsa kita memang bangsa yang mudah diprovokasi, pemaki, tanpa keluasan imaginasi!
Mari bangkit!
Buka satu buku yang sangat menarik Anda hari ini, menggiring Anda gemar membaca, menambah keluasan imaginasi, menghindarkan diri dari gemar menelan rumor bulat-bulat, ngerumpi ngalor ngidul, membully orang!.
Anda adalah apa yang Anda baca!
Medan, 14 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar