"Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go" (Mother Theresia). Photo: Di Pantai Barus, Tapanuli Tengah, April 2008. Saat itu, seorang anak laki-laki sedang asyik memancing bersama teman-temannya. (Dilarang keras memposting artikel-artikel dalam blog ini untuk tujuan komersial, termasuk website untuk tujuan memperoleh iklan).
Kamis, 19 Mei 2016
Penulis Adalah Prajurit Perang
Oleh: Jannerson Girsang
Penulis adalah prajurit perang!. Mereka berperang merebut hati pembaca. Tanpa pembaca, maka tulisan itu seolah jatuh ke telinga orang yang tuli (tidak mendengar).
Saya beruntung, karena melalui Facebook ini, saya menemukan pembaca saya yang setia. Terima kasih banyak! Ada sekitar 600 orang lebih yang jadi follower, dari sekian ribu teman!
Setiap penulis harus memiliki audience (pembaca)!. Wah, perintah baru nih! Penulis abad ke-21. .
Bagaimana caranya, itulah sebuah buku yang kutemukan sore ini dan saya posting dalam status ini. Buku ini hanya 29 halaman dan berisi tentang cara memperoleh audience menggunakan kekuatan "group" atau penulisnya bilang "tribe".
Semoga teman-teman juga bisa mendownloadnya, dan berbagi bersama yang lain.
Saya sendiri baru mulai mempelajarinya. Sejauh ini yang saya tau mencari pembaca adalah menulis buku, memasukkan tulisan melalui artikel di media cetak/online, dan seperti sore ini, menulis di FB. Mudah-mudahan ada yang membaca.
Begitulah kisahku sore ini!
Dalam suasana letih menulis buku, saya harus menyegarkan pikiran dengan membaca atau mencari topik lain.
Menulis memerlukan ketahanan mental untuk terus berada di depan komputer, apalagi sudah mendekati deadline. Saya harus mampu duduk sendiri berjam-jam.
Salah satu aktivitas yang sering saya lakukan dalam suasana seperti itu adalah berselancar di internet, dan menemukan sesuatu yang membuat otak cair kembali.
Begitulah sore ini. Ketika menghadapi writer's block (keinginan menulis berhenti) dalam penulisan sebuah buku, saya melakukan searching di internet.
Awalnya, saya menemukan sebuah nama Jeff Goin yang baru sore ini kutemukan. Di youtube ternyata nama itu cukup populer di dunia ini.
Lalu, rasa ingin tau saya muncul, dan mencari tau nama itu lebih jauh!.
Ternyata kehebatannya paling top mampu memperoleh pembaca blognya 100.000 selama 18 bulan, dengan teknik yang dikembangkannya sendiri. .
Bandingkan dengan blog saya www.harangan-sitora.blogspot.com baru dikunjungi sekitar 65.000 orang dari 100 negara, selama enam tahun. Saya kira kekurangan saya adalah tidak pernah peduli siapa pengunjung saya, dan siapa mereka.
Beda dengan Jeff yang sangat peduli audiencenya. Dalam 18 bulan itu kehidupannya berubah total. Dia berhenti dari pekerjaannya dan hanya menulis penuh waktu. Mampu mendukung keuangan keluarganya
"This audience helped me replace my wife’s income and then my own, allowing me to quit my job. All of this happened in about 18 months. Now, I’m able to support my family through writing full-time,something I never thought possible. Sounds crazy, doesn’t it? But it’s not. Not if you take your time to build the audience. Not if you find your tribe":
Prestasi menulis pria asal Chicago ini juga kemudian mengangumkan. Setelah menulis selama enam tahun, Jeff menghasilkan 4 buku, dan satu diantaranya The Art of Work adalah national best seller di Amerika.
Dalam interviewnya dengan sebuah mediaonline di youtube, saya mendengar nama website "www.goinsblog.com".
Lantas, saya searching nama itu. Saya menemukan tulisan "Get the attention your work deserves — with free tips on writing and creativity". Saya disuruh mengisi nama dan alamat email.
Lalu saya diperintahkan mengkonfirmasi email tersebut dan perintah itu saya laksanakan
Apa yang kudapat teman-teman?.
Betapa terkejutnya saya!.Dalam hitungan detik, saya sudah bisa mendownload secara gratis, sebuah e-book: The Beginner's Guide to Build the Audience, karya Jeff Goin..
Buku ini berisi pengalaman Jeff Goin serta filosofi menulis di abad ke 21 ini, serta bagaimana caranya memperoleh audience (pembaca) kita.
Dalam pengakuannya, sebelumnya, menulis bagi Jeff Goin adalah mencari pengakuan, popularitas, penghargaan.
"My writing journey began as a search or accolades and awards, recognition and fame. Instead, I found frustration and disillusionment," katanya.
Cukup banyak penulis yang memiliki motivasi seperti itu, dan akhirnya memang seperti pengalaman Jeff: frustrasi!
Ternyata untuk tahan menulis terus menerus, Jeff Goin mengatakan bahwa menulis harus menjadi passion. Andrea Hirata katakan, Kalau tidak menulis seperti ada yang hilang.Ada yang terasa gatal, gitu lho!
Bahkan Jeff Goin bilang: "If nobody but me showed up to read my words, I would still write. If I never won an award or got published, I would still write. If I never earned a dime, I would still write"
Penulis itu seperti prajurit dalam perang. Perang merebut hati pembaca. Kata Jeff, kita para penulis ternyata berperang merebut hati pembaca. Jeff Gobin mengatakan seorang penulis memerlukan audience. Pembaca setia tulisan Anda!.
Sebagus apapun tulisan jika tidak memiliki pembaca, artikel atau tulisan itu seolah hanya.akan jatuh pada telinga yang tuli.
"Without an audience of readers, your words will fall on deaf ears— no matter how important or inspired they seem".
Kini Jeff Goin menulis untuk 100 majalah, publikasi dan blog.
Teman-teman, silakan membuka website yang saya posting di bawah ini, dan temukan buku tersebut secara gratis!
Jeff Goin dapat dihubungi melalui goinswriter.com, dan memiliki Twitter: @jeffgoins,Facebook: facebook.com/goinswriter, G+: gplus.to/jeffgoins.
Medan, 17 Mei 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar