Oleh: Jannerson Girsang
Talenta atau sumberdaya tidak akan bertumbuh
dengan baik tanpa pengelolaan yang baik. Mari belajar dari Justin
Beiber, yang makin berkibar hingga 2013 ini!.
Justin
Beiber, musisi terkenal asal Kanada, muncul melalui youtube, sama
seperti Norman Kamaru (Chaiya), Jojo-Sinta (Keong Racun), Bona
Paputungan (Aku Gayus Tambunan). Start awalnya sama: mengunduh video
dirinya di youtube. Tapi, hasil akhirnya berbeda.
Bintang-bintang
Indonesia hanya sebentar menikmati buah karya seni mereka. Bahkan di
dalam negeri sendiri mereka sudah redup. Sementara Justin Beiber,
musisi asal Kanada, terus melejit dan menikmati prestasi
internasionalnya.
2013 ini, Justin Beiber sudah
menjadwalkan show internasional dan di negeri Paman Sam dimana dia
tinggal saat ini. Dia “melejit bagai meteor”. Beda dangan artis
Indonesia yang popular dengan cara awal yang hampir sama. Ibarat judul
Lagu Broery Pesoelima, mereka “Layu Sebelum Berkembang”.
****
Sekedar
mengingatkan kekhawatiran bahwa bintang dadakan Indonesia itu hanya
mampu bertahan sebentar saja, saya mengumpulkan ramalan teman-teman,
dengan memposting teks di bawah ini ke status Facebook pada 15 Maret
2011.
“Justin Bieber bintang dadakan dari Kanada, dan
tiga bintang dadakan dari Indonesia: Jojo-Sinta dengan Keong Racun, Bona
Paputungan dengan Andai Aku Gayus Tambunan, Briptu Norman dengan video
Polisi Gorontalo menggila. Justin Bieber kini sukses dan bahkan membuat
demam penggemarnya di Indonesia”.
Pertanyaan saya
ketika itu, “Menurut anda, mungkinkah Jojo-Sinta, Bona dan Briptu Norman
Go-Internasional?”. Dalam sekejap beberapa jawaban dari belasan teman
muncul di status FB saya. “Bertahan di nasional 1 tahun aja..sdh syukur
Pak..., soalnya jika dibandingkan Justin, grade kemampuan dan bakat seni
mereka jauh di bawah”.
“No... Seorang superstar lahir bukan secara instan.. :)”
“Mungkin”, satu kata, tanpa argumentasi.
Yang lain mengatakan: “Mungkin lae tapi khusus Briptu Norman aja ya klo di lirik ama Sharul Khan, hehe”
“Bahasa
kita belum go Internasional Pak, dan penetrasi Internet masih kurang.
Jadi saya ragu kalau mereka bakal mendekati ketenaran artis
internasional. Kemungkinan besar hanya jadi 1 time wonders saja”.
Ternyata
ramalan-ramalan mereka benar. Artis yang saya sebut di atas hanya
muncul sekejap, bahkan tidak mampu mempertahankan diri di level
nasional. “Norman tidak dilirik Sahrul Khan,” adalah mungkin salah satu
penyebabnya.
Tapi perlu dicatat, respon-respon cepat
itu memperlihatkan betapa besar perhatian masyarakat kita atas
talenta-talenta dan prestasi anak-anak bangsanya. Sayang seribu kali
sayang, ada yang salah dalam pengelolaanya, sehingga bintang-bintang di
atas kini sudah hampir tak terdengar lagi.
****
Mari belajar dari rahasia di balik sukses Justin Bebiber!
Bintang
remaja ini tenar di youtube—hampir sama dengan bintang Indonesia di
atas. Justin Beiber yang kini berusia 19 tahun saat itu bukanlah
siapa-siapa. Pada usia 12 tahun, Justin mengikuti kontes menyanyi di
kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Sejak itu dia
mendokumentasikan penampilannya dan mengunggahnya di Youtube.
Sama
seperti bintang yang muncul di atas, tujuan Beiber muncul di youtube
tidak muluk-muluk. Hanya ingin agar teman-teman yang tak sempat
melihatnya tampil, mampu mengaksesnya lewat youtube.
Pada
beberapa videonya, Justin menyanyikan lagu-lagu beberapa penyanyi
ternama seperti Usher, Justin Timberlake, Ne-Yo, Chris Brown, dan Stevie
Wonder dengan versinya sendiri.
Dalam sekejap, Beiber
mampu menyihir mata dan telinga banyak orang, hingga mendadak menjadi
seterkenal Barrack Obama, bahkan bintang-bintang di Holywood sekalipun.
Youtube
telah melahirkan Justin Beiber, yang kemudian melejit menjadi salah
seorang artis terlaris di dunia. Bedanya, Beiber digaet pengusaha musik
berpengalaman. Bintang Indonesia di atas tak jelas pengelolaannya.
Pengacara, pemusik yang baru muncul tiba-tiba jadi manajer bintang.
Bintangnya dadakan, manajernya dadakan, yah hancur berantakan!
Pemunculan
Beiber tercium oleh Scooter Braun seorang Marketing Eksekutif dari So
So Def yang tanpa sengaja menyaksikan penampilannya di Youtube. Scooter
Braun adalah seorang professional di bidang dunia musik. Scooter
tertarik dan mengontak Bieber. Lantas Sccoter menerbangkannya ke
Atlanta, Georgia untuk bertemu Usher—seorang penyanyi terkenal di
Amerika untuk audisi. Usher yang terpesona dengan penampilan
JustinLantas L.A. Reid, Ketua Island Def Jam menawarkan kontrak rekaman
melalui label rekaman Island Record. Standar-standar produksi dan
marketing dipenuhi.
Produksi singel pertamanya yang
berjudul "One Time", dirilis secara serentak diseluruh dunia di tahun
2009. Kaset ini kemudian menduduki peringkat 30 besar di lebih dari 10
negara. Kemudian diikuti albumnya "My World" dan menerima penghargaan
platinum di Amerika Serikat.
Justin Beiber dalam waktu
singkat menjadi penyanyi pertama yang memiliki tujuh lagu dari album
pertama yang keseluruhannya berhasil mendapat peringkat di Billboard Hot
100--daftar lagu-lagu terkemuka di dunia.
Para
penggemarnya terobsesi berlebihan terhadap Beiber dan menjuluki
kepopulerannya sebagai "Bieber Fever" (Demam Bieber). Bahkan artis
sekaliber Jeniifer Love Hewitt, Beyonce turut mengalami "Demam Bieber".
Justin
Bieber tidak hanya popular di Amerika tetapi di seluruh Dunia. Bahkan
di Indonesia, penggemarnya luar biasa antusias. Januari dua tahun lalu,
ribuan pengemar Justin Beiber di Jakarta antri untuk mendapatkan tiket
konser Justin Bieber, yang diselenggarakan 23 April 2011 di Sentul
dengan harga tiket bervariasi mulai dari Rp 500,000 (US $55) hingga Rp 1
juta.
2013, Justin Beiber masih berkibar. Dia akan
muncul 22 Juni 2013 (Valley View Casino Center, San Diego, United
States), 24 Juni 2013 (Staples Center, Los Angeles, United States) dan
puluhan show sudah dijawalkan untuknya hingga Agustus 2013. Semester
ini dia telah tampil puluhan kali di berbagai Negara.
****
Ini
hanya sebuah contoh kecil saja. Masih banyak bidang lain dengan nasib
yang sama. Persoalan utama adalah manajerialnya. Menangani seorang
bintang memerlukan seorang manajer professional di bidangnya--“king
maker” di belakangnya. Beiber ditangani manajer yang memiliki visi yang
jelas di bidang bisnis hiburan. Bukan bintang dadakan dan ditangani
manajer dadakan.
Indonesia saatnya mengembangkan
talenta-talenta anak-anak bangsa untuk bisa go-internasional dan
mengelolanya dengan professional. Jangan biarkan talenta itu redup
ditelan angin.
Mungkin sebelum belajar dari Justin
Beiber, ada baiknya kita belajar dari pengalaman Anggun C Sasmi, Agnes
Monica contoh artis Indonesia yang ditangani para manajer professional.
Artikel ini bisa juga di akses di: http://analisadaily.com/news/21223/belajar-dari-justin-beiber/