Pagi ini saya menyaksikan Kopi Sumatera Utara di Metro TV.
"Kopi itu rasanya bukan pahit, tetapi antara asam dan manis. Kopi menyerap rasa dari tanaman yang tumbuh di sekitarnya,"ujar seorang pengusaha kopi di televisi berita swasta Indonesia itu.
Kalau ada kopi pahit?. "Itu bukan rasa kopi," katanya.
Ada sementara pendapat bahwa minum kopi bisa mengganggu lambung, dan orang yang menderita asam lambung tidak boleh minum kopi.
"Kopi tidak mengganggu asam lambung. Asalkan tidak meminumnya seember," katanya.
Jadi, minumlah kopi asli, jangan kopi campuran. Minumlah secukupnya, jangan berlebihan.
Semoga kopi kita semakin mendapat hati di masyarakat Indonesia, masyarakat dunia.
Kopi Sidikalang, Kopi Simalungun, Karo, Tapsel, Samosir, Humbang, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan. dll memiliki rasa yang khas. Kita kaya rasa. Rasa yang cocok dengan lidah Anda.
Teringat kata-kata seorang pria yang sedang giat-giatnya memasyarakatkan produk kopi "Uhaenyes"
"Petani bekerja keras untuk menghasilkan kopi untuk kita. Sekarang mereka butuh bantuan. Bantulah kami membantu mereka," ujar Sabam Malau, yang kini gesit memperkenalkan kopi "Uhaenyes"
“Saya hargai kopi yang saya produksi Rp250.000 per kilogram karena untuk membiayai kopi yang saya beli dengan harga yang lebih tinggi ke petani kopi,” ujar pria yang dinobatkan menjadi ahli kopi dan mendapatkan Lisenced Q Grader tahun 2011-2014 ini.
Tidak hanya kepada masyarakat, Sabam, yang juga Rektor Universitas HKBP Nommensen itu juga menularkan ilmu budidaya kopi dan bisnis kopi kepada dosen dan mahasiswanya di kampus Universitas HKBP Nommensen Medan. .
Kopi adalah komoditi unggul daerah kita. Komoditi yang memiliki daya saing kuat.
Mari mencintainya, mari meminumnya, membelinya sehingga petani penanam kopi tambah makmur!.
Medan, 16 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar