Oleh: Jannerson Girsang
Sepanjang 2011 saya menulis 50 artikel yang dipublikasikan di berbagai media, serta meluncurkan 2 buku otobiografi. Saya merangkumnya dalam artikel ini, sehingga memudahkan saya dan pembaca yang ingin mencarinya kalau diperlukan. Sebagian besar artikel-artikel ini masih bisa diakses di media-media online.
Saya ingin berbagi dengan pembaca soal pendokumentasian karya-karya tulis, sebagai salah satu hal penting dalam kegiatan menulis. Pasalnya, topik yang pernah kita tulis sebelumnya bisa muncul kemudian. Selain itu, dengan artikel seperti ini, maka saya dan Anda akan termotivasi untuk mengatakan: "Akh gitu aja!. Bisa juga akh luar biasa, saya harus menulis sekarang". Itu pengalaman saya dahulu ketika seorang penulis memaparkan hasil karya yang ditulisnya.
"Do not tell but show", itu salah satu prinsip untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu. Banyak orang berteori menulis itu mudah, menulis itu gampang. Gampang kalau hanya menulis satu artikel dalam satu tahun, atau satu buku dalam lima tahun. Tetapi kalau merujuk seorang teman yang bisa menulis 3 artikel setiap hari di koran bergengsi di Amerika, bukan hal mudah.
Buat Anda tahu, produksi tulisan terbanyak yang pernah saya hasilkan adalah di 2011. Saya mencapainya setelah menjalani proses yang tidak mudah. Proses yang memberi kepuasan tersendiri, meski bagi yang lain itu hanya biasa-biasa saja.Alasan ini pula yang mendorong saya menceritakan proses itu. Terus terang, saya belum bisa bercerita seperti penulis lain, soal uang yang diperoleh atau ketenaran. Mungkin suatu ketika!
Setiap tahun, sejak 2007, saya membuat daftar artikel per tahun. Lalu saya hitung. Saya sedih dan jengkel sekali, ketika 2007 saya hanya bisa menulis 6 artikel per tahun. Kemudian merangkak, merangkak dan merangkak. Bukan saya tidak tau menulis, bukan karena tidak ada masalah yang bisa dibahas. Tetapi kadang saya anggap enteng, sehingga artikel yang sudah dimulai, dibiarkan tidak selesai dan akhirnya malas menulisnya lagi. Artinya tidak dikirim ke media.
Sama dengan proses menulis biografi dan otobiografi. Saya memulainya sejak 2002,dan sampai 2009 sudah menulis sekitar 12 buku otobiografi dan biografi. 2010 kosong. Syukur, tahun 2011i saya mampu membantu penulisan dua buku otobiografi dan selesai, artinya diluncurkan.
Dengan Misi: "Menulis Fakta Memberi Makna" atas keresahan hati selalu membakar semangat saya untuk terus menulis, meski honor menulis belum memadai. Menulis adalah merekam peradaban. Barangkali ini belum begitu berharga saat ini. Sepuluh, dua puluh atau bahkan ketika saya sudah tiada, goresan-goresan yang masih jauh dari sempurna ini mungkin bisa bermanfaat.
Jumlah atau kualitas tulisan yang saya hasilkan setahun ini masih jauh dari apa yang dihasilkan para penulis handal. Kalau saya membaca buku Albertiene Endah tentang otobiografinya Titik Puspa misalnya. Jauhlah. Rasa ketinggalan itu, akhirnya menghasilkan sebuah artikel di 2011:Mengenal Alberthiene Endah ”Karya dan Prestasi Perempuan dalam Biografi” . Saya memang berbeda dari dirinya, baik dalam kemampuan dan pengalaman, namun tidak perlu merasa iri atau rendah diri. Kalau saya bekerja seperti dia, pasti juga bisa. Tapi memerlukan proses. Membaca artikel ini semoga rekan-rekan saya sesama penulis yang mulai down, termotivasi lagi melanjutkan karya-karyanya untuk dinikmati masyarakat kita di daerah ini.
Selain mengejar jumlah dan kualitas, niat kami untuk mendorong yang lain terus menulis barangkali merupakan hal yang tidak kalah penting. Pengalaman memberikan training jurnalistik bagi 8 orang wartawan mediaonline http://www.nias-bangkit.com dan 10 orang wartawan pemula Harian Sinar Indonesia Baru, merupakan hal yang menarik bagi saya.
Kegiatan ini memberi semangat baru bagi saya sebagai seorang penulis, karena berkesempatan melakukan sharing dan menebar pengetahuan menulis. Saya senang melihat munculnya bibit-bibit penulis yang baru. Mereka bukan tidak tau menulis, tetapi belum memperoleh pembekalan yang baik. Saya berharap semakin banyak warga Sumut yang menulis.
Sumbangan ini barangkali masih kecil untuk saat ini, tetapi saya yakin lima atau enam tahun ke depan, mereka akan menjadi penulis yang baik. Sekecil apapun itu kiranya tentu ada manfaatnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca artikel-artikel saya. Respon dan kritikan anda adalah energi baru, "penjaga roh" bagi saya untuk terus melakukan pembelajaran dan koreksi terus menerus.
Ejaan, sekali lagi ejaan, memang menjadi masalah karena saya adalah lulusan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Saya butuh editor, butuh kritikan soal ejaan. Tapi, keterbatasan bukan alasan. Saya harus memperbaikinya sedikit demi sedikit. Saya yakin kesempurnaan hanya diperoleh dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Dan tak seorangpun mencapai kesempurnaan selama dia hidup, tetapi kita terus berusaha bergerak ke sana.
Mari belajar mengejar keunggulan, mendorong karya-karya unggul, tidak merendahkan atau meremehkan sekecil apapun yang dilakukan teman.
Setiap perjalanan karier selalu memerlukan dukungan. Tanpa dukungan media, tentu kegiatan penulisan tidak mungkin berlangsung. Saya mengucapkan terima kasih kepada media atau orang yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk berkarya, diantaranya Analisa, Jurnal Medan, Sinar Indonesia Baru, http://www.nias-bangkit.com serta media lainnya. Demikian pula beberapa mediaonline diantaranya http://www.kompas.com, http://www.detik.com, serta berbagai mediaonline lainnya yang memuat kembali artikel-artikel saya (tentu dengan menyebut sumber media dimana saya menulis).
Sepanjang hayat, saya tidak akan pernah lupa rekan-rekan, J.Anto dan Bersihar Lubis, yang memberi bekal dan semangat untuk menulis. Semoga kalian berdua tetap semangat, dan hari-hari ke depan mendapat berkat kesehatan yang prima. Demikian juga sesama rekan penulis yang meluangkan waktu sharing untuk memperkaya ide dan menumbuhkan semangat menulis.
Seraya berdoa agar Tuhan menguatkan saya terus menulis, merekam peradaban di daerah ini, serta memotivasi yang lain untuk menulis, saya berharap pada 2012 masih diberi berkat kesehatan dan kejernihan berfikir untuk terus menghasilkan artikel, buku untuk dinikmati. .
Berenanglah, jangan hanya belajar teori berenang!
Harian Analisa
- Pelajaran dari Kekalahan Timnas Indonesia Melawan Malaysia: ”Sepakbola, Persatuan dan Kesatuan” (Analisa 4 Januari 2011)
- Kampanye Minat Baca : Meneladani Pengalaman Membaca Para Tokoh (Analisa, 21 Januari 2011)
- Menggantung Lonceng di Leher Kucing (Analisa, 22 Februari 2011)
- In Memoriam Rosihan Anwar: Penulis Orbituari Handal (Analisa, 16 April 2011)
- Christine Lagarde: Perempuan Pertama Direktur IMF (Analisa, 5 Juli 2011)
- Amanda Hocking, Sukses Penulis Self Publishing: Dua Tahun Meraup Jutaan Dollar (Analisa, 13 Juli 2011)
- PM Perempuan Pertama di Thailand Yingluck Shinawatra (Analisa, 18 Juli 2011)
- Pemicu Ide Menulis (Analisa, 29 Juli 2011)
- Menyambut e-Procurement 2012 (Analisa, 9 Agustus 2011)
- In Memoriam: Charles Breijer (1915-2011) (Analisa, 3 September 2011)
- Sepenuh Hati Menyenangkan, Setengah Hati Menyakitkan.(Harian Analisa Edisi Cetak, 4 Oktober 2011)
- Belajar dari Kesalahan (Analisa, 12 September 2011)
- Bila Kamera Tersembunyi KPK Bicara (Analisa, 26 September 2011)
- Menulis Kegelisahan dan Impian (Harian Analisa Cetak, 19 Oktober 2011)
- 83 Tahun Sumpah Pemuda: Mencintai Bahasa Indonesia yang Kian Mendunia (Analisa, 28 Oktober 2011
- In Memoriam: Titi Said (1935-2011) ”Jadilah Angin dan Air yang Baik” (Analisa Cetak, 28 Oktober 2011)
- Google Book dan Demokrasi Pengetahuan (Analisa, 7 Nopember 2011)
- Dakka Hutagalung, Pencipta Ratusan Lagu Batak, Lagunya di Puja, Tinggal di Rumah Kontrakan (Analisa, 18 Nopember 2011)
- Medan! Kapan Punya KA Seperti Jakarta (?) (Analisa, 30 Nopember 2011 Hal 25)
Harian Jurnal Medan
- Catatan Ringan dari Bedah Buku Karya Penulis Sumut (Jurnal Medan, 30 Juli 2011)
- Di Era Internet: Say No, to Plagiat! (Jurnal Medan, 3 Agustus 2011).
- Kemajuan Pembangunan dan Stress di Jalan Raya (Jurnal Medan, 08 September 2011)
- Memaknai 106 Tahun PDAM Tirtanadi (Jurnal Medan, 10 September 2011)
- Belajar dari Para Penulis Sukses Indonesia (Jurnal Medan, 29 September 2011)
- Penegakan Hukum Sepakbola dan Korupsi ( Jurnal Medan, 8 Oktober 2011)
- Belajar dari Kisah Tiger Woods Lilin Itu Meleleh. Lalu......! (Jurnal Medan, 13 Oktober 2011)
- Sisi Lain dari Sumpah Pemuda ke 83: Tegakah Anda Tidak Menghafal Indonesia Raya? (Jurnal Medan, 26 Oktober 2011)
- Motivasi Menulis (Harian Jurnal Medan, 3 Nopember 2011)
- Mengenal Alberthiene Endah ”Karya dan Prestasi Perempuan dalam Biografi” (Harian Jurnal Medan, 7 Nopember 2011)
- Renungan SEA Games 2011 (Harian Jurnal Medan, 12 Nopember 2011)
- Juara Umum, Tanpa Emas Sepakbola (Harian Jurnal Medan, 24 Nopember 2011)
http://www.nias-bangkit.com
- Merasa Asing di Negeri Sendiri, Kolom, www.nias-bangkit.com. Posting 25 Nopember 2010.
- Hadiah Tahun Baru dari Delasiga, Kolom, www.nias-bangkit.com. Posting 24 Januari 2011.
- Laporan dari Nias Selatan (1): Pertanian Bergairah tapi Pelabuhan Terbengkalai, Kolom. www.nias-bangkit.com. Posting 26 Maret 2011.
- Laporan dari Nias Selatan (2): Antara Teluk Dalam dan Hilizo’ayamböwö,Kolom, www.nias-bankit.com. Posting 26 Maret 2011.
- Apolonius Lase dan Kisah di Balik Penerbitan Kamus Li Niha, Figure, www.nias-bangkit.com. Posting, 26 Maret 2011.
- Ria Telaumbanua: Hotel Itu Ambruk, Sahabat Saya Meninggal, Figure: www.nias-bangkit.com. Posting 2 April 2011
- Pelesir ke Nias Barat (1): Gunungsitoli-Sirombu Mulus, Kolom/Travel: www.nias-bangkit.com. Posting: 12 April 2011. Artikel ini dimuat juga di http://www.detiktravel.com
- Pelesir ke Nias Barat (2): Desir Rupiah di Pantai Sirombu, Kolom/Travel: www.nias-bangkit.com. Posting 12 April 2011. Artikel ini dimuat juga di http://www.detiktravel.com
- Pelesir ke Nias Barat (3): Gerakkan Ekonomi Sirombu, Kolom/Travel: www.nias-bangkit.com. Posting, 12 April 2011. Artikel ini dimuat juga di http://www.detiktravel.com
- Nirwan Zendratö: Kembali Jadi Sopir Rental, Figure, www.nias-bangkit.com. Posting: 29 April 2011
- Bawomataluo: Keindahan dan Misteri, Kolom, www.nias-bangkit.com. Posting 3 Mei 2011. Selain www.nias-bangkit.com, kemudian juga dimuat di www.detiktravel.com dan Jarak Pantau, Nias..
- Regenerasi Hombo Batu, Kolom, www.nias-bangkit.com. Posting 17 Mei 2011. Artikel ini dimuat juga di http://www.detiktravel.com
- Fafiri, Permainan Tradisional Nias yang Terlupakan (ditulis bersama Nitema Mendrofa), Kolom, www.nias-bangkit.com. Posting 19 Mei 2011.Artikel ini dimuat juga di http://www.detiktravel.com
- Junisan Ndraha, Penyiar Muda Berbakat di RRI Gunungsitoli, Figure, www.nias-bangkit.com, 19 Mei 2011.
- Hikayat Manao: Beban Moral Menurunkan Nilai Budaya, Figure, www.nias-bangkit.com. Posting 1 Juni 2011. Artikel oni dimuat juga di http://www.kompas.com.
Harian Sinar Indonesia Baru
- Kampung Silau Marawan: Rakyatnya Kreatif, Tapi Sarana Jalan Memprihatinkan (Sinar Indonesia Baru, 22 Juni 2011)
- 80 Tahun Floriana Tobing: Siswa Sekolah Diakonia Pertama ke Jerman (Sinar Indonesia Baru, 18 September 2011)
Harian Simantap News
- Malam ini 2 Tahun Lalu: Pdt Dr Armencius Munthe Pergi untuk Selama-lamanya (Harian Simantap News, 29 Juli 2011)
http://www.ponijanliaw.com.
1. Mengenal Ponijan Liaw di Dunia Maya (posting 2011)
http://termanis.com/interview-dengan-jannerson-girsang
1. Mengenal Lucya Chriz. Penulis Novel Amang Parsinuan (2011). Artikel ini juga diposting di http://www.harangan-sitora.blogspot.com, http://www.blogindonesia.com, www.yasni.com.
Buku-buku
1. Tuhan Pemimpin Hidupku (Otobiografi, 2011)
2. Bagaikan Rel Kereta Api (Otobiografi, 2011)
(Catatan: Tahun ini saya dengan dibantu beberapa teman menulis buku biografi dan otobiografi ke 13 dan 14 sejak 2002)
Training Jurnalistik
Maret-Juni 2011: Training Jurnalistik bagi wartawan http://www.nias-bangkit.com.
Agustus 2011: Training Jurnalistik bagi wartawan Harian Sinar Indonesia Baru Biro II Pematangsiantar.