Oleh : Jannerson Girsang.
Sumber foto: http://books.google.co.id
Kreasi Google terus berkembang dan membantu meningkatkan pengetahuan penduduk dunia. Bagi para pengguna internet, mungkin masih ingat saya menggunakan Google Translation (terjemahan Google) yang dimuat di harian ini tahun lalu.
Kali ini saya menuliskan pengalaman saya menggunakan Google Book, atau selanjutnya saya sebut Buku Google, sebagai salah satu alternatif memperoleh bacaan-bacaan bermutu dan berguna bagi berbagai bidang pekerjaan.
Buku Google adalah perpustakaan raksasa. 14 Oktober 2010 lalu, Google mengumumkan bahwa jumlah buku yang sudah dipindai (scan) ke dalam Buku Google mencapai lebih dari 15 juta. Suatu jumlah yang tidak sedikit. Google memperkirakan terdapat sekitar 130 juta buku yang unik di dunia (tepatnya 129.864.880), dan Google berniat memindai semuanya pada akhir dekade ini.
Sama dengan beberapa teman saya yang baru-baru ini bertanya bagaimana menggunakan Buku Google, mungkin anda juga belum pernah mencobanya, sama dengan yang saya alami beberapa bulan lalu sebelum menggunakannya.
Demokrasi Pengetahuan
Buku Google adalah layanan Google bagi masyarakat dunia yang sudah dimulai sejak 2004. Dimulai sejak proyek Google Print di Frankfurt Book Fair pada Oktober 2004. Proyek tersebut kemudian berubah nama menjadi Google Book Search dan kini kita kenal sebagai Google Book.
Awalnya proyek ini bernama Google’s Library Project, sekarang dikenal sebagai Google Book Search, yang diumumkan pada bulan Desember 2004.
Oleh banyak pihak proyek ini dipuji sebagai sebuah demokrasi pengetahuan. Penduduk dunia berhak membaca buku dari berbagai negara di dunia baik dalam bahasa mereka sendiri atau bahasa asing.
Buku Google adalah layanan Google yang mencari teks utuh buku yang telah dipindai (scan) oleh Google, dikonversi ke teks menggunakan pengenalan karakter optic (optical character recognition), dan disimpan dalam database digital Google sendiri.
Untuk usaha ini, Google pernah mendapat protes dari berbagai pihak, khususnya penulis yang merasa dirinya dirugikan akibat pemindaian (scanning) atas buku-buku mereka. Google dikabarkan membayar US$ 125 juta untuk melanjutkan pemindaian buku-buku guna mewujudkan demokratisasi pengetahuan dunia.
Google bukan perusahaan sosial. Mereka mendapatkan penghasilan yang tidak sedikit dari iklan atau pendapatan lainnya. Bagi saya atau anda sebagai pengguna, hasil pekerjaan mereka memberikan peluang membaca buku-buku secara gratis.
Memanfaatkan Buku Google
Bagi yang terbiasa menggunakan internet, mencari buku di Google Book tidaklah sulit. Bagaimana caranya, ikuti pengalaman kami!
Masuklah ke http://books.google.co.id (bahasa Indonesia) atau http://books.google. com. Di layar komputer Anda bagian tengah akan terpampang tulisan Google yang berwarna biru, merah, jingga dan hijau.
Di bawahnya tersedia kolom kosong bentuk persegi panjang, tempat mengisi kata-kata atau judul buku yang saya inginkan.
Suatu ketika saya mencari buku-buku tentang penulisan. Saya mengisi kata kunci "Menulis" ke kolom kosong tadi. Lantas meng-klik tombol "telusuri buku" yang terdapat di bawah kolom pencarian.
Dalam hitungan detik, di depan layar komputer saya sudah terpampang buku-buku referensi tentang menulis. Luar biasa!
Inilah buku-buku tulisan dalam bahasa Indonesia yang saya temukan. Berani Menulis Artikel: Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak (Oleh Wahyu Wibowo), Cara Mudah Menulis Buku (Oleh Dodi Mawardi), Menulis Karya Ilmiah (Oleh Etty Indriati), Terampil Menulis Paragraf (Rev) (Oleh Asul Wiyanto), Asyik Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung (Oleh Nida Rizky), Mahir Menulis Huruf a-z TK (Oleh WS. Pribadie), Menulis Siapa Takut (Oleh Imron Rosidi), Hai, Aku suka Menulis (Oleh Ali Muakhir,Asih Gandana).
Ketika kami memerlukan informasi tentang Facebook dan mengklik Facebook, maka di layar komputer terpampang buku-buku seperti : Gaul Ala Facebook untuk Pemula (Oleh Dirgayuza Setiawan), Facebook (Tony Hendroyono), Ayo Buat Facebook-mu Menarik (Bharata & Al Kalam), Kumpulan Status Facebook Paling Seru (Ira Lathief), 101 Aplikasi Facebook Terdahsyat (Jubilee Enterprise), Step By Step Facebook (Sartika Kurniali), Main Facebook Pakai Ponsel (Ridwan Sanjaya), The Facebook effect: The Inside Story of the Company (David Kirkpatrick), Facebook Fanatic: Explode Your Popularity, Secure Your Privacy (Editors of Bottletree Books LLC), Bengkel Facebook (Alif Harsan).
Buku Google sangat membantu saya dalam memilih buku dan memberikan informasi detil sebelum membelinya di toko buku; mendapat referensi yang baik karena sebagian buku dalam pratinjaunya sudah menjelaskan isi buku beberapa bab secara utuh. Sebagian buku-buku di atas adalah buku-buku baru, bahkan ada yang baru diterbitkan pada 2010.
Membaca buku "Cara Mudah Menulis Buku" di Buku Google misalnya. Saya bisa membaca beberapa bab dalam pra tinjau, yang menampilkan informasi soal latar belakang penulisan, filosofi menulis yang memberi wawasan tentang penulisan. Bahkan buku lain bisa menjelaskan kekurangan buku lainnya. Sehingga kalau saya gabungkan bisa memberikan informasi yang hampir utuh bahan yang saya butuhkan.
Buku Google tidak hanya menyediakan buku diital dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa asing. Sebuah perkembangan baru dalam perbukuan dunia yang sebelumnya tidak pernah kita nikmati.
Bagi masyarakat di daerah ini, mengatasi kekurangan buku bacaan khususnya bagi daerah-daerah yang tidak memiliki toko-toko buku yang lengkap (Nias, Dairi, Samosir dan daerah lainnya), Buku Google bisa dimanfaatkan menjadi salah satu alternatif sarana mencari pengetahuan.
Dari meja kerja, sambil minum kopi Sidikalang, saya bisa menjelajah buku-buku yang berisi perkembangan pengetahuan dunia! Silakan memulainya!***